Monday 5 September 2011

Tugas 2: Dari Labsky untuk Indonesia, Sosiologi kelas X semester 2

Materi sosiologi kelas x semester genap terdiri dari 3 bab, yaitu:
·         Sosialisasi
·         Perilaku Menyimpang
·         Pendendalian Sosial
Berikut ini adalah rangkuman dari ketiga bab diatas, semoga dapat membantu siapa saja yang ingin mempelajari Sosiologi
A.   Sosialisasi
-          Pengertian: Proses seseorang mempelajari nilai- nilai dan norma- norma yang ada di lingkungan masyarakat.

-          Tujuan:
1.      Mengembangkan keterampilan dalam hidup bermasyarakat.
2.      Meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara efektif.
3.      Membiasakan diri dengan nilai- nilai dan norma- norma yang berlaku di
       masyarakat.
4.      Mengendalikan fungsi- fungsi organik.

-          Alasan:
1.      Agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.
2.      Agar dapat diterima di lingkungan masyarakat.

-          Macam- macam sosialisasi:
1.      Primer → proses bersosialisasi yang pertama kali dialami seseorang sejak 
                 dilahirkan.
·      Yang diperkenalkan adalah anggota keluarga dan aturan- aturannya.
·      Yang berperan adalah anggota keluarga.

2.      Sekunder → proses sosialisasi berikutnya dimana seseorang diperkenalkan
                     dengan sektor baru kehidupan.
·      Yang diperkenalkan adalah masyarakat dan aturan- aturan yang ada di masyarakat.
·      Yang berperan adalah masyarakat dan lingkungan sekitar.

-          Faktor- faktor yang mempengaruhi sosialisasi:
1.      Sifat dasar: sifat- sifat yang diturunkan dari orang tua.
Contoh: Orang tua pendiam → anak pendiam.
2.      Lingkungan pranatal: kondisi seseorang saat berada dalam kandungan ibu.
Contoh: Ibu hamil depresi → anak yang lahir cacat mental.
3.      Perbedaan potensi individu/ perbedaan perorangan: fisik, emosi, sosial.
Contoh: Pemarah atau humoris, tinggi atau pendek, terbuka atau tertutup.
4.      Lingkungan: geografis, sosial, budaya.
Contoh: Masyarakat desa dan masyarakat kota, suku Sunda dan Jawa.
5.      Motivasi: keinginan / dorongan untuk melakukan sesuatu
Contoh: Berkenalan untuk berteman.

-          Media Sosialisasi (agen sosialisasi)
1.      Keluarga → sebagai media sosialisasi yang pertama / primer.
2.      Teman Sebaya → media sosialisasi yang memberikan pengaruh positif dan
                              negatif terhadap seseorang.
3.      Media massa → media sosialisasi yang dapat menguatkan dan melemahkan
                           norma.
4.      Sekolah → memberikan keterampilan dan penembangan sifat.

-          Pola- pola sosialisasi
1.      Represif: sosialisasi dengan tekanan- tekanan atau hukuman.
2.      Partisipatif: sosialisasi yang dilakukan dengan memberikan imbalan.

-          Tipe sosialisasi:
1.      Formal: sosialisasi resmi melalui lembaga negara.
2.      Informal: sosialisasi yang dilakukan untuk masyarakat / keluarga.

-          Proses sosialisasi dalam keluarga:
1.      Keluarga orientasi: keluarga dimana seseorang mengalami proses sosialisasi.
2.      Keluarga prokreasi: keluarga dimana seseorang melakukan proses sosialisasi.

-          Tahap Sosialisasi:
1.      Playstage: tahap seseorang meniru peran orang lain.
2.      Gaestage: tahap seseorang memahami peran orang lain dan peran dirinya.
3.      Generalized other: tahap seseorang mencapai atau memahami jati dirinya.

-          Kepribadian:
Adalah keseluruhan perilaku individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi.

Faktor yang mempengaruhi:
1.      Warisan biologis (keturunan).
2.      Lingkungan fisik atau geografis (tempat tinggal).
3.      Lingkungan kebudayaan.
4.      Pengalaman kelompok.
5.      Pengalaman unik atau penglaman yang memberikan kesan mendalam.

B.   Perilaku Menyimpang
-          Pengertian: Segala suatu bentuk yperilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak masyarakat.

-          Terjadi jika: Seseorang atau kelompok tidak memenuhi standar norma yang berlaku.

-          James Van Zanden: Perilaku yang oleh sebagian orang dainggap sebagai hal yang tercel dan diluar batas toleransi.

-          Robert M.Z. Lawang: tindakan yang menyimpang dari norma- norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial.

-          Bentuk penyimpangan (menurut Lemert):
1.   Penyimpangan primer → individu tidakdidominasi penyimpangan, dan masyarakat
                                              masih mau menerima pelaku.
2.   Penyimpangan sekunder → individu didominasi penyimpangan dan masyarakat
                                                  tidak mau menerima kembali perilaku penyimpangan.

-          Sifat- sifat penyimpangan:
1.   Bersikap positif:
·   Penyimpangan yang mengarah ke perubahan yang lebih baik, inovatif, dll.
·   Dapat diterima karena sesuai dengan perkembanan zaman.
·   Contoh: wanita karir.
2.   Bersikap negatif:
·   Penyimpangan yang cenderung pindah ke nilai- nilai sosial yang rendah.
·   Tidak dapat diterima atau dianggap tercela.
·   Contoh: asusila, narkoba, pencurian.

-          Macam- macam penyimpangan:
1.   Tindakan kriminal / kejahatan:
Contoh: pencurian, penipuan, pembunuhan, pemerkosaan.
2.   Penyimpangan seksual (kelainan seks):
Contoh: gay, waria, pedofil.
3.   Penyimpangan dalam bentuk pemakaian atau pengedaran obat terlarang:
Contoh: narkotika, psikotropika, alkolisme.
Latar Belakang: Stres, emosi labil, trend, keluarga tidak harmonis, coba- coba, 
                           salah pergaulan.
4.   Penyimpangan dalam gaya hidup yang lain dari biasanya:
·   Sikap arogansi → kesombongan terhadap segala sesuatu yang dimiliki untuk
                              menutupi kekurangannya.
·   Sikap eksentrik → penyimpangan dari kebiasaan sehari- hari untuk mendapat
                      perhatian.                      

-          Perilaku menyimpang akibat sosialisasi yang tidak sempurna disebabkan oleh:
1.   Kekurang perhatian
2.   Disorganisi keluarga (perpecahan dalam keluarga karena masing- masing tidak menjalankan tugasnya).

-          Perilaku menyimpang sebagai hasil proses sosialisasi nilai- nilai sub kebudayaaan menyimpang, terjadi gejala anatomi yaitu:
1.   Suatu keadaan yang kontras antara sub kebudayaan dengan kenyataan sehari- hari.
2.   Masyarakat tidak mempunyai aturan- aturan untuk ditaati bersama.
3.   Timbul keadaan chaos (kacau).

C.   Pengedalian Sosial
-          Pengertian: Suatu proses yang direncanakan atau tidak direncanakan yang bertujuan untuk mengajak, membimbing, bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi kaidah/ norma yang berlaku.

-          Menurut Berger: berbagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggota masyarakat yang membangkan.

-          Menurut Rouceh: proses terencana dimana individu dianjurkan, dibujuk, dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan kebiasaan dan nilai- nlai hidup kelompok.

-          Tujuan Pengendalian Sosial:
1.   Mewujudkan kondisi seimbang dalam masyarakat.
2.   Mencapai keserasian antara stablitas dan perubahan dalam masyarakat.

-          Berdasarkan cara:
1.   Persuasif: Pengendalian dengan cara ajakan atau bimbingan
Contoh: seminar.
2.   Koersif: pengendalian yang dilakukan penekanan, paksaan, atau ancaman fisik. Contoh: penertiban pedagang kaki lima.
3.   Menurut Froman cara lain melalui sosialisasi yaitu masyarakat harus menjalankan
     peranannya sebagai anggota masyarakat.

-          Berdasarkan sifat:
1.   Preventif: pengendalian yang dilakukan sebelum terjadi pelanggaran.
Contoh: nasihat.
2.   Represif: Pengendalian yang dilakukan setelah terjadi pelanggaran.
Tujuan: memulihkan keadaan seperti semula.
Contoh: rehabilitasi, penjara.

-          Jenis- jenis pengendalian sosial:
1.   Gosip / desas- desus
2.   Teguran / peringatan
3.   Hukuman / imbalan
4.   Pendidikan
5.   Agama
6.   Kekerasan fisik

-          Peran pranata sosial dalam pengendalian sosial
Pranata sosial: suatu sistem sosial yang mengatur tingkah laku manusia guna memenuhi kebutuhan hidup manusi dalam bermasyarakat.

1.   Polisi → memelihara ketertiban dan keamanan sosial.
2.   Pengadilan → memutuskan perkara / masalah yang terjadi di masyarakat.
3.   Adat → mengikat anggota masyarakat untuk mematuhi kebiasaan / tradisi secara turun- temurun.
4.   Tokoh masyarakat → dijadikan sebagai teladan dalam bertingkah laku.
Demikianlah rangkuman sosiologi kelas x semester 2 yang dapat saya berikan, semoga dapat membantu memahami pelajaran ini dengan lebih mudah.

No comments:

Post a Comment