Tuesday, 9 August 2011

Pengalaman seorang Daviatri Apsariputri di SMA Labschool Kebayoran


29019. Itu adalah nomor yang saya lihat di depan sekolah SMA Labschool Kebayoran pada awal April tahun 2009. Nomor ujian saya. Saya telah berhasil masuk salah satu SMA yang telah saya minati dari dahulu. Sebagai siswi SMP Labschool Kebayoran, saya sering mengamati siswi-siswi SMA Labschool Kebayoran pada saat itu dan saya sangat iri dengan mereka, karena mereka sepertinya jauh lebih bebas dari murid-murid SMP, yang harus masuk sekolah tepat waktu jam 7, yang harus memakai kerudung, yang harus selalu berteriak-berteriak semboyan Labschool setiap saat....bukannya saya menganggap hal-hal seperti itu adalah hal yang buruk, namun sepertinya anak SMA jauh lebih dianggap dewasa dan di beri kebebasan dan kepercayaan lebih. Alasan-alasan seperti itulah yang menyebabkan saya dan teman-teman saya ingin cepat-cepat beranjak SMA.

Bulan-bulan pun berlalu, saya pun akhirnya lulus Ujian Akhir Nasional yang di selenggarakan oleh pemerintah dan mendapat hasil yang lumayan memuaskan. Tadinya, saya ingin memasukan nilai saya ke SMA 8 atau 70, karena SMA-SMA tersebut merupakan SMA unggulan dan saya sangat tertarik untuk masuk SMA negeri. Namun beberapa alasan seperti jadwal liburan, dan ternyata orangtua saya sudah membayar untuk masuk SMA Labschool Kebayoran, menggagalkan rencana untuk masuk SMA 8 dan 70.

Setelah libur yang lumayan panjang, hari pertama sekolah pun tiba. Pra-Masa Orientasi Sekolah. Pramos. Saya pun sebenarnya tidak siap untuk mengambil langkah yang besar ini, masuk SMA, namun saya selalu ada teman-teman saya dan keluarga saya yang mendukung. Jujur saya deg-degan. Saya sedikit takut akan kakak kelasnya, namun lebih takut lagi karena saya tidak tahu apa saja kah akan yang saya hadapi. Untungnya, banyak sekali teman-teman saya yang masuk SMA Labschool Kebayoran juga, jadi istilahnya kami disini semuanya bersama-sama lah.

Pada hari Pra-Mos tersebut saya melihat banyak sekali wajah-wajah baru. Teman-teman baru, kakak-kakak kelas baru, dan tentunya guru-guru baru. Kami pun di beri banyak sekali kewajiban untuk MOS, seperti membawa makanan yang aneh-aneh, membuat nametag yang susah, foto MOS yang juga tidak kalah susah, membeli jepit-jepitan untuk rambut, banyak deh!

Masa-masa MOS pun berjalan dengan sangat lambat, anehnya. Banyak sekali materi yang harus saya dengarkan, dan saya itu orangnya sangat mudah mengantuk, jadi saya sangat berusaha untuk tetap terbangun. Saat mendengarkan materi-materi yang membosankan ini, saya pun berkenalan dengan sekarang salah satu sahabat dekat saya, Adinda Sari Putri Nawawi. Ia adalah teman sekelompok saya saat MOS. Kami berasal dari SMP yang berbeda, dan ternyata kami mempunyai kesamaan yang lumayan banyak.

Setelah MOS pun berlalu, saya masuk ke kelas XA, dan anehnya saya sekelas dengan dua sahabat saya yang sangat dekat, Diandra Atyaparamita dan Sabrina Tatya Aprisasuri (dan saya pun lanjut sekelas dengan Sabrina yang akrab dipanggil Sabby untuk 3 tahun ke depan). Saya berpikir saya akan dipisah dengan mereka karena kami sangat dekat saat SMP. Saya juga berkenalan dengan teman baru, namanya Arindra Previanti dan ia berasal dari SMP Al Ikhlas. Kami berempat pun menjadi teman yang sangat dekat.

Di kelas X ini saya pun belajar banyak sekali pelajaran baru, seperti kimia contohnya dan sosiologi. Pelajaran-pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pun sangat saya nikmati, namun saya mengalami nilai-nilai rendah di pelajaran-pelajaran tersebut (apalagi kimia). Saya juga sangat suka belajar IPS, apalagi sosiologi karena gurunya sangat baik. Saya juga sangat suka pelajaran kewarganegaraan saat kelas X, karena gurunya sangat baik-baik.

Teman-teman sekelas saya seru-seru sekali. Beberapa teman lama dan teman baru yang saya dekat tahun ini adalah Levina Aurellia, Nabila Berlianty, Nadhia Aleidha, Sandrina Denira, Meuthia Sylviana, Zarina Martha, dan masih banyak sekali yang lainnya yang merupakan teman akrab juga. Teman saya yang masuk SMA 70 pun akhirnya masuk SMA Labschool Kebayoran, yaitu Tatuka Nurrachman.

Kelas X ini bisa dibilang tahun tersibuk saya di SMA Labschool Kebayoran. Banyak sekali program-program sekolah yang harus saya ikuti sepanjang tahun ini. Saya pun juga harus memilih ekskul untuk dijalani dan saya memilih untuk ikut ekskul modern dance (atau di Labschool Kebayoran, group modern dance ini lebih sering disebut DAZZLING)  dan saya juga jadi salah satu manager untuk teman-teman saya yang mengikuti ekskul bola. Untuk memasuki ekskul modern dance ini tidak gampang, saya harus melakukan audisi di depan satu sekolah, sendiri, sepanjang 3 menit. Saya sangat malu namun entah kenapa saya berhasil melewati 3 menit tersebut dan sampai sekarang pun saya tetap aktif di ekskul modern dance ini (sejauh ini, di modern dance saya dan teman-teman saya telah mengukir beberapa prestasi, beberapa contohnya adalah juara 3 di TARQ CUP 2010, juara 2 di SKYBATTLE 2011, juara 2 di BEEVOLUTION 2011 dan juara 2 di BRI CUP 2011).

Salah satu program sekolah yang harus saya ikuti pada kelas X adalah Pra-Trip Observasi dan Trip Observasi. Jujur saja, Pra-Trip Observasi sangat menyiksa saya. Pra-Trip Observasi sangat menyita waktu dan energi karena pada program ini kami harus mengecat tongkat sesuai desain yang telah kakak-kakak OSIS bikin, dan kami harus membuat nametag juga sesuai dengan desain yang telah kakak-kakak OSIS bikin juga. Kami juga diberi banyak sekali panggilan-panggilan yang selalu dipanggil-panggil (dan panggilan-panggilan ini sangatlah menghibur) dan kami juga disuruh untuk lari pagi setiap hari ke rute yang sangat panjang dan meletihkan. Kami juga di suruh latihan argumen dengan kakak OSIS dan banyak sekali drama yang terjadi di Pra TO.

Kalau Trip Observasi, itu beda cerita. Trip Observasi sangatlah seru. Kami semua dikirim ke sebuah desa di Jawa Barat yang bernama desa Pasir Muncang, dan di desa itu pun kami di tugaskan untuk meneliti beberapa topik karya tulis, dan juga membantu petani-petani di desa tersebut berkerja (program membantu pekerja desa ini kalau tidak salah disebut PKD atau Peduli Kehidupan Desa). Di Trip Observasi ini saya berkenalan dengan suasana yang baru, yaitu suasana yang sangat berbeda dengan suasana kota Jakarta. Suasana kota yang bersih dan rindang dan sangat asri ini membuat saya dan teman-teman saya susah untuk rela pergi dari tempat yang sangat indah ini. 5 hari yang berlalu itu terasa sangat cepat.

Program sekolah lainnya yang harus saya ikuti pada kelas X adalah BINTAMA. Program ini adalah (jujur saja) program sekolah yang sangat saya tidak gemari, namun saya menjalankan dengan sepenuh hati. Bintama ini sendiri adalah program untuk membina mental siswa, banyak sekali kegiatan-kegiatan militer (maklum, kami menginap selama 5 malam di markas angkatan darat), seperti PBB dan outbond yang harus kami jalani. Kami juga menjalani jerit malam yang menurut saya sangat seram, dan pada malam itu pun kaki saya terkilir dan terasa sangat sakit sekali. Namun secara keseluruhan banyak sekali pelajaran yang saya bisa terapkan di kehidupan sehari-hari yang saya pelajari di Bintama ini, dan banyak sekali kenangan kenangan yang saya ingat terus sampai sekarang di program Bintama ini.

Program sekolah lain yang saya harus jalani saat saya di SMA Labschool Kebayoran adalah program Lapinsi dan program TPO. Saya dulu termasuk salah satu murid yang ingin menjadi pengurus OSIS, tepatnya seksi kesenian. Saya mengikuti program Lapinsi yang dijalankan di sekolah, dan juga mengikuti Tes Potensi Organisasi yang dilaksanakan di sekolah juga. Saya pun berusaha sangat keras di Tes Potensi Organisasi dan pada akhirnya saya pun juga di terima di Tes Potensi Organisasi dan saya di terima untuk menjadi salah satu pengurus OSIS. Setelah di terima menjadi salah satu pengurus OSIS saya pun mengikuti tes kesenian yang tes nya sangat....tidak bisa di deskripsikan dengan kata-kata. Akhirnya saya pun di terima menjadi salah satu seksi kesenian di OSIS, tepatnya kesenian 2.

Saat kelas X pun kami menjalankan studi wisata ke Bandung. Di Bandung ini kami mengunjungi berbagai macam tempat, contohnya museum geologi dan pusat pemandian air panas di Ciater. Di Bandung ini kami juga menginap di wisma yang sedikit seram, namun pengalamannya tidak terlupakan karena kami menjalani studi wisata yang singkat ini dengan sangat gembira.

Setelah satu tahun yang meletihkan ini, saya pun naik kelas ke kelas XI dan alhamdulillah nilai saya bisa masuk ke dua jurusan, yaitu IPA dan IPS namun saya memilih untuk masuk ke jurusan IPA. Setelah liburan yang singkat (libur Labschool selalu singkat) saya kembali masuk sekolah dan memasuki kelas saya yang baru yaitu IPA 3. Di kelas ini saya sangat senang karena teman-temannya sangat baik, beberapa di antaranya adalah Astidira Apti, Adinda Nawawi, Nabel Ihsan Muhammad, Alya Rahmania, Hanifan Fajar, M. Nashir, Dimas Ismail, Adisti M., dan tentunya..........Sabrina Tatya Aprisasuri. Lagi. Masih banyak sekali teman-teman saya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Awal kelas XI ini diisi oleh persiapan untuk menjadi OSIS. Sebagai seksi kesenian, saya dan teman-teman saya di seksi ini harus membuat lambang-lambang OSIS, nametag TO, ketentuan-ketentuan TO, dan masih banyak lagi. Kami juga mempersiapkan untuk membantu kakak-kakak Hastara menjalankan program Sky Avenue mereka. Setelah Sky Avenue itu pun kami menjalankan lari Lintas Juang, yaitu lari sejauh 17 km dari Taman Pemakaman Kalibata sampai sekolah kami (SMA Labschool Kebayoran). Lari ini melambangkan perjuangan kami untuk menjadi pengurus OSIS.

Setelah itu pun berjalan hari-hari seperti biasa, belajar di kelas, main di kelas, dan lain lain. Setelah lari lintas juang itupun kami dilantik pada tanggaal 17 Agustus 2011. Tugas pertama kami adalah  untuk membimbing adik-adik angkatan 10 untuk menjalankan TO, Pra-TO, Lapinsi, Bintama, dan program-program lain yang telah saya lewati pada saat kelas X. Namun bedanya dengan tahun lalu, tahun ini angkatan saya bertanggung jawab untuk menjalankan proker-proker yang besar di SMA Labschool Kebayoran yaitu Sky Avenue dan Sky Battle.

Sky Battle di selenggarakan lebih dulu daripada Sky Avenue. Sky Battle adalah cup yang di selenggarakan antar sekolah untuk membangun kompetisi antara sekolah dan membina silahturahmi dengan sekolah lain. Di Sky Battle ini saya menjadi koordinator pertandingan Cheerleading, dan alhamdulillah sebanyak 9 peserta mengajukan diri untuk mengikuti program Cheerleading di Sky Battle ini, dan dimenangkan oleh SMA 31. Saya juga ikut sebagai peserta di cabang modern dance bersama ketiga teman saya, Diandra Atyaparamita, Adella Maulana dan Dian Damaningtyas, dan senangnya, kami bisa mengukir prestasi dan meraih juara 2. Kami juga (seluruh Dazzling) menari di acara penutupan Sky Battle berpura-pura menjadi detektif.

Sky Avenue juga terlaksana pada akhir Juli. Sky Avenue tersebut sendiri adalah sebuah pertunjukan pentas seni yang dibuka untuk umum, dan pada Sky Avenue tahun ini kami mengundang banyak sekali artis seperti SHEILA ON 7, GUGUN BLUES SHELTER, WHITE SHOES AND THE COUPLES COMPANY, dan juga THE SIGIT. Banyak sekali pertunjukan dari anak-anak Labschool juga seperti Dazzling, Lamuru dan Aruna Chandrika. Banyak sekali band-band featuring yang lolos juga dan banyak sekali band audisi dan dance audisi yang lolos juga. Ketua panitia dari acara ini adalah teman saya Safira Ramadhani.

Salah satu yang paling berkesan di kelas 11 adalah program Skylite 2011. Skylite 2011 itu adalah drama musikal yang diselenggarakan di Usmar Ismail Hall untuk menggalang dana untuk Sky Avenue. Saya diberi kesempatan oleh yang lain untuk membina dan membimbing program ini, namun saya akhirnya malah bersenang-senang dengan teman-teman Nawastra dan Daswira dan juga Kak Nurul, Kak Gadis, Kak Jodhi, Kak Rachman, Kak Nada yang juga berpartisipasi di program ini. Skylite 2011 ini sangatlah seru, meskipun saya dan teman-teman saya bercapek-capek untuk 4 bulan, namun hasilnya sepadan, kami bisa memberikan penampilan yang sangat bagus, dan kami bisa menghasilkan uang untuk Sky Avenue.

Sekarang, saya duduk di kelas 12. Tahun depan Insyaaallah saya akan masuk kuliah dan tidak lagi bersekolah di SMA Labschool Kebayoran. SMA Labschool Kebayoran telah memberikan dampak yang sangat banyak bagi diri saya. Saya belajar untuk menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya, saya belajar untuk berorganisasi, saya bertemu dan berteman dengan teman-teman baru. SMA Labschool Kebayoran telah memberikan banyak sekali memori untuk di kenang. Saya sangat bersyukur sempat sekolah di SMA ini. Saya sangat senang. Terima kasih SMA Labschool Kebayoran telah mengubah hidup saya!


tampil di closing SKY BATTLE 2010


Lalinju 2011 bersama penerus seksi kesenian


2009, saat kelas X bersama Andra


studi lapangan di Bandung


penampilan Dazzling pertama di sekolah, 2009


SKYLITE 2011 bersama kedua pemeran utama


penampilan di Sky Avenue 2010


penampilan di SkyBattle 2011


mengikuti cup sekolah lain.

No comments:

Post a Comment