Monday 12 September 2011

dua tahun di labschool kebayoran!


  Nama saya Sabrina Tatya Aprisasuri, saya duduk di kelas XII IPA 2 SMA Labschool Kebayoran. Selama hampir tiga tahun bersekolah di SMA Labschool Kebayoran saya mendapat banyak pengalaman, baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan.
Hari pertama masuk adalah pengarahan MOS, dimana kami sebagai siswa baru SMA Labschool Kebayoran diberi pengarahan sebelum menjalani masa orientasi siswa, saat Pra MOS kami diberitahu untuk membuat nametag sebagai tanda pengenal siswa baru. Nametag yang harus dibuat cukup sulit, namun saya dan teman-teman bersama-sama membuat nametag di salah satu rumah teman kami, dan nametag selesai dalam waktu sehari.
MOS kami laksanakan selama tiga hari, kami dibimbing oleh kakak-kakak OSIS Diwakara Balasena. Saat MOS kami diperkenalkan dengan budaya Labschool yang sangat beragam. Karena saya berasal dari SMP yang sama, yaitu Labschool Kebayoran, saya sudah cukup terbiasa dengan budaya-budaya Labschool yang cenderung berbeda dengan sekolah-sekolah umum lainnya di Jakarta.
Selesai menjalankan MOS, saya mulai memasuki kelas yang baru, yaitu kelas X-A. Bertemu dengan teman-teman baru yang menyenangkan. Kelas saya memiliki wali kelas bernama Pak Yusuf Effendi, yang juga merupakan seorang guru kimia. Di kelas X saya mengikuti banyak program sekolah yang memang wajib diikuti oleh seorang siswa SMA Labschool Kebayoran, antara lain adalah pesantren ramadhan, Pra-TO dan TO, lapinsi, TPO, dan bintama. Di kelas X juga saya menjalankan proses penjurusan untuk di kelas XI nanti.
Pesantren ramadhan dilaksanakan di bulan ramadhan. Saat itu saya dan teman-teman mendengarkan bermacam-macam materi dari berbagai narasumber keagamaan. Kami juga melaksanakan outbond. Acara pesantren dilaksakan selama 3 hari menginap di sekolah. Pada malam kedua pesantren, kami melaksanakan muhasabah, dimana mata kami ditutup kemudian kami diarahkan untuk menuju hall basket, kemudian saat dibuka mata kami ada orangtua kami di depan kami, dan kami diharuskan mencuci kaki ibu kami. Menurut saya saat itu sangat mengharukan.
Program sekolah kedua yang saya ikuti adalah Pra TO dan TO. Program ini adalah yang paling seru diantara program yang lain. Di Pra TO kami dilatih untuk menjadi angkatan yang kompak dan solid. Angkatan saya adalah angkatan 9, di pra TO angkatan kami dibentuk untuk menjadi angkatan yang kompak. Kami dibimbing oleh kakak-kakak Osis Ksatrianala Sagrayuda dari angkatan 8. Pra TO dilaksanakan selama 3 hari dari pagi sampai sore di sekolah. Di hari pertama kami membuat nametag dan tongkat yang menjadi ciri khas dari program TO itu sendiri. Nametag TO menurut saya adalah nametag yang tersulit. Kami hanya di beri waktu beberapa jam untuk menyelesaikan nametag dan tongkat itu. Hari kedua kami mempresentasikan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan di TO nantinya. Hari ketiga ketua angkatan kami dibentuk, ada 3 ketua angkatan yang terpilih, yaitu Nabel sebagai ketua umum angkatan, Danto sebagai ketua 1 angkatan, dan Olaf sebagai ketua 2 angkatan. Hari itu pula nama angkatan kami diumumkan, yaitu Nawa Drastha Sandyadira. Kami juga diajarkan yel-yel angkatan untuk dipertunjukan di depan 2 angkatan. Hari ketiga kami melaksanakan pensi yang akan disaring untuk tampil di TO nanti. Kami cukup bersenang-senang di hari ketiga.
Seminggu setelah pra TO, kami pergi menuju ke  Pasir Muncang, tempat kami melaksanakan TO. Kami berangkat menaiki bus dalam perjalanan yang cukup lama. Sampai disana kami melewati persawahan yang bertingkat-tingkat dan licin. Sesampainya kami di Pasir Muncang kami diperkenalkan dengan orangtua asuh kami, disana kami tidur di rumah orangtua asuh kami. Kami diajarkan untuk hidup mandiri dan jauh dari perkotaan. Di TO kami berlomba-lomba untuk mengumpulkan sebanyak-banyaknya pita hijau dari kakak OSIS. Di hari ke empat kami melaksanakan penjelajahan. Penjelajahan dilaksanakan bersama teman sekelompok, kami menjelajahi hutan dan berjalan sangat jauh naik dan turun. Kami harus melewati beberapa pos saat penjelajahan. Rasa lelah seringkali menghinggapi dan kami memilih untuk beristirahat sebentar kemudian melanjutkan perjalanan.  Malam terakhir di TO kami sangat berkesan, di bawah cahaya api unggun saya dan teman-teman Nawastra bernyanyi bersama menikmati malam yang sangat indah di Pasir Muncang.
TO memberi pengalaman yang sangat mengesankan bagi saya, membuat saya bertekad untuk bisa melaksanakan TO lagi tahun depan mengenakan jas osis. Keinginan saya mendorong saya untuk mengikuti lapinsi, salah satu syarat untuk bisa menjadi osis. Lapinsi berisi materi-materi berorganisasi. Setelah lapinsi saya melaksanakan TPO atau tes potensi organisasi, yang berisi tes olahraga, tes agama, dan tes makalah. Saya melaksanakan TPO semaksimal mungkin agar saya bisa lulus dan menjadi anggota osis SMA Labschool Kebayoran. Program terakhir di kelas X adalah bintama. Bintama saya lalui dengan rasa cukup malas namun tetap harus dilewati, tanpa terasa 6 hari bintama pun telah saya lewati.
Di akhir tahun ajaran, saya beserta beberapa teman tari tradisional mempersiapkan keberangkatan menuju ke Eropa untuk mengikuti misi budaya. Saya berlatih sejak Maret dan berangkat di bulan Juli. Sebelum berangkat, saya menerima hasil rapot kelas X. Senang sekali rasanya hasil rapot saya cukup memuaskan, saya mendapat peringkat 6 di kelas. Meskipun turun 1 peringkat dari hasil semester  1 saya cukup puas, ditambah lagi saya mendapat jurusan IPA. Pengumuman yang tidak kalah menyenangkan beberapa hari sebelum pengambilan rapot adalah saya lulus dalam TPO dan menjadi calon anggota osis! Rasanya sangat indah sekali sebelum saya berangkat mengikuti misi budaya dengan berita yang cukup membahagiakan.
Tanggal 1 Juli 2010 saya dan teman-teman berangkat menuju Paris untuk mengikuti misi budaya di daerah Romans, Perancis. Seminggu festival sangatlah menyenangkan. Membawakan tarian tradisional Indonesia di depan para masyarakat Romans, rasa bangga selalu terlintas setiap akhir tarian dan melihat begitu banyak orang yang bertepuk tangan dan member standing applause untuk kami. Memang tidak mudah menjalani latihan yang cukup lama dan ketat untuk bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Bertemu dengan teman-teman dari berbagai Negara yang juga mengikuti festival sangat mengesankan bagi kami. Festival misi budaya dilaksanakan selama seminggu. Seusai festival kami melaksanakan tour keliling Eropa. Kami kembali ke Paris, dan ikut merayakan hari kemerdekaan disana yang sangat meriah dengan pesta kembang api di malam hari. Selama dua minggu saya dan teman-teman melaksanakan tur keliling Eropa, kami mengunjungi Belgia, Belanda, German, Swiss, dan berakhir di Italia. Saat akan pulang saya mendapat pengalaman yang cukup menjadi pelajaran buat saya, yaitu saya kehilangan passport saya! Saya sudah berpikir tidak akan bisa kembali ke Jakarta bersama teman-teman yang lain, namun kakak pendamping tur saya sangat baik dan menemani saya mengurus kehilangan tersebut. Saya ke kepolisian Roma, dan mengurus surat kehilangan di Kedutaan Besar RI di Roma. Menurut saya kejadian itu adalah pengalaman buruk di akhir tur saya. Namun saya juga dapat pengalaman mengunjungi kantor polisi di Roma, serta datang ke KBRI di Rome, yang tidak dikunjungi oleh teman-teman saya yang lainnya. Akhirnya saya diberi surat jalan laksana paspor untuk bisa kembali ke Indonesia hari itu bersama rombongan teman-teman yang lain.
Pulangnya saya ke Indonesia mengawali kehidupan saya di kelas XI SMA Labschool Kebayoran. Saya duduk di kelas XI IPA 3 bersama teman-teman yang sangatlah pintar, rajin, dan berdaya juang kuat. Awal-awal duduk di kelas XI saya masih sangat malas untuk mengikuti pelajaran karena saya berpikir bahwa kelas XI adalah saat kita untuk bermain menikmati kehidupan di SMA.
Tanggal 17 Agustus 2010 saya dan teman-teman calon osis dan mpk dilantik setelah kami melaksanakan lari lintas juang (lalinju) pada tanggal 9 agustus sebelumnya. Saya ditempatkan di seksi kesenian bersama 6 teman saya yang kreatif dan fantastis, yaitu Safira, Avi, Tahlia, Maitri, Vinny, dan Listy. Rasanya senang sekali sudah dilantik menjadi osis, setelah beberapa tahap yang sudah saya lalui. Osis kami bernama Dranadaraka Wiraksaka, dengan Nabel sebagai ketua umumnya. Senanglah akhirnya keinginan saya untuk mengikuti TO kembali bisa terlaksana, sebagai kakak pendamping bersama Arfi saya melaksanakan TO 2011 di daerah Cibuntu, kegiatan yang tidak kalah serunya dengan TO angkatan saya.
Kehidupan SMA memang sangatlah indah di kelas XI, yang saya lakukan adalah bermain dan bermain dan bergosip. Seringkali saya keluar pelajaran dengan alasan yang tidak jelas dan malah bermain bersama teman. Di kala waktu luang saya pun mempergunakannya dengan mengobrol bersama teman-teman di kelas. Begitulah keseharian saya di kelas XI, sampai akhirnya saya menerima hasil rapot semester satu dan….. peringkat saya turun drastis. Wali kelas saya saat itu, Bapak Edy, pun mulai mengantisipasi mengenai akademik saya dan beberapa teman saya di XI IPA 3 yang peringkatnya hampir sama dengan saya. Namun semester dua ternyata cukup sulit untuk mengejar ketinggalan saya dalam bidang akademik, karena program osis yang cukup besar seperti Skybattle di bulan Februari yang dilaksanakan tidak lama setelah studi lapangan ke Jogja cukup menguras tenaga, waktu, dan pikiran.
Kegiatan SkyBattle dilaksanakan tanggal 5-12 Februari 2011, kegiatan cup yang dilaksanakan sekolah saya itu berlangsung selama seminggu dengan berbagai macam cabang lomba, seperti bola basket, futsal, rugby, rally photo, dan saman skyfest. Saya sendiri mengikuti lomba saman bersama teman-teman ekskul tari tradisional, dan Alhamdulillah meraih juara 1! SkyBattle terlaksana dengan sukses. Dengan selesainya acara SkyBattle, sayapun kembali menjalani rutinitas belajar saya seperti semula. Kembali mengejar nilai akademik saya.
Cukup sulit memang mengejar nilai akademik yang tertinggal dari teman-teman sekelas saya yang cenderung sangat rajin dan berdaya juang yang tinggi. Sedangkan saya adalah tipikal siswa yang pemalas dan kurang memiliki motivasi untuk meraih prestasi. Hampir semua keinginan saya meraih nilai yang baik hanyalah sebatas omongan. Sampai dengan pertengahan semester dua saya masih sering mengobrol dan tidak konsentrasi dalam belajar. Namun perlahan-perlahan saya mulai mencoba semangat untuk mengejar yang tertinggal. Remed-remed yang menumpuk satu persatu saya tuntaskan, saya kejar guru-guru mata pelajaran untuk menuntaskan nilai saya.
Semester dua pun diakhiri dengan ulangan kenaikan kelas dan saya melewati nya dengan penuh semangat. Meskipun hasilnya tidak bisa sebagus yang saya inginkan, namun menurut saya itu sudah yang saya lakukan yang terbaik. Hasil rapot semester dua kelas XI saya mengalami peningkatan beberapa peringkat, dan saya bangga akan hal itu.
Di akhir kelas XI saya dan teman-teman sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan acara angkatan yang terbesar yaitu Sky Avenue 2011. Berbagai persiapan kami lakukan, kekurangan dana yang kami alami dapat teratasi. Sky Avenue 2011 dengan tema Halloween Town telah sukses dilaksanakan tanggal 30 Juli 2011 kemarin dengan mendatangkan 4 bintang tamu utama, yaitu Sheila on 7, White shoes and couples company, gugun blues shelter, dan the sigit. Sky Avenue dilaksanakan dengan sukses terlihat dari ramainya penonton yang hadir dan memenuhi area stage dan festival Sky Avenue, dan surplus yang cukup banyak menandai suksesnya acara besar tersebut, membuat angkatan saya bangga bisa menjadi bagian dari Sky Avenue 2011.
Kini saya berada di kelas XII IPA 2 dengan wali kelas Pak Ajmain. Berbagai program sekolah yang saya ikuti dari kelas X dan kelas XI sebagai osis sudah memberi banyak pengalaman berharga yang tidak akan mudah saya lupakan. Sekarang adalah waktu saya untuk focus dalam belajar, tidak hanya mengejar peringkat yang tinggi, namun mengejar cita-cita saya untuk bisa lulus UAN dan diterima di Universitas Indonesia jurusan Akuntansi.
Menengok dua tahun kebelakang saya di SMA Labschool Kebayoran sangatlah mengesankan. Berbagai pengalaman yang menyenangkan maupun menyedihkan sudah saya rasakan. Sekarang adalah saatnya saya memberi kesan terbaik sebelum akhirnya saya benar-benar meninggalkan masa SMA saya yang sangat luar biasa.

No comments:

Post a Comment