Saturday 10 September 2011

Dua Tahun di Labsky, Sebuah Autobiografi Adisti

Tahun pertama
Hari Sabtu tanggal 11 Juli 2011 adalah hari pertama saya masuk ke SMA Labschool Kebayoran sebagai siswi disana. Saya dan sekitar 200 anak lainnya dikumpulkan untuk mengikuti pra-mos. Saat pra-mos, kami diberitahu kelompok, barang-barang serta kakak osis untuk mengikuti mos. Saat itu, saya belum kenal siapa-siapa, hanya beberapa orang yang itupun berasal dari SMP yang sama dengan saya, yaitu SMPN 19. Hari itu kami semua juga diberitahu peraturan-peraturan saat MOS, seperti rambut yang perempuan harus dikuncir satu dan dijepit warna biru dan merah, sementara yang laki-laki harus botak. Selain itu kami juga diberi disain nametag yang kami harus pakai di hari Senin saat MOS. Menurut saya saat itu, disain nametag itu sangatlah sulit. Setelah memberitahu peraturan-peraturan dan kumpul kelompok, kakak-kakak osis-pun memberikan teka-teki tentang menu makanan yang harus dibawa pada hari Senin.
Pada hari Senin sampai Rabu, saya dan teman-teman saya menjalani kegiatan MOS. Di hari pertama, kegiatan ini sangat berat menurut saya, karena kami semua harus masuk sangat pagi, lalu lari pagi, mendengarkan materi yang banyak, makan siang yang harus habis dan dihitung dan lain-lain. Namun, di hari kedua dan ketiga sayapun sudah mulai terbiasa.
MOS-pun berakhir, sayapun masuk tanpa nametag dan jepit-jepitan itu. Di hari pertama masuk itu, kami mengikuti tes matematika dasar yang disebut matrikulasi. Setelah tes matrikulasi, kami langsung memasuki kelas yang akan menjadi kelas kami setahun kedepan. Ternyata kelas saya pada saat itu adalah XA. Saat saya masuk ke kelas itu, tidak satupun dari anak di kelas itu yang saya kenal. Bahkan, saya tidak kenal dengan siapa saya duduk. Lalu dengan berjalannnya hari, kami mulai saling mengenal dan ternyata anak-anak di kelas itu sangat menyenangkan. Kami banyak melakukan hal menyenangkan, seperti suatu hari kami pernah pergi ke kota tua, memberikan surprise untuk wali kelas kami (Pak Yusuf), dan lain-lain.
Pada bulan Ramadhan, kami diwajibkan mengikuti kegiatan Pesantren Kilat (sanlat). Dikegiatan ini kami menghabiskan waktu 3 hari 2 malam menginap di sekolah. Setiap hari kami harus memakai pakaian muslim, lengkap dengan kerudung. Kami mendapat banyak materi, ada juga outbond yang diselenggarakan di sekitar lapangan sekolah. Kegiatan ini cukup menyenangkan, biarpun cukup melelahkan juga karena diselenggarakan pada bulan Ramadhan.
Sekitar dua bulan kami lalui dengan kegiatan belajar seperti biasa. Suatu hari, kami diberitahu akan diadakan kegiatan wajib yang harus kami ikuti, yaitu Trip Observasi (TO) pada bulan Oktober. Namun, sebelumnya kami harus mengikuti Pra-TO. Saat Pra-TO, kami diharuskan untuk membuat tongkat angkatan dan kembali membuat nametag yang lebih susah, namun saat ini, kami mengerjakan bersama-sama berdasarkan kelompok. Saat Pra-TO, kami juga kembali diwajibkan menguncir banyak rambut dengan pita-pita, jepit-jepit serta bandana. Di Pra-TO juga kami dilatih untuk kompak dengan teman-teman seangkatan, yang dimulai dengan kompaknya satu kelompok TO. Kegiatan kami selama Pra-TO antara lain, lari pagi, mengecat tongkat dan membuat nametag, barikade osis, siaga tongkat, dan lain-lain. Di Pra-TO juga inilah angkatan kami pertama diberi nama, yaitu Nawa Drastha Sandyadira yang disingkat Nawastra. Saat pemberian nama angkatan, diikuti dengan pemberian jabatan kepada tiga ketua angkatan yang telah dipilih melalui voting sebelumnya. Setelah itu, ketua angkatanpun memperagakan yel-yel angkatan yang lumayan susah dan panjang.
Tiga hari Pra-TO pun berlalu, minggu depannya kami langsung pergi ke desa tempat kami akan menghabiskan 5 hari 4 malam kami, yaitu Desa Pasir Muncang. Kami datang dengan bus tanpa AC, dan saat pertama kali datang kami harus berjalan jauh melewati sawah-sawah hanya untuk masuk ke desa itu sendiri. Kebanyakan rumah-rumah disana juga sama jenisnya, yaitu rumah panggung. Saat itu kami tinggal perkelompok tiap satu rumah. Saya tinggal bersama kelompok saya, Merak, yang isinya abon, tyas, nadira, sarita, djawa, abi, reza, dengan kakak osis, kak aldhira dan kak bram. Hari-hari TO ini sangat menyenangkan, jauh lebih menyenangkan dibanding Pra-TO. Disana kami diajari untuk makan seadanya, mengenal kebudayaan desa sana, mengenal pekerjaan-pekerjaan orang asli sana, melihat kehidupan orang-orang disana, dan lain-lain. Tapi dari banyaknya kegiatan saat TO, kegiatan yang paling saya sukai adalah pensi dan penjelajahan. Di pensi, setiap kelompok menampilkan pensi berdasarkan tema yang telah ditentukan diatas panggung. Lalu pada hari keempat, kami melaksanakan penjelajahan, disana kami harus melewati pos sxn, pos bn dan lain-lain. Namun ditengah perjalanan saat kami penuh dengan lumpur, kami diberhentikan di pos rohani yang ada di air terjun sehingga kami bisa membersihkan diri. Sepulangnya dari penjelajahan kami langsung membersihkan diri dari mulai rambut sampai kaki. Malamnya, diadakan api unggun, sebagai pertanda ditutupnya TO 2009. Keesokan harinya, kamipun kembali ke Jakarta dengan bus yang sama seperti saat kami berangkat.
Semester satupun berakhir, kemudian kegiatan belajar berlanjut kesemester dua. Di semester ini, saya harus lebih serius untuk penjurusan, karena saya ingin masuk kejurusan IPA. Diawal semester dua kami mengikuti kegiatan study tour ke Bandung. Memang waktunya hanya sebentar, hanya 2 hari 1 malam, namun kegiatan ini membuat angkatan saya semakin akrab. Kami juga hanya sebentar merasakan hotel (atau wisma tepatnya) tempat kami menginap. Kami diajak kebeberapa museum dan PT disana. Lalu malamnya, diadakan makan malam yang digabung dengan malam keakraban (makrab). Makrab berlangsung seru, kami bernyanyi-nyanyi, berfoto-foto, ngobrol-ngobrol bersama. Setelah makrab, kami langsung menuju hotel tempat kami menginap untuk beristirahat, karena paginya kami langsung check out.
Tanpa terasa, semester dua hampir berakhir, yang tersisa dari semester dua hanya Ujian Kenaikan Kelas (UKK). UKK ini adalah salah satu hal penting untuk menentukan jurusan kami di kelas 11 nanti.
Setelah UKK selesai, satu minggu kemudian kami menerima rapot. Saya sangat deg-degan waktu itu, karena takut tidak masuk ke jurusan yang saya mau karena nilai yang tidak cukup. Tapi Alhamdulillah, ternyata saya masuk kejurusan yang saya inginkan, yaitu jurusan IPA. Setelah penerimaan rapot ini, bukan berarti kami bisa langsung liburan, karena ada satu kegiatan wajib lagi yang harus kami ikuti, yaitu BINTAMA. Kegiatan ini adalah kegiatan wajib yang gunanya untuk melatih kedisiplinan siswa.
Kamipun berangkat menuju tempat Bina Takwa Kepemimpinan Siswa (BINTAMA) yang akan dilaksanakan di markas Kopassus di Serang. Disini kami dilatih oleh kopassus-kopassus tentang kedisiplinan. Makanpun harus disiplin, dan tidur di barak, sama seperti para kopassus disini selama 6 hari 5 malam. Kami menyebut kopassus disini sebagai pelatih. Disana kami dibagi menjadi 6 pleton (atau bisa disebut juga kelompok). Saya masuk ke pleton satu, dimana isinya juga anak-anak XA. Walaupun awalnya berpikir kegiatan ini akan tidak seru, ternyata saya salah, kegiatan ini cukup menyenangkan. Cuaca di Banten ini sangat panas, dan membuat tubuh kami hitam. Di BINTAMA, ada banyak kegiatan, seperti PBB, outbound disekitar hutan dan lain-lain. Ada juga kegiatan survival, diaman kita diajarkan untuk survive jika kami di hutan. Kami diajarkan berburu hewan, menguliti, membakar, dan pada akhirnya kami diperbolehkan  memakan daging ular dan biawak yang sudah dibakar. Selain kegiatan ini, kami juga diharuskan untuk mengikuti jurit malam. Pada jurit malam, kami dibangunkan satu-satu pada malam hari, dan dibagi menjadi beberapa kelompok yang satu kelompoknya berisi 5 orang. Kami harus mengitari hutan tanpa senter pada malam hari. Malam hari yang dingin dan hantu-hantu palsu yang dibuat oleh para pelatih memang menakutkan, tapi kami berhasil melewatinya. Sambil menunggu teman-teman yang lain, kami dibolehkan beristirahat dan tidur (walaupun itu juga di aspal). Malam terakhir, kami kembali dibangunkan untuk hadir dalam kegiatan api unggun dan cium bendera.
Tahun Kedua
            Libur kenaikan kelaspun berakhir, saya masuk ke kelas XI. Paginya, saya belum tahu masuk ke kelas XI apa dan bersama siapa. Ternyata, setelah melihat daftarnya, saya masuk ke kelas XI IPA 3. Saya cukup senang karena anak-anaknya banyak yang saya kenal dan seru-seru. Di kelas XI ini, tidak ada kegiatan wajib seperti kelas X, paling hanya study tour saja. Jadi, mungkin saya bisa lebih fokus.
           
            Setelah beberapa bulan belajar dengan normal, tibalah Ujian Akhir Semester (UAS). Dan beberapa minggu setelah UAS, kami menerima rapot. Sejujurnya, nilai saya sangat tidak memuaskan di semester ini. Memang di semester ini saya kurang serius dan anak kelas saya sangat pintar-pintar. Jadi saya bertekad untuk menaikkan nilai saya di semester 2.
            Di awal semester dua, kami mengikuti study tour ke Jogjakarta. Kegiatan ini seru karena kami tidak hanya menginap satu malam seperti waktu kelas X, melainkan 3 hari 2 malam! Selain itu, kami diperbolehkan memilih teman sekamar kami yang tidak harus sekelas, malah boleh berlainan jurusan. Kami pergi ke macam-macam tempat di Jogja, seperti Akademi Angkatan Udara (AAU), PT. Sritex, Jalan Malioboro, PT. Air Mancur, SMA Muhammadiyah 1, Universitas Gajah Mada, Candi Prambanan, Sendratari Ramayana dan Keraton Jogjakarta. Di kegiatan ini, kami lebih dibebaskan untuk pergi-pergi keliling tempat dengan teman-teman. Di malam pertama di Jogja kami juga dibawa ke malioboro, dan kami dibebaskan untuk melihat-lihat dan mungkin berbelanja oleh-oleh. Meskipun diberi kebebasan dibeberapa tempat, namun kami tetap harus memperhatikan materi-materinya karena kami diberi tugas saat pulang study tour.
Di sekitar bulan Maret 2011, sekolah kami mengadakan acara yang namanya Sky Battle. Acara ini berisi pertandingan-pertandingan olahraga antar sekolah. Ada banyak cabang pertandingan, seperti futsal, basket, modern dance, dan lain-lain. Saya disini sebagai panitia design, jadi tidak bekerja lagi di hari H, paling hanya bantu-bantu seksi yang lain. Kegiatan ini cukup menyenangkan, karena banyak sekolah yang mau mendaftarkan dirinya untuk ikut berkompetisi. Kegiatan ini bisa dibilang sukses, karena setiap hari banyak yang datang untuk mendukung sekolah mereka bertanding.
Tak terasa, kelas XI ini begitu cepat berlalu. Tibalah UKK, dan diikuti oleh pembagian rapot. Dan Alhamdulillah, nilai saya sangat membaik di semester dua ini sampai naik 12 peringkat 0:-> Kelas sayapun merencanakan perpisahan kelas ke Pulau Tidung, namun yang bisa ikut ternyata hanya tidak terlalu banyak. Tapi kami tetap berangkat, dan ternyata sangat seru! Kami ke pantai-pantai yang sangat bagus dan masih bersih, kami juga snorkeling, foto-foto, lihat matahari terbenam, pokonya seru sekaliiiiii.
Diawal kelas XII nanti, sekolah kami kembali mengadakan kegiatan bernama Sky Avenue, kegiatan ini adalah semacam pentas seni yang menampilkan band dan penyanyi, seperti Sheila on 7, The Sigit, White Shoes and The Couples Company, dan lain-lain. Acara ini diselenggarakan di Tennis Indoor Senayan. Namun, untuk mengadakan acara ini biayanya tidak sedikit. Jadi kami harus saling bekerja sama, untuk mengumpulkan dana ini. Jadi selama liburanpun, banyak kegiatan yang kami lakukan untuk mengumpulkan uang, seperti garage sale, cari sponsor dan lain-lain.

XA saat surprise Pak Yusuf

Nawastra di Bandung

Nawastra ke Dufan

XI IPA 3!!!!

Nawastra ulang tahun ke1

Nawastra di Jogja

Sekarang saya sudah ada di kelas XII. Sky Avenue juga sudah berlangsung dengan sukses. Jadi sekarang waktunya belajar supaya bisa lulus dan masuk ke Perguruan Tinggi yang saya minati.

No comments:

Post a Comment