Tuesday, 20 December 2011

3 Tahun Saya di SMA Labsky

Nyaris tiga tahun saya di sekolah ini. banyak pengalaman yang tidak terlupakan, dari yang pahit, manis, sampai manis sekali. lebih dari 720 hari saya habiskan di sekolah ini, banyak perasaan yang saya lewati, dari sedih, gembira, bodoh, dan lain-lainnya. tapi jika saya cuma menyebutkan perasaan yang saya alami selama ini tidak akan membantu anda untuk membayangkan apa yang saya lewati selama nyaris 3 tahun ini, karena itulah silakan simak cerita saya di bawah ini.

Jakarta. sebuah kota yang sebenarnya cukup jauh untuk ditempuh untuk sekolah, berhubung rumah saya di bekasi. tapi apa jadinya kalo jarak segini dan bisa ditempuh dengan waktu cuma sekitar 90 menit ini saya keluhkan? toh banyak juga orang yang sekolah di daerah yang jalan menuju sekolahnya lebih pahit untuk dilalui. semuanya berawal lima tahun lalu, saat saya masih duduk di kelas 8 smp dan kakak saya memasuki masa SMA. di situ pertama kalinya saya mendengar sma labschool kebayoran. sudah bertahun-tahun saya satu sekolah dengan kakak saya mulai dari tk, sd, smp tapi baru kali itu saya berpikir kakak saya cukup gila untuk meneruskan jenjang sekolah berikutnya. kenapa jakarta? kenapa tidak bekasi atau mana gitu yang lebih dekat dan lebih mudah untuk dijangkau. setidaknya itulah yang saya pikirkan saat itu. tapi pemikiran itu berubah setelah mendengar banyak cerita menyenangkan dan menarik dari kakak saya selama sekolah di sana. semua terdengar menyenangkan. bahkan pelatihan kopassus yang seharusnya mengerikan terdengar menyenangkan saat saya mendengarnya dari kakak saya. tahun terakhir smp datang dan akhirnya saya membulatkan hati masuk ke sma labschool kebayoran. dari smp asal saya cuma ada saya dan teman seperjuangan saya yang namanya Aufa yang berminat masuk ke sana. wajar saja kalau dipikir-pikir.

tahun ajaran baru dimulai, begitu pula peralihan diri saya dari smp ke sma. hari pertama menginjakkan kaki ke sekolah ini atmosfirnya langsung terasa beda. entah kenapa lebih terasa bersahabat dan asing dalam saat yang sama. di situ saya bertemu teman pertama saya semasa SMA. namanya dimas adityasono, atau yang sekarang lebih sering disebut asur. kami masuk ke hall basket sma untuk menjalani pra MOS waktu itu. sayangnya saya tidak sekelompok dengan asur tapi paling tidak lihat sisi baiknya. saya jadi mendapat lebih banyak teman baru seperti fadli, atau sekarang lebih sering dipanggil gori, abram, dyo dan yang lainnya. selesai pra MOS semua langsung sibuk mempersiapkan barang-barang yang ditugaskan kakak-kakak OSIS begitu juga saya. saya tidak bisa mengingat detail apa saja saat MOS itu tapi satu hal yang harus saya akui adalah, MOS nya seru. teman-teman dan kakak-kakak kelas di sini menyenangkan dan terbuka kepada saya. pada saat itu yang terpikir di otak saya adalah: saya tidak menyesal masuk ke sekolah ini dan saya harap mulai besok saya bisa bersenang-senang lebih lagi di sekolah ini. sayangnya ekspektasi dan realita suka beda. besoknya saya langsung sakit dan diopname selama seminggu di sekolah. busuk. besoknya akhirnya saya memasuki hari pertama melakukan kegiatan belajar mengajar. rasanya awkward saat melihat teman-teman lain sudah bisa bergaul dengan santai dengan teman lainnya sedangkan saya bahkan belum memperkenalkan diri saya dengan benar di depan kelas. tapi untungnya seluruh teman saya sangat terbuka dan saya bisa bergaul dengan mereka dengan cepat. teman-teman pertama saya di kelas yang patut saya hargai itu seperti Radit, Kiawan, dan Ihsan, karena merekalah yang pertama kali mengajak saya mengobrol. credit for them. kelas 10 pun berlalu dengan beberapa event menarik dan pengalaman yang baru pertama kali saya rasakan. di antaranya seperti pensi Sky Avenue, di mana untuk pertama kalinya saya merasakan rasanya menonton musik live yang dihadiri artis besar. lalu ada juga trip observasi yang diadakan sekolah di pertengahan semeseter 1. di trip observasi ini banyak hal yang tak terlupakan yang saya alami. di sini kami mendapat nama angkatan dan di sini pula kekompakan dan solidaritas kami semakin erat. saya mendapat banyak teman dan saya sangat menikmatinya.
lalu muncul rangkaian kegiatan lain seperti field trip bandung dan bintama, yang merupakan pelatihan kopassus yang saya sempat sebutkan di atas.

kelas 10 berjalan dengan menyenangkan dan berlanjut ke kelas 11. pas penjurusan kelas 11 untungnya saya dapat IPA, jurusan yang saya minati, terutama karena saya buruk di IPS. tadinya saya dapat kelas di 11 ipa 1 tapi karena satu dan lain hal saya masuk ke 11 ipa 2, yang mana saya tidak menyesalinya sama sekali. 11 ipa 2 merupakan salah satu kelas terbaik yang pernah saya masuki, jalani, dan hidupi. di sini banyak orang yang berbeda-beda tapi kami semua menikmati waktu kami satu sama lain, terutama saat semester 2. seperti yang orang bilang, tahun ke-2 sma yang terbaik dan menurut saya itu benar. tapi bukan cuma di 11 ipa 2 saja, di tahun ke-2 ini saya juga makin dekat dengan teman-teman lain di angkatan. di tahun ke-2 ini juga pertama kalinya saya menjadi panitia dari serangkaian event, seperti sky battle, skylite, dan sky avenue. capek, mahal, tapi worth it kalau dipertimbangkan dengan pengalaman dan excitement yang saya dapat di sana. di ekskul saya mendapat banyak pengalaman baru seperti saat padus, saya mengikuti banyak lomba, tampil di skylite, bahkan sampai rekaman mini album Akasiya Sadbhava (nama paduan suara Labsky). walaupun saya
mendapat beberapa pengalaman kurang menyenangkan, terutama dengan beberapa adik kelas, tahun ke-2 SMA merupakan salah satu masa paling menyenangkan selama saya sekolah.

tahun ke-3 SMA dimulai. tahun yang kata orang-orang, contohnya kakak saya, merupakan tahun terberat di SMA dan saya akui itu sangat benar. sebenarnya kalau boleh saya ralat, ini tahun terberat sepanjang
sejarah sekolah saya. beruntunglah mereka yang tidak punya masalah akademis, mereka hanya perlu melanjutkannya tanpa harus memperbaiki beberapa hal yang rusak, tidak seperti saya. semua ujian, tugas, karya tulis, seleksi masuk, dan hal-hal lainnya itu membuat saya jadi hanya berfokus pada semua hal itu. saya meninggalkan beberapa kesenangan seperti melakukan hobi gambar, fotografi, paduan suara dan bahkan
berhenti online dalam beberapa social networking. kalau tidak ada teman-teman saya, saya pasti sudah jadi orang paling retarded di bumi ini. wajar saja, karena saya harus benar-benar fokus pada UAN dan tetek bengeknya sedangkan saya tidak punya otak super seperti beberapa teman saya, jadi saya harus benar-benar berjuang lebih untuk ini. di tahun ke-3 ini saya untuk pertama kalinya semasa SMA akhirnya saya menjalani bimbel lagi, dan ditambah bta untuk memudahkan masuk snmptn. kalau ditanya apakah berat untuk menjalani dua bimbingan belajar sekaligus saya harus jujur dengan menjawab 'berat'. pastinya. tapi kalau itu semua berujung baik dan semua ini worth it, kenapa tidak? toh saya membutuhkannnya. karena itulah mulai sekarang sampai akhir saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai cita-cita yang saya inginkan dengan menjalani sma semaksimal mungkin tanpa melupakan pergaulan tentunya. credit saya ucapkan pada seluruh teman saya yang menduking saya selalu.
cheers! dan sekian dari saya.

sincerely,
Andhika Kumara Djaffri

No comments:

Post a Comment