Thursday 8 September 2011

Dari Labsky untuk Indonesia; MATERI SOSIOLOGI SEMESTER 5

BAB 1 – PERUBAHAN SOSIAL
A. HAKIKAT PERUBAHAN SOSIAL
·         Perubahan sosial → adanya ketidak sesuaian di antara unsur-unsur yang berbeda dalam kehidupan sosial sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan baru
·         Perubahan sosial mempengaruhi: sistem sosial & nilai, sikap, perilaku individu dan kelompoknya
·         Karakteristik perubahan sosial:
-          Tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang
-          Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu diikuti oleh lembaga sosial lain (merupakan mata rantai)
-          Perubahan yang cepat biasanya mengakibatkan disorganisasi sementara
-          Perubahan tidak dapat dibatsi pada bidang kebendaan atau spiritual saja
·         Pandangan para tokoh tentang perubahan sosial:
1.      Selo Soemardjan → perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya
2.      Kingsley Davis → perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat
3.      John Lewis & John Philip Gillin → suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima
4.      Samoel Koenig → modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia
5.      Robert McIver → perubahan dalam hubungan sosial atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial
6.      William F. Ogburn → kondisi teknologis yan menyebabkan terjadinya perubahan pada aspek-aspek kedifupan sosial
·         Teori utama perubahan sosial:
1.      Teori Siklus → melihat perubahan sebagai sesuatu yang berulang-ulang (apa yang terjadi sekarang pada dasarnya memiliki kesamaan dengan apa yang terjadi sebelumnya)
→ Sorokin berpandangan bahwa semua peradaban besar berada dalam siklus 3 sistem kebudayaan yang berputar tanpa akhir:
-          Kebudayaan Ideasional; didasari nilai-nilai dan kepercayaan terhadap unsur adikodrati
-          Kebudayaan Idealistik; berisi kepercayaan terhadap unsur adikodrati dan rasionalitas
-          Kebudayaan sensasi; sensasi merupakan tolok ukur dari kenyataan dan tujuan hidup
2.      Teori Perkembangan → perubahan dapat diarahkan ke suatu titik tertentu, terbagi menjadi 2, yaitu: teori evolusi & teori revolusi
·         Teori-teori modern mengenai perubahan sosial:
1.      Teori Modernisasi → melihat bahwa perubahan negara-negara terbelakang akan mengikuti jalan yang sama dengan negara industry di barat.
2.      Teri Ketergantungan → ada ketergantungan secara ekonomi negara-negara dunia ketiga terhadap negara-negara industry.
3.      Teori Sistem Dunia → teori ini dibuat oleh Immanuel Wallerstein, menyatakan bahwa perekonomian kapitalis dunia tersusun atas tiga jenjang, yaitu: negara inti (negara-negara Eropa Barat), negara semi-periferi (negara-negara Eropa Selatan), dan negara periferi (negara kawasan Asia dan Afrika).

B. BENTUK-BENTUK PERUBAHAN SOSIAL
·         Perubahan Lambat (Evolusi) → perubahan secara lambat memerlukan waktu yang lama, merupakan rentetan-rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti secara lambat. Macam-macam teori tentang evolusi:
1.      Unilear Theories of Evolution → menusia dan masyarakat termasuk kebudayaannya akan mengalami perkembangan sesuai dengan tahapan-tahapan tertentu dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang kompleks dan akhirnya sampai ke tahapan yang sempurna. Pelopor teori in: Auguste Comte & Herbert Spencer.
2.      Universal Theory of Evolution → perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap.
3.      Multilined Theories of Evolution → menekankan pada penelitian terhadap tahap-tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat.
·         Perubahan Cepat (Revolusi) → perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Syarat-syarat agar suatu revolusi dapat tercapai:
-          Ada keinginan dari masyarakat untuk mengadakan perubahan
-          Ada seorang pemimpin atau sekelompok orang yang mampu memimpin masyarakat untuk mengadakan perubahan
-          Ada pemimpin yang dapat menampung keinginan atau aspirasi rakyat dan merumuskan aspirasi tersebut menjadi suatu program kerja
-          Ada tujuan konkret yang dicapai
-          Ada momentum tepat untuk mengadakan revolusi
·         Perubahan Kecil → suatu perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat.
·         Perubahan Besar → suatu perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan lembaga-lembaganya.
·         Perubahan yang Dikehendaki → perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat.
·         Perubahan yang Tidak Dikehendaki → perubahan yang terjadi diluar jangkauan pengawasan masyarakat atau kemampuan manusia.
·         Perubahan Struktural dan Perubahan Proses
-          Perubahan Struktural → perubahan yang sangat mendasar yang menyebabkan timbulnya reorganisasi dalam masyarakat
-          Perubahan Proses → perubahan yang sifatnya tidak mendasar, hanya merupakan penyempurnaan dari perubahan sebelumnya

C. FAKTOR-FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT PERUBAHAN SOSIAL
·         Faktor pendorong perubahan sosial
-          Faktor Internal → faktor-faktor yang berlangsung dalam masyarakat itu sendiri, yaitu:
1.      Bertambah atau berkurangnya penduduk
2.      Penemuan-penemuan baru, terbagi atas invention (proses menghasilkan suatu unsure kebudayaan baru yang dihasilkan dengan menyusun kembali unsur-unsur kebudayaan lama yang ada dalam masyarakat) dan discovery (penemuan unsur kebudayaan baru)
3.      Pertentangan (konflik) masyarakat, dapat terjadi atara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau antara kelompok dengan kelompok
4.      Terjadinya pemberontakan atau revolusi
-          Faktor eksternal → faktor-faktor yang datang dari luar masyarakat, yaitu:
1.      Lingkungan fisik yang ada di sekitar manusia
2.      Peperangan
3.      Pengaruh kebudayaan masyarakat lain, masuknya pengaruh suatu kebudayaan terhadap kebudayaan lain dapat melalui proses difusi dan penetrasi. Penetrasi terbagi atas
a)      Penetrasi Damai → masuknya sebuah kebudayaan dilakukan dengan jalan damai, akan menghasilkan
1)      Akulturasi → perpaduan dua kebudayaan yang menghasilkan suatu bentuk kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan unsur aslinya
2)      Asimilasi → bercampurnya dua kebudayaan yang menghasilkan kebudayaan baru
3)      Sintesis → percampuran dua kebudayaan yang menghasilkan kebudayaan baru yang berbeda dari keduanya
b)      Penetrasi Paksa → masuknya sebuah kebudayaan dilakukan secara paksa dan merusak
·         Faktor penghambat perubahan sosial:
-          Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain menyebabkan suatu masyarakat tidak mengetahui perkembangan yang dapat memperkaya kebudayaan
-          Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
-          Sikap masyarakat yang masih mengagungkan tradisi masa lampau dan cenderung konservatif
-          Adanya kepentingan yang sudah tertanam kuat (vested interest)
-          Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
-          Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap yang tertutup, terutama datang dari Barat
-          Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis
-          Kebiasaan tertentu dalam masyarakat yang cenderung sukar diubah

D. AKIBAT PERUBAHAN SOSIAL
·         Pergolakan daerah; banyak dilatarbelakangi oleh ideology politik, ekonomi, dan sosial budaya. Contoh pergolakan daerah yaitu:
-          Pemberontakan PKI Madiun
-          Pemberontakan DI/TII
-          Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)
-          Pemberontakan PRRI
-          Pemberontakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) di Jawa Barat
·         Aksi protes dan demonstrasi
-          Aksi protes → gerakan yang dapat dilakukan secara perorangan ataupun secara bersama-sama untuk menyampaikan rasa tidak puas terhadap tindakan atau kebijakan seseorang atau lembaga tertentu. Salah satu contoh aksi protes adalah demonstrasi.
·         Kriminalitas → tindakan sosial yang disosiatif, ditandai dengan perilaku-perilaku menyimpang yang cenderung melawan hukum atau norma-norma yang berlaku di masyarakat. Proses sosial yang terjadi dalam masyarakat dan mendorong orang untuk melakukan kejahatan diperoleh antara lain melalui proses imitasi, konpensasi, konsepsi diri sendiri, kekecewaan, persaingan yang tidak sehat, dan pertentangan kebudayaan
·         Kenakalan remaja; pada umumnya ditandari oleh:
1.      Adanya keinginan untuk melawan, seperti dalam bentuk radikalisme
2.      Adanya sikap apatis yang biasanya disertai dengan rasa kecewa tentang kondisi masyarakat
Bentuk kenakalan remaja antara lain pemerasan, perampokan, pencurian, penggunaan narkoba, bahkan pembunuhan. Faktor yang mendukung timbulnya masalah ini adalah kemiskinan, perkumpulan pemuda atau gank, dan juga pengaruh dari film atau bacaan porno.


BAB 2 – MODERNISASI DAN GLOBALISASI
A. MODERNISASI
·         Modernisasi → suatu proses prubahan sosial dimana masyaratak yang sedang memperbaharui dirinya berusaha mendapatkan ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki masyarakat modern
·         Modernisasi menurut para ahli sosiologi:
-          Wilbert E. Moore → suatu transformasi total kehidupan bersama dalam bidang teknologi dan organisasi sosial dari yang tradisional ke arah pola-pola ekonomis dan politis yang didahului oleh negara-negara Barat yang telah stabil
-          Koetjaraningrat → usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan keadaan dunia sekarang
-          Soerjono Soekanto → suatu bentuk dari perubahan sosial yang biasanya terarah dan didasarkan pada suatu perencanaan
-          Astrid S. Susanto → suatu proses pembangunan yang memberikan kesempatan ke arah perubahan demi kemajuan
-          Ogburn & Nimkoff → suatu usaha untuk mengarahkan masyarakat agar dapat memproyeksikan diri ke masa depan yang nyata dan bukan pada angan-angan semu

·         Ciri manusia modern
Menurut Alex Inkeles terdapat 9 ciri manusia modern, yaitu:
-          Memiliki sikap hidup untuk menerima hal-hal yang baru dan terbuka untuk perubahan
-          Memiliki keberanian untuk menyatakan pendapat atau opini mengenai lingkungannya sendiri atau kejadian yang sering terjadi jauh diluar lingkungannya serta dapat bersikap demokratis
-          Menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa depan daripada masa lalu
-          Memiliki perencanaan dan pengorganisasian
-          Percaya diri
-          Perhitungan
-          Menghargai harkat hidup manusia lain
-          Percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi
-          Menjungjung tinggi suatu sikap di mana imbalan yang diterima seseorang harus sesuai dengan prestasinya dalam masyarakat
·         Syarat-syarat modernisasi
Menurut Soerjono Soekanto, syarat-syarat modernisasi adalah:
-          Cara berpikir ilmiah yang sudah melembaga dan tertanam kuat kalangan pemerintah maupun masyarakat luas
-          Sistem administrasi negara yang baik dan benar-benar mewujudkan birokrasi
-          Sistem pengumpulan data yang baik, teratur, dan terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu seperti BPS (Biro Pusat Statistik)
-          Pencipitaan iklim yang menyenangkan terhadap modernisasi terutama media massa
-          Tingkat organisasi yang tinggi, terutama disiplin diri
-          Sentralisasi wewenang dalam perencanaan sosial yang tidak mementingkan kepentingan pribadi atau golongan
·         Sikap mental manusia modern sangat menentukan diterima atau ditolaknya suatu perubahan atau modernisasi. Sikap mental yang dapat menjadi pendorong proses modernisasi antara lain adalah rajin, tepat waktu, dan berani mengambil risiko
·         Gejala-gejala modernisasi; gejala modernisasi dapat dilihat dari berbagai bidang, yaitu:
1.      Bidang budaya → ditandai dengan semakin terdesaknya budaya tradisional oleh masuknya pengaruh budaya dari luar, sehingga budaya asli semakin pudar
2.      Bidang politik → ditandai dengan semakin banyaknya negara yang lepas dari penjajahan, munculnya negara-negara yang baru merdeka, tumbuhnya negara-negara demokrasi, lahirnya lembaga-lembaga politik, dan semakin diakuinya hak-hak asasi manusia
3.      Bidang ekonomi → ditandai dengan semakin kompleksnya kebutuhan manusia akan barang-barang dan jasa sehingga sector industry dibangun secara besar-besaran untuk memproduksi barang
4.      Bidang sosial → ditandai dengan semakin banyaknya kelompok baru dalam masyarakat seperti kelompok buruh, kaum intelektual, kelompok manajer, dan kelompok ekonomi kelas

B. GLOBALISASI
·         Globalisasi → sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya, popular, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain
·         Globalisasi menurut para ahli:
1.      Cochrane & Pain → seperangkat transformasi yang saling memperkuat dunia, yang meliputi hal-hal berikut:
-          Perubahan dalam konsep ruang dan waktu
-          Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung
-          Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa
-          Meningkatnya masalah bersama, seperti masalah ekonomi, masalah lingkungan, dan masalah lazim lainnya termasuk kesehatan dunia
2.      Peter Drucker → sebuah istilah menyeluruh untuk proses yang berada di jantung ekonomi global: penyebaran komunikasi global secara instan, pertumbuhan perdagangan internasional yang cepat, pasar uang global
3.      Martin Albrow → keseluruhan proses dimana penduduk dunia terinkorporasi ke dalam masyarakat dunia yang tunggal, masyarakat global
4.      Rosabeth Matt Kanter → globalisasi seperti sebuah pusat perbelanjaan global. Dunia menjadi sebuah pusat perbelanjaan global dalam gagasan dan produksinya tersedia di setiap tempat pada saat yang sama
5.      Wiseman → kata yang paling rumit yang ada di akhir abad ke-20 karena kata ini memiliki beragam arti dan dapat dipakai dalam berbagai hal
·         Proses terjadinya globalisasi:
Benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antarnegeri sekitar tahun 1000 dan 1500 SM. Saat itu, pedagang dari cina dan india mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat maupun jalan laut untuk berdagang. Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi Cina, Jepang, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial, dan budaya Arab ke warga dunia. Fase selanjutnya ditandai dnegan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa.  Spanyol, Portugis, Inggris dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung dengan terjadinya revolusi industry yang meningkatkan keterkaitan antarbangsa dunia. Pada saat itu, berkembang pula kolonialisasi yang membawa pengaruh besar terhadap difusi antarkebudayaan di dunia. Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika Perang Dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Negara-negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi.

C. GEJALA MODERNISASI DAN GLOBALISASI DI INDONESIA
·         Bidang ilmu pengetahuan dan teknologi; kemajuan ilmu pengetahuan selalu diikuti dengan kemajuan teknologi. Hal ini terbukti dnegan banyaknya penemuan dalam bidang teknologi guna memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam melakukan berbagai aktivitas sehari-hari
·         Bidang ekonomi; tujuan modernisasi bidang ekonomi yang dilakukan di berbagai negara di dunia adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Upaya-upaya agar kehidupan ekonomi dapat mendukung modernisasi adalah:
1.      Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil serta menghilangkan sistem monopoli
2.      Memberdayakan pengusaha kecil, menengah, dan koperasi agar lebih efisien dalam berusaha dengan suasana yang kondusif
3.      Mengembangkan hubungan kemitraan yang saling mendukung dan menguntungkan antara koperasi, swasta, dan BUMN, serta antara pengusaha besar, menengah, dan kecil dalam rangka memperkuat struktur perekonomian nasional
Sasaran yang ingin dicapai dalam modernisasi ekonomi adalah:
1.      Meningkatnya taraf hidup
2.      Terlepas dari ketergantungan terhadap orang lain
3.      Peningkatan produksi barang-barang industri dan jasa secara terus menerus sehingga pertumbuhan ekonomi dapat dipertahankan
·         Bidang politik; perkembangan dimulai dengan bentuk demokrasi liberal, demokrasi terpimpin, dan demokrasi pancasila.
·         Bidang agama; modernisasi mencakup modernisasi secara fisik dan non fisik, sehingga akan terdapat keseimbangan dalam membangun kehidupan di dunia dan akhirat. Pembangunan fisik bertujuan untuk menunjang berlangsungnya pembangunan non fisik atau non material yang mengarah pada pembangunan rohani atau mental manusia dalam meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

D. DAMPAK MODERNISASI DAN GLOBALISASI DI INDONESIA
Dampak-dampak yang ditimbulkan oleh modernisasi dan globalisasi di Indonesia antara lain:
·         Urbanisasi → proses perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari pekerjaan pertanian di desa ke pekerjaan industri di kota. Beberapa penyebab terjadinya urbanisasi adalah:
1.      Daya tarik ekonomi
2.      Daya tarik sosial
3.      Daya tarik pendidikan
4.      Daya tarik budaya
Dengan adanya urbanisasi, penduduk kota semakin bertambah, timbullah permasalahan baru antara lain:
1.      Semakin berkurangnya penduduk desa
2.      Banyak sawah terbangkalai
3.      Hasil panen menurun
4.      Tingkat kesejahteraan masyarakat menurun
5.      Muncul pengangguran di kota
6.      Kriminalitas dan perilaku menyimpang lainnya meningkat di kota
·         Kesenjangan sosial ekonomi → tingkat pertumbuhan sosial ekonomi yang tidak sama yang terjadi pada masyarakat yang melaksanakan pembangunan atau modernisasi. Faktor-faktor yang menyebabkan kesenjangan ekonomi, antara lain:
1.      Menurunnya pendapatan perkapita sebagai akibat pertumbuhan penduduk yang relative tinggi tanpa diimbangi pengingkatan produktivitas
2.      Ketidakmerataan pembangunan antardaerah sebagai akibat kebijakan politik dan kekurangsiapan SDM
3.      Rendahnya mobilitas sosial sebagai akibat sikap mental tradisional yang kurang menyukai persaingan dan kurang usaha
·         Pencemaran lingkungan alam; modernisasi pertanian sering mengakibatkan kerusakan lingkungan alam di pedesaan apabila tidak dilakukan secara selektif dan rasional. Penggunaan pupuk kimia dan obat pembasmi hama secara terus menerus dapat mengakibatkan kerusakan struktur tanah dan menimbulkan imunitas pada hama itu sendiri sehingga muncul jenis hama yang tahan terhadap obat pembasmi.
·         Kriminalitas; salah satu dampak modernisasi dan pembangunan adalah meningkanya kriminalitas baik secara kualitas maupun kuantitas. Modernisasi sering sekali memunculkan masalah-masalah seperti:
-          Menipisnya rasa kekeluargaan
-          Meningkatnya sikap individualistis
-          Meningkatnya tingkat persaingan
-          Meningkatnya pola hidup konsumtif
·         Lunturnya eksistensi jati diri bangsa; globalisasi yang ditandai dengan semakin kaburnya sekat-sekat antarnegara tentu berdampak pada eksistensi jati diri bangsa itu sendiri

E. TANTANGAN MASA DEPAN BANGSA
Globalisasi merupakan tantangan besar bagi setiap bangsa. Di satu sisi, setiap bangsa tidak ingin tergilas oleh arus globalisasi yang akan melunturkan identitas jati dirinya. Namun di sisi lain, tidak mungkin baginya untuk menutup diri di tengah ketergantungannya kepada bangsa lain.


BAB 3 – LEMBAGA SOSIAL
A. HAKIKAT LEMBAGA SOSIAL
·         Lembaga sosial → sekumpulan norma yang tersusun sedara sistematis yang dibentuk dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia yang bersifat khusus
·         Lembaga sosial menurut para ahli:
-          Paul Horton & Chester L. Hunt → sistem norma-norma sosial dan hubungan-hubungan yang menyatukan nilai-nilai dan prosedur-prosedur tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat
-          Peter L. Berger → suatu prosedur yang menyebabkan perbuatan manusia ditekan oleh pola tertentu dan dipaksa bergerak melalui jalan yang dianggap sesuai dengan keinginan masyarakat
-          Mayor Polak → suatu kompleks atau sistem peraturan-peraturan dan adat istiadat yang mempertahankan nilai-nilai yang penting
-          W. Hamilton → tata cara kehidupan kelompok, yang apabila dilanggar akan dijatuhi pelbagai derajat sanksi
-          Robert McIver & C.H. Page → prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antarmanusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat
-          Leopold Von Wiese & Becker → jaringan proses hubungan antar manusia dan antar kelompok yang berfungsi memelihara hubungan itu serta pola-polanya sesuai dengan minat dan kepentingan individu dan kelompoknya
-          Koetjaraningrat → suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas untuk memenuhi kompleksitas kebutuhan khusus dalam kehidupan manusia
-          Soerjono Soekanto → himpunan norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat
·         Dapat disimpulkan, lembaga sosial berkaitan dengan:
1.      Seperangkat norma yang saling berkaitan, bergantung, dan mempengaruhi
2.      Seperangkat norma yang dapat dibentuk, diubah, dan dipertahankan sesuai dengan kebutuhan hidup
3.      Seperangkat norma yang mengatur hubungan antarwarga masyarakat agar dapat berjalan dengan tertib dan teratur
·         Proses pertumbuhan lembaga sosial:
1.      Secara tidak terencana; lembaga sosial lahir secara bertahap dalam praktek kehidupan masyarakat
2.      Secara terencana; lembaga sosial muncul melalui suatu perencanaan yang matang oleh seorang atau sekelompok orang yang memiliki kekuasaan dan wewenang
·         Fungsi lembaga sosial:
-          Fungsi manifest (nyata) → disadari dan menjadi harapan banyak orang
-          Fungsi Laten → tidak tampak di permukaan dan tidak diharapkan masyarakat, tetapi ada
·         Karakteristik lembaga sosial:
1.      Memiliki symbol sendiri
2.      Memiliki tata tertib dan tradisi
3.      Usianya lebih lama
4.      Memiliki alat kelengkapan
5.      Memiliki ideologi
6.      Memiliki tingkat kekebalan/daya tahan

B. TIPE-TIPE LEMBAGA SOSIAL
Menurut John Lewis Gillin & John Philip Gillin, tipe-tipe lembaga sosial diklasifikasikan sebagai berikut:
1.      Berdasarkan sudut perkembangannya:
a.      Crescive institution → secara sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat
b.      Enacted institution → sengaja dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu
2.      Berdasarkan sudut sistem nilai yang diterima oleh masyarakat:
a.      Basic institution → penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat
b.      Subsidiary institution → berkaitan dengan hal yang dianggap oleh masyarakat kurang penting, seperti rekreasi
3.      Berdasarkan sudut penerimaan masyarakat:
a.      Approved dan sanctioned institution → diterima oleh masyarakat
b.      Unsanctioned institution → ditolak masyarakat meskipun masyarakat tidak mampu memberantasnya
4.      Berdasarkan sudut penyebarannya:
a.      General institution → dikenal oleh sebagian besar masyarakat dunia
b.      Restructed institution → hanya dikenal oleh masyarakat tertentu
5.      Berdasarkan sudut fungsinya:
a.      Operative institution → berfungsi menghimpun pola-pola atau cara-cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan dari masyarakat yang bersangkutan
b.      Regulative institution → bertujuan mengawasi adat-istiadat atau tata kelakuan yang ada dalam masyarakat

C. JENIS-JENIS LEMBAGA SOSIAL
·         Lembaga keluarga
-          Macam-macam bentuk keluarga
1.      Keluarga inti; terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak yang belum menikah
2.      Keluarga besar; ikatan keluarga satu keturunan yang terdiri atas kakek, nenek, ipar, paman, anak, cucu, dsb
3.      Keluarga poligamous; terdiri dari beberapa keluarga inti yang dipimpin ole seorang kepala keluarga
-          Proses perkawinan yang sah menurut agama, adat, atau pemerintah:
1.      Terjadi interaksi antara pria dan wanita
2.      Interaksi dilakukan berulang-ulang dan menjadi hubungan sosial yang lebih intim sehingga terjadi proses perkawinan
3.      Terbentuklah keturunan, lalu terbentuklah keluarga inti
-          Tujuan perkawinan
1.      Untuk mendapat keturunan
2.      Untuk meningkatkan derajat dan status sosial seseorang baik pria maupun wanita
3.      Mendekatkan kembali hubungan kerabat yang sudah renggang
4.      Agar harta warisan tidak jatuh ke tangan orang lain
-          Manfaat perkawinan:
1.      Terpeliharanya kehormatan
2.      Menghubungkan tali persaudaraan dan memperbanyak keluarga
3.      Membentuk keluarga dan masyarakat sejahtera
-          Bentuk-bentuk perkawinan
1.      Menurut jumlah suami atau istri
a.      Monogami → satu orang laki-laki & satu orang wanita
b.      Poligami → satu orang laki-laki/perempuan & lebih dari satu wanita/laki-laki, terbagi menjadi 2 yaitu:
1)      Poligini → laki-laki beristri lebih dari satu orang, terbagi dua menjadi: poligini sororat jika pada istri beradik-kakak, poligini non-sororat jika para istri bukan beradik-kakak
2)      Poliandri → wanita bersuami lebih dari satu orang, terbagi dua menjadi: poliandri fraternal bila suami beradik-kakak, dan poliandri non-fraternal bila suami tidak beradik-kakak
2.      Menurut asal suami atau istri
a.      Endogami → perkawinan di lingkungan sendiri
b.      Eksogami → perkawinan dilakukan diluar lingkungan sendiri, terbagi menjadi dua:
1)      Connobium circulation/asymetris → dua klan hanya mempunyai satu kedudukan sebagai pemberi atau penerima gadis
2)      Connobium symetris →dua klan saling tukar menukar jodoh bagi para pemudanya
3.      Menurut hubungan kekerabatannya
a.      Cross cousin → antara saudara sepupu, yakni anak saudara laki-laki ibu atau anak saudara perempuan ayah
b.      Paralel cousin → antara pria dan wanita dimana ayah dan ibu merkea bersaudara
4.      Menurut pembayaran mas kawin
-          Pola menetap sesudah perkawinan
1.      Patrilokal (virilokal) → bertempat tinggal di sekitar kerabat suami
2.      Matrilokal (otorilokal) → bertempat tinggal di sekitar kerabat istri
3.      Bilokal → menetap secara bergantian antara kerabat istri dan kerabat suami
4.      Neolokal → bertempat tinggal di tempat baru
5.      Avunkulokal → menetap di rumah saudara laki-laki ibu dari pihak suami
6.      Natalokal → suami & istri tidak tinggal di tempat sama, tetapi tinggal di tempat kelahirannya masing-masing dan hanya bertemu untuk waktu yang relative pendek
7.      Utrolokal → bebas menentukan tempat tinggalnya
8.      Komonlokal → bertempat tinggal dalam kelompok yang terdiri dari orang tua kedua belah pihak
-          Fungsi keluarga:
1.      Fungsi reproduksi
2.      Fungsi sosialisasi
3.      Fungsi afeksi
4.      Fungsi ekonomi
5.      Fungsi pengawasan sosial
6.      Fungsi proteksi/perlindungan
7.      Fungsi pemberian status
-          Susunan keluarga
1.      Keluarga bilateral → menghitung hubungan keluarga melalui pihak ayah maupun ibu, beberapa variasi kekerabatan bilateral:
a.      Prinsip Ambilineal → menghitung garis kekerabatan terkadang melalui pihak ayah atau melalui pihak ibu
b.      Prinsip Konsentris → menghitung garis keluarga sampai suatu jumlah tertentu
c.       Prinsip Primogenitur → menghitung garis keluarga melalui ayah atau ibu yang usianya tertua saja
d.      Prinsip Ultimogenitur → menghitung garis keluarga melalui ayah atau ibu yang usianya termuda saja
2.      Keluarga unilateral → menghitung garis keluarga dari satu pihak, yaitu dari garis ayah atau ibu
-          Unsur lembaga keluarga
1.      Pola perilaku: afeksi, kesetiaan, tanggung jawab, rasa hormat, kepatuhan
2.      Budaya simbolis: mas kawin, cincin kawin, busana pengantin, upacara
3.      Budaya manfaat: rumah, apartemen, alat rumah tangga, kendaraan
4.      Kode spesialisasi: izin kawin, kehendak, keturunan, hukum perkawinan
5.      Idiologi: cinta, kasih sayang, keterbukaan, familisme, individualism
·         Lembaga pendidikan
-          Fungsi nyata lembaga pendidikan menurut Horton & Hunt (1984):
1.      Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah
2.      Mengembangkan bakal perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat
3.      Melestarikan kebudayaan
4.      Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi
-          Fungsi laten lembaga pendidikan:
1.      Mengurangi pengendalian orang tua
2.      Menyediakan sarana untuk pembangkangan
3.      Mempertahankan sistem kelas sosial
4.      Memperpanjang masa remaja
-          Fungsi pendidikan menurut David Popenoe (1971):
1.      Transmisi kebudayaan masyarakat
2.      Memilih dan mengajarkan peranan sosial
3.      Sekolah mengajarkan corak kepribadian
4.      Sumber inovasi sosial
-          Unsur-unsur lembaga pendidikan:
1.      Pola perilaku: cinta pengetahuan, kehadiran, meneliti, semangat belajar
2.      Budaya simbolis: seragam sekolah, maskot, lagu-lagu sekolah, logo
3.      Budaya manfaat: kelas, perpustakaan, buku, laboratorium, lapangan
4.      Kode spesialisasi: akreditasi, tata tertib, kurikulum, tingkatan/strata
5.      Ideologi: keberhasilan akademis, pendidikan progresif, inovatif, klasikisme
·         Lembaga politik:
-          Bentuk negara:
1.      Negara kesatuan; hanya ada satu oemerintahan, satu parlemen, satu lembaga peradilan, dan satu konstitusi
2.      Negara federasi; terdapat negara di dalam negara, negara bagian memiliki wewenang membuat undang-undang sendiri, tetap ada konstitusi yang mengikat seluruh negara bagian. Pemerintah pusat memiliki wewenang dalam hal politik luar negeri, moneter, dan keamanan negara
-          Bentuk pemerintahan:
1.      Republik → dipimpin oleh seorang presiden. Presiden sebagai pemegang kekuasaan eksekutif, kekuasaan legislatif dipegang oleh parlemen, kekuasaan yudikatif dipegang oleh peradilan
2.      Monarki → dipimpin oleh seorang raja atau ratu
3.      Kekaisaran → bentuk pemerintahan dengan kepala negara seorang kaisar
-          Cara memperoleh kekuasaan:
1.      Kewibawaan lahiriah yang dimiliki seseorang sejak dilahirkan
2.      Tradisi atau keturunan
3.      Pemberian secara formal
-          Hilangnya pola ketaatan terhadap kekuasaan dapat terjadi karena:
1.      Masyarakat menyadari bahwa mereka yang berkuasa hanyalah manusia biasa
2.      Masyarakat menganggap mereka tidak diikutkan dalam setiap pengambilan keputusan
-          Cara untuk mengatasi krisis kewibawaan:
1.      Mengubah prinsip sentralisasi kekuasaan ke dalam prinsip desentralisasi
2.      Prinsip-prinsip menghindari disintegrasi
3.      Koordinasi terpadu dari pimpinan yang berwenang
4.      Tidak mengulang-ulang cara lama
-          Fungsi lembaga politik:
1.      Memelihara ketertiban di dalam
2.      Menjaga keamanan di luar
3.      Mengusahakan kesejahteraan umum
4.      Mengatur proses politik
-          Unsur-unsur lembaga politik
1.      Pola perilaku: loyalitas, kepatuhan, subordinasi, kerja sama, consensus
2.      Budaya simbolis: bendera, materai, maskot, lagu kebangsaan
3.      Budaya manfaat: gedung, persenjataan, pekerjaan pemerintah, blanko, formulir
4.      Kode spesialisasi: program, konstitusi, traktat, hukum
5.      Ideology: nasionalisme, hak rakyat, demokrasi, republik/monarki
·         Lembaga Ekonomi
-          Pola-pola politik ekonomi:
1.      Sistem feodalisme → menempatkan pemilik tanah (raja) dan prajurit-prajurit yang menjaga keamanan sebagai pelindung warga, harta benda, dan hak penggunaan tanah
2.      Sistem merkantilisme → menempatkan negara bertanggung jawab untuk mengendalikan dan mengarahkan segenap kegiatan ekonomi
3.      Sistem kapitalisme → reaksi dari sistem merkantilisme, memberikan kebebasan pada pemilik modal untuk mengembangkan usahanya dan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya
4.      Sistem komunisme → menempatkan partai tunggal atau dictator sebagai wakil rakyat yang memerintah atas nama rakyat
5.      Sistem sosialisme → merombak masyarakat ke arah persamaan hak dan pembatasan hak milik pribadi untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat
-          Tujuan lembaga ekonomi → terpenuhinya kebutuhan pokok untuk kelangsungan hidup masyarakat
-          Fungsi lembaga ekonomi:
1.      Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan
2.      Memberi pedoman untuk melakukan pertukaran barang
3.      Memberi pedoman tentang harga jual beli barang
4.      Memberi pedomanuntuk menggunakan tenaga kerja
5.      Memberi pedoman tentang cara pengupahan
6.      Membri pedoman tentang cara pemutusan hubungan kerja
7.      Memberi identitas diri bagi masyarakat
-          Struktur lembaga ekonomi:
1.      Sektor agraris → meliputi kegiatan pertanian
2.      Sektor industri → ditandai dengan kegiatan produksi barang
3.      Sektor perdagangan → aktifitas penyaluran barang dari produsen ke konsumen
-          Unsur-unsur lembaga ekonomi:
1.      Pola perilaku: efisiensi, penghematan, professional, mencari keuntungan
2.      Budaya simbolis: merek dagang, hak paten, slogan, lagu komersial
3.      Budaya manfaat: toko, pabrik, pasar, kantor, blanko, formulir
4.      Kode spesialisasi: kontrak, lisensi, hak monopoli, akte perusahaan
5.      Ideologi: liberalism, tanggung jawab, manajerial, kebebasan berusaha, hak buruh
·         Lembaga agama:
-          Fungsi agama:
1.      Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok
2.      Mengatur tata cara hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhannya
3.      Merupakan tuntunan tentang prinsip benar atau salah untuk menghindari perilaku menyimpang
4.      Pedoman untuk mengungkapkan rasa kebersamaan yang mewajibkan untuk selalu berbuat baik dengan sesamanya dan lingkungan hidupnya
5.      Pedoman perasaan keyakinan
6.      Pedoman keberadaan
7.      Pengungkapan keindahan
8.      Pedoman rekreasi dan hiburan
9.      Memberikan identitas kepada manusia sebagai bagian dari suatu agama
-          Unsur lembaga agama:
1.      Kepercayaan → suatu prinsip yang dianggap benar dan tanpa ada keraguan lagi
2.      Praktik keagamaan, seperti berdoa, bersembayang, berpuasa, dan bersedekah
3.      Simbol keagamaan
4.      Umat → penganut masing-masing agama
5.      Pengalaman keagamaan

No comments:

Post a Comment