Sunday 11 September 2011

Tugas-1: Dua Tahun Di Labschool Kebayoran, Sebuah Autobiografi Raissa Basaria


TAHUN PERTAMA DI LABSCHOOL (2009 – 2010)
Waktu saya diberitahu bahwa saya diterima masuk labschool, saya sangat menolak. Karena labschool itu dari yang saya lihat melalui kakak saya itu banyak banget kegiatannya, dan saya takut saya tidak sanggup mengikuti pelajaran disana. Tapi karena ibu  saya kekeuh menyuruh saya masuk ke sana. Akhirnya mau tidak mau saya menurut saja kepada ibu saya.  
                Sebelum memulai belajar siswa-siswi SMA pasti akan melalui  MOS (Masa Orientasi Siswa). Waktu MOS, saya tidak kenal siapa – siapa, tapi saat saya lihat baik – baik saya melihat teman sd dan smp saya disana. Jadi saya sedikit lega, setidaknya saya kenal beberapa orang. Waktu MOS, saya sangat tidak terbiasa karena selama tiga hari MOS itu saya harus lari pagi, dan beberapa kegiatan yang belum pernah saya lakukan. Waktu hari pertama MOS, saya inget banget saya salah membawa snack, dan akhirnya harus berdiri di depan. Terus name tag saya juga sempat salah sampai digantung di pagar hijau yang jadi pembatas antara konblok sama lapangan ijo.  
                Setelah MOS selesai, diadakan tes matrikulasi untuk mengetahui kemampuan dasar matematika siswa. Lalu setelah itu daftar kelas – kelas dibagikan. Saya ditempatkan di kelas XE, dan untungnya saya sekelas dengan teman saya dari smp, yang ternyata dari playgroup kita sekolahnya sama tapi baru mulai temenan saat smp. Di kelas ini saya mendapatkan wali kelas yang bernama Pak Eris, ia mengajar olahraga. Pas ekspo ekskul saya mendaftar berbagai macam ekskul karena  banyak sekali ekskul – ekskul yang menarik, tapi akhirnya yang saya mengambil ekskul jepang. Waktu itu saya sempat mendaftar untuk lamuru. Tapi karena saya bingung jadwalnya gimana, akhirnya saya tidak mengikutinya lagi.
                Beberapa bulan setelah itu, saat bulan puasa saya dan teman – teman diwajibkan untuk mengikuti pesantren ramadhan. Pesantren ini diadakannya di sekolah, jadi kita menginap di sana selama tiga hari dua malan. Terus disana dibagi beberapa kelompok. Di sana menurut saya seru – seru aja tapi waktu diadakan outbound, saya rada merasa kesal. Soalnya orang lagi puasa malah disuruh lari – lari kesono kemari buat nyelesain pos – posnya, pas siang bolong pula. Game pas outbound yang saya inget itu yang nuangin air dari kepala ke temen sampe ke ember. Itu seru tapi kerudung saya jadi basah, padahal saya hanya membawa dua, sama waktu itu di suruh bersihin kamar mandi. Lalu pas selesai outbound, kelompok saya ternyata poinnya kurang jadinya gak boleh makan, terus akhirnya sama kelompok lain bagi – bagi poin biar semua bisa makan. Terus gara – gara outbound itu tepat pas saya buka puasa, saya mimisan. Dan mimisannya tidak berhenti- berhenti sampai saya pulang. Paling berhenti sebentar lalu keluar lagi. Ada yang pas tengah malam pas lampu sudah dimatiin saya tiba – tiba mimisan, akhirnya saya naik ke toilet lantai tiga buat disisih biar cepet habis. Sebenarnya rada salah sih saya pemikirannya, tapi yasudah lah. Pas sampai ditoilet saya baru sadar kalau lampu diluar itu mati semua dan saya sendiri disana, ending – endingnya saya ketakutan sendiri di kamar mandi jadi saya langsung turun terus minta tisu untuk menyumbat hidung saya. Jadi saya tidur dengan hidung disumbat. Untungnya tidak lama kemudian mimisan saya berhenti.
                Setelah puasa selesai, kalau tidak salah waktu bulan Oktober, saya dan teman – teman  seangkatan mengikuti Trip Observasi (TO) di Kampung Pasir Muncang. Tetapi sebelum itu, saya dan teman – teman mengikuti Pra TO dulu selama tiga hari. Selama pra TO kegiatannya itu yang saya ingat ada membuat  name tag. Dan nametagnya dibuat sekolah dan harus selesai pada hari itu juga. Tapi karena nametagnya susah, dan banyak yang belum selesai akhirnya waktunya diperpanjang. Selain membuat nametag kami juga disuruh membuat tongkat dari bamboo, dan juga kami diajarkan cara menyalakan kompor sederhana. Pokoknya waktu pra TO itu sangat sibuk. Malah menurut saya lebih sibuk lagi dari pada MOS. Tetapi ada satu kegiatan yang saya suka, yaitu siaga tongkat. Jadi disitu tongkat kita tidak boleh diambil oleh kakak – kakak osis. Kalau tongkatnya diambil kita harus mengambil kembali tongkat tersebut dengan argument. Kalau tongkat yang diambil, tongkat milik anak perempuan, maka ia harus minta ditemenin oleh anggota laki – laki dari kelompoknya untuk argumen mengambil kembali tongkatnya. Kalau anak cowok yang diambil, dia harus argumen sendiri. Kalau tongkat ketua kelompok yang diambil, maka satu kelompok hars argument untuk mengambil kembali togkat tersebut. Waktu pertama kali siaga tongkat, tongkat saya keambil terus. Untungnya saya perempuan, jadi ditemenin oleh teman satu kelompok saya. Di TO ini saya dimasukan kedalam kelompok 6 atau kelompok Bedaya. Selama TO, saya dan teman – teman tinggal di rumah penduduk. Disana ada banyak kegiatan diantaranya ada Peduli Kehidupan Desa (PKD), Penelitian (PDP), Pentas Seni kelompok, Edu Care, Lintas Budaya, Pasar Sembako Murah, dan juga Penjelajahan. Banyak kegiatan yang saya tidak ikut, karena ada yang saya lagi giliran jaga rumah, dan juga ada yang karena saya harus membuat makan siang.
                Setelah TO, saya dan teman – teman belajar kembali seperti biasa. Tapi pada tanggal 28 dan 29 Januari 2010, saya dan teman – teman melakukan study tour ke Bandung. Di sana kami mengunjungi berbagai macam tempat diantaranya; PT. Pindad, Museum Geologi, tempat bioteknologi, dan juga tempat rekreasi ciater. Pada hari pertama kami ke PT. Pindad, dan Museum Geologi. Lalu setelah dari sana  kami diberikan waktu 4 jam kalau tidak salah untuk jalan – jalan. Malamnya kami melakukan malam keakraban dengan satu angkatan. Disitu kami makan – makan, nyanyi dan berbagi suka duka. Baru setelah itu kami menuju wisma dimana kami menginap. Besoknya kami pergi ke tempat bioteknologi. Disitu saya dan teman – teman dapat susu gratis. Setelah dari sana saya dan teman – teman pergi ke tempat rekreasi ciater. Disana saya naik kuda berkali – kali karena beberapa tempat rekreasinya belum buka. Waktu saya naik kuda, entah kenapa kuda saya dengan kuda salah satu anak angkatan saya berdempet sehingga kudanya anak itu jatuh, sedangkan kaki saya keserempet tempat pupnya si kuda, dan endingnya kaki saya kena pup kuda. Setelah dari sana saya dan teman – teman kembali ke Jakarta.
                Sekitar semingu setelah UKK (Ulangan Kenaikan Kelas)  saya dan teman – teman mengikuti kegiatan yang bernama BINTAMA atau Bimbingan Mental Siswa yang diadakan selama  enam hari lima malam di Grup 1 Kopassus, Serang, Banten. Disitu kami dilatih oleh para kopasus. Menurut saya dari kegiatan – kegiatan yang sudah dilakukan, saya sangat menyukai BINTAMA. Karena saya tertarik dengan kegiatan – kegiatan militer. Disana kami diajari macam – macam. Diantaranya yang saya ingat ada PBB, dan pertolongan pertama kalau terluka. Kegiatan paling saya ingat itu ada dua. Yang pertama itu waktu kami ditinggalin di hutan untuk bertahan hidup. Yang membuat saya ingat dengan kegiatan ini itu karena kami disuruh makan ular. Menurut saya rasanya tidak beda jauh sama ayam. Tapi setelah makan itu malamnya kepala saya pusing – pusing, dan sedikit mual. Lalu yang kedua itu jurit malam. Soalnya saya waktu jurit malam disuruh jalan paling depan jadi saya ingat banget. Dan setelah jurit malam selesai, kami disuruh tidur di aspal sambil menunggu kelompok yang lain. Saat pembagian raport, saya sengat senang karena saya naik kelas, dan masuk IPA.

TAHUN KEDUA DI LABSCHOOL (2010 – 2011)
                Di tahun kedua ini saya berhasil naik kelas, dan masuk ke XI IPA 1. Sebenarnya tadinya saya masuk ke kelas XI IPA 2, tapi entah kenapa, saya dipindahkan ke kelas XI IPA 1. Disini wali kelas saya itu adalah Bapak Endang Sumarna, tapi biasa dipanggil Pak Osa. Ia mengajar fisika, dan kadang suka gabut. Dikelas XI ini sering banget libur. Tapi tugas – tugasnya jadi lebih banyak dan lebih ribet.       Kira – kira seminggu atau dua minggu saya masuk ke kelas XI ini, kelas itu kosong banget. Soalnya beberapa siswa dari kelas saya sedang pergi ke eropa mengikuti Festival International de’Floklore. Tapi sayangnya walaupun sedikit orang – orangnya belajar tetap berlanjut.  
                Di awal tahun 2011 saya dan teman – teman mengadakan study tour lagi, tapi study tour kali ini kami akan pergi ke yogya. Kami berangkat ke yogya naik pesawat. Padahal saya ingin sekali kesana naik kereta api, tetapi karena mayoritas orang tua murid memilih naik pesawat yasudah. Disana kami mengunjungi Akademi Angkatan Udara (AAU), PT. Sritex, Jalan Malioboro, PT. Air Mancur, SMA Muhammadiyah 1, Universitas Gajah Mada, Candi Prambanan, Sendratari Ramayana dan Keraton Jogjakarta. Disana waktu saya dan teman – teman ke jalan malioboro, kami mencari batik. Tapi disana kami tidak menemukan batik yang seleranya cocok sama kami. Akhirnya kami berjalan – jalan saja disana. Tapi beberapa menit kemudian teman saya mengusulkan untuk membeli bakpia patok. Jadi kami mencari becak, dan pergi ke tempat bakpia patok 76 yang dekat dari situ. Sesampainya di sana kami membeli berbagai macam rasa bakpia patok. Setelah dari sana, waktu kami mau kembali ke jalan malioboro, abang tukang becaknya menawarkan kami untuk ke tempat batik yang bagus disana. Karena kami tidak menemukan batik yang bagus di malioboro saat jalan – jalan tadi, kami memutuskan untuk pergi  ke sana. Seingat saya kami pergi ke dua toko batik kalau tidak salah. Di sana batiknya lumayan bagus  - bagus. Akhirnya setelah membeli batik kami kembali ke jalan malioboro. Sesampainya disana beberapa toko –toko sudah pada tutup. Padahal saya ingin membeli kaos dagad untuk oleh – oleh. Untungnya saya diperbolehkan melihat – lihat dan membeli kaos sama bapak penjual yang sedang beres – beres untuk pulang. Setelah itu kami kembali ke bus dan pulang ke hotel. Waktu sendratari Ramayana, saya kira nontonnya di candinya tapi ternyata menontonnya di dekat candi. Dulu waktu SD saya pernah sekali menonton sendratari Ramayana yang di candi. Seingat saya waktu itu ada adegan di mana hanoman membakar desa. terus serunya dia beneran membakar sebuah gubuk yang sudah disiapkan disana. Makanya waktu saya sampai disana, dan ternyata sendratarinya tidak dilakukan di candi, saya rada sedikit kecewa.
                Di akhir kelas XI, saya dan teman – teman disuruh untuk membuat outline karya tulis. Waktu saya mendengar untuk membuat outline buat karya tulis, saya sama sekali tidak mendapat ide. Ide pertama yang saya pikirkan itu bersangkutan dengan pelajaran biologi. Tapi karena saya tidak pernah sama sekali lulus dalam ulangan – ulangan apapun yang bersangkutan dengan biologi, saya tidak berani mengambil ide itu. Kemudian saya mulai berpikir – pikir untuk ide yang bersangkutan dengan bidang yang saya suka, yaitu kesenian. Kemudian teman saya mengusulkan sebuah ide, yaitu ”tanaman sebagai pengganti cat”. Tapi itu berhubungan juga dengan biologi jadi saya tidak mau. Ada juga yang “rambut sebagai pengganti kuas”, tapi saya tidak mengambilnya. Akhirnya saya mendapatkan judul, yaitu “Berapa PH tanah yang dibutuhkan untuk mengganti warna bunga hydrangea menjadi pink atau biru”. Tetapi ternyata dilemma saya  belum selesai sampai disitu. Setelah mendapatkan judul saya bingung untuk memilih guru pembimbing. Dari judul yang saya ambil bisa dilihat bahwa karya tulis saya memiliki unsur kimia, tapi sayangnya dari kelas X sampai kelas XI saya hanya diajari oleh satu guru, dan saya kurang mengerti dengan metode cara ia mengajar. Berarti saya harus mencari guru lain, tapi saya belum tau bagaimana cara mereka mengajar, jadi saya mulai bingung. Padahal outlinenya sudah jadi tinggal minta tanda tangan guru pembimbing. Akhirnya setelah saya tanya kesana – kemari, teman  saya yang mengetahui bagaimana metode mengajar guru – guru kimia, menganjurkan saya untuk dibimbing oleh Ibu Widya. Akhirnya saya memilih dia sebagai guru pembimbing saya.  Tetapi dilemma saya belum selesai juga sampai disitu. Saat libur kenaikan kelas XII, saya mencari – cari info lebih lanjut tentang bunga hydrangea. Ternyata bunga tersebut butuh waktu satu tahun untuk merubah warna bunga tersebut. Jadi saya terpaksa harus mengganti judul karya tulis saya. Alhamdulillah, dalam waktu seminggu saya berhasil menemukan judul baru, yaitu; “Perbandingan Kandungan Elektrolit Dalam Mizone dan Pocari Sweat”. Sekian suka duka saya selama dua tahun di Labschool. 

Nawastra di Bandung

Nawastra di Yogya

XE

XI IPA I

Bukber XE

No comments:

Post a Comment