Monday 12 September 2011

TUGAS 2 : Mata Pelajaran Kesenian, Semester 4

Seni Karawitan atau Gamelan, Semester 4

Seni karawitan atau disebut juga pelajaran Gamelan di Labschool Kebayoran, terdiri dari beberapa alat dan materi. Kelas kami mempelajari Karawitan pada semester 4, kelas XII IPA. Pada semester tersebut kami mempelajari pengenalan terhadap seni karawitan atau gamelan, yang difokuskan pada pengenalan alat-alatnya dan cara pemakaiannya. Berdasarkan penjelasannya atau pengartiannya, Gamelan adalah suatu istilah untuk berbagai jenis orkestra dimainkan di Indonesia. Ini adalah unsur utama dari musik tradisional Indonesia. Setiap gamelan sedikit berbeda dari yang lain, namun mereka semua memiliki organisasi yang sama, yang didasarkan pada kelompok instrumen yang berbeda dengan fungsi orkestra tertentu. Instrumen dalam gamelan terdiri dari gong perunggu set disetel, gong, metalofon, drum, satu atau lebih seruling, dan kadang-kadang penyanyi. Di beberapa desa gamelan, perunggu kadang-kadang digantikan oleh besi, kayu, atau bambu. Gamelan yang paling populer dapat ditemukan di Jawa, dan, Bali.

Para orang yang berkeyakinan dalam pemikiran tradisional Indonesia, gamelan adalah suci dan diyakini memiliki kekuatan supranatural. Kedua musisi dan non-musisi rendah hati dan menghormati gamelan. Dupa dan bunga sering ditawarkan kepada gamelan. Hal ini diyakini bahwa setiap instrumen dalam gamelan dipandu oleh roh-roh. Dengan demikian, musisi harus melepaskan sepatu mereka ketika mereka memainkan gamelan. Hal ini juga dilarang melangkahi instrumen gamelan apapun dalam, karena mungkin menyinggung jiwa dengan melakukannya. Beberapa gamelan diyakini memiliki kekuatan begitu banyak yang bermain mereka dapat memberi kekuasaan atas alam. Lain mungkin tersentuh hanya oleh orang-orang yang memenuhi syarat ritual. Dalam Gamelan Jawa, instrumen yang paling penting adalah Gong Ageng. Para musisi Jawa percaya bahwa Gong Ageng adalah roh utama dari keseluruhan gamelan.
Fungsi gamelan, bisa dibilang sebagai suatu cara menghubungkan individu dalam kelompok sosial. Musik gamelan dilakukan sebagai upaya kelompok, dan sehingga tidak ada tempat untuk tukang pamer individu. Secara tradisional, gamelan hanya dimainkan di acara-acara tertentu seperti upacara ritual, perayaan komunitas khusus, menunjukkan wayang, dan untuk keluarga kerajaan. Gamelan juga digunakan untuk menemani tarian di pengadilan, kuil, dan ritual desa. Selain menyediakan musik untuk upacara fungsional sosial, gamelan juga menyediakan mata pencaharian untuk musisi profesional banyak, dan untuk pengrajin khusus yang memproduksi gamelan. Saat ini, meskipun musik gamelan masih digunakan untuk upacara ritual dan keluarga kerajaan, juga dilakukan sebagai konser musik di pertemuan sosial dan budaya untuk menyambut tamu dan penonton. Gamelan juga digunakan untuk mengiringi berbagai jenis tarian tradisional dan modern, drama, teater dan pedalangan. Di hari modern, gamelan dapat disimpan di tempat-tempat seperti lapangan, candi, museum, sekolah, atau rumah bahkan swasta. Sampai sekarangpun gamelan masih dimainkan dan dijalankan di Labschool Kebayoran. Misalnya untuk pembelajaran dan ekstrakulikuler untuk membangun rasa kepedulian siswa Labschool terhadap budaya tradisional Indonesia.
Alat musik tradisional Indonesia juga mengalami alkuturasi, dan melahirkan berbagai alat musik tradisional gamelan, seperti ini :
·         Gamelan Klenengan, berkembang di Yogyakarta, Solo, dan Klaten. Biasanya dipakai untuk mengiringi penyanyi, dan dilengkapi dengan Gerong, tanpa disertai dengan atraksi tarian.
·         Gamelan gending Bonang dan geding Soran, yang tidak memakai alat musik selain perkusi.
·         Gamelan Sekaten, yang dimainkan pada upacara penutupan Sekaten, sedikit lebih besar dari Soran.
·         Gamelan perang, dengan instrumen berupa kendang, gong, gubar, guman, bahn, tambur, suling, puksur, tong-tong, dan maguru gangsa. Gamelan ini untuk mengiringi prajurit.
·         Gamelan Gong Gebyar, yang dipertunjukkan untuk para turis.
·         Gamelan Angklung, yaitu gamelan bernada riang dengan hiasan musik angklung, untuk festival Pura.
·         Gender Wayang, gamelan yang memainkan secara berpasangan atau quartet.
Mayoritas alat musik dalam kelompok Gamelan dimainkan dengan cara dipukul. Beberapa alat music dalam Gamelan yang tidak dibunyikan dengan cara dipukul adalah Suling, Rebab dan Celempung. Suling dibunyikan dengan cara ditiup sedangkan Rebab dan celempung dibunyikan dengan cara di petik. Gamelan terdiri dari banyak alat musik, seperti, Kempul, Gong, Siyem, Bonang, Suling, Kempyang, kethuk, Kenong, Sarong, Slenthem, Celempung, Kendhang, Rebab, Gender, Gambang. Ada dua system tuning untuk Gamelan yaitu Slendro dan Pelog. Sebuah alat music di dalam kelompok umumnya memiliki 2 buah alat music sehingga satu di tuning berdasakan Selendro dan yang lain berdasarkan Pelog.

Berikut penjelasan tentang sebagian alat musik gamelan di Labschool Kebayoran :
1. Kendhang:
Terbuat dari kulit hewan (Sapi atau kambing)
Kendhang berfungsi utama untuk mengatur irama. Kendhang ini dibunyikan dengan tangan, tanpa alat bantu.Jenis kendang yang kecil disebut ketipung, yang menengah disebut kendang ciblon/kebar. Pasangan ketipung ada satu lagi bernama kendang gedhe biasa disebut kendang kalih.
Kendang kalih dimainkan pada lagu atau gendhing yang berkarakter halus seperti ketawang, gendhing kethuk kalih, dan ladrang irama dadi.
Bisa juga dimainkan cepat pada pembukaan lagu jenis lancaran ,ladrang irama tanggung.  Untuk bermain kendhang, dibutuhkan orang yang sangat mendalami budaya Jawa, dan dimainkan dengan perasaan naluri si pemain, tentu saja dengan aturan-aturan yang ada.

2. Demung, Saron, Peking
Alat ini  berbentuk bilahan dengan enam atau tujuh bilah (satu oktaf ) ditumpangkan pada bingkai kayu yang juga berfungsi sebagai resonator.
Instrumen mi ditabuh dengan tabuh dibuat dari kayu.
Menurut ukuran dan fungsinya, terdapat tiga jenis saran:     
            - demung (Paling besar),
            - Saron (Sedang) dan,
            - peking(Paling kecil).

DEMUNG
Alat ini berukuran besar dan beroktaf tengah.
Demung memainkan balungan gendhing dalam wilayahnya yang terbatas.Umumnya, satu perangkat gamelan mempunyai satu atau dua demung.Tetapi ada gamelan di kraton yang mempunyai lebih dari dua demung.

SARON
Alat ini berukuran sedang dan beroktaf tinggi.
Seperti demung, saron barung memainkan balungan dalam wilayahnya yang terbatas.
Pada teknik tabuhan imbal-imbalan, dua saron memainkan lagu jalin menjalin yang bertempo cepat. Seperangkat gamelan mempunyai dua saron, tetapi ada gamelan yang mempunyai lebih dan dua saron.

PEKING
Berbentuk saron yang paling kecil dan beroktaf paling tinggi.
Saron panerus atau peking ini memainkan tabuhan rangkap dua atau rangkap empat lagu balungan.

3. Gong dan Kempul
Gong menandai permulaan dan akhiran gendhing dan memberi rasa keseimbangan setelah berlalunya kalimat lagu gendhing yang panjang.
Gong sangat penting untuk menandai berakhirnya satuan kelompok dasar lagu, sehingga kelompok itu sendiri (yaitu kalimat lagu di antara dua tabuhan gong) dinamakan gongan.
 Ada dua macam gong :
-gong ageng (besar) dan
            - gong suwukan atau gong siyem (sedang).
-Gong gantung berukuran kecil. Kempul menandai aksen-aksen penting dalam kalimatlagugendhing. Dalam hubungannya dengan lagu gendhing, kempul bisa memainkan nada yang sama dengan nada balungan; kadang-kadang kempul mendahului nada balungan berikutnya.

4. Bonang
Bonang dibagi menjadi dua jenis, yaitu bonang barung dan bonang panerus. Perbedaannya pada besar dan kecilnya saja, dan juga pada cara memainkan iramanya.
Bonang barung berukuran besar, beroktaf tengah sampai tinggi, adalah salah satu dari instrumen-instrumen pemuka dalam ansambel.
Khususnya dalam teknik tabuhan pipilan, pola-pola nada yang selalu mengantisipasi nada-nada yang akan datang dapat menuntun lagu instrumen-instrumen lainnya.

Pada jenis gendhing bonang, bonang barung memainkan pembuka gendhing dan menuntun alur lagu gendhing. Pada teknik tabuhan imbal-imbalan, bonang barung tidak berfungsi sebagai lagu penuntun; ia membentuk pola-pola lagu jalin-menjalin dengan bonang panerus, dan pada aksen aksen penting bonang boleh membuat sekaran (lagu-lagu hiasan), biasanya di akhiran kalimat lagu.
Bonang panerus adalah bonang  yang kecil, beroktaf tinggi.
Pada teknik tabuhan pipilan, irama bonang panerus memiliki kecepatan dalam bermain dua kali lipat dari pada bonang barung. Walaupun mengantisipasi nada-nada balungan, bonang panerus tidak berfungsi sebagai lagu tuntunan, karena kecepatan dan ketinggian wilayah nadanya. Dalam teknik tabuhan imbal-imbalan, bekerja sama dengan bonang barung, bonang panerus memainkan pola-pola lagu jalin menjalin.

5. Slenthem
Menurut konstruksinya, slenthem termasuk keluarga gender; malahan kadang-kadang ia dinamakan gender panembung. Tetapi slenthem mempunyai bilah sebanyak bilah saron;
Slenthem beroktaf paling rendah dalam kelompok instrumen saron. Seperti demung dan saron barung, slenthem memainkan lagu balungan dalam wilayahnya yang terbatas.

6. Kethuk dan Kenong
Kenong merupakan satu set instrumen jenis mirip gong berposisi horisontal, ditumpangkan pada tali yang ditegangkan pada bingkai kayu. Dalam memberi batasan struktur suatu gendhing, kenong adalah instrumen kedua yang paling penting setelah gong.
Kenong membagi gongan menjadi dua atau empat kalimat kalimat kenong.
Di samping berfungsi menggaris-bawahi struktur gendhing, nada-nada kenong juga berhubungan dengan lagu gendhing;
ia bisa memainkan nada yang sama dengan nada balungan;
ia boleh juga mendahului nada balungan berikutnya untuk menuntun alun lagu gendhing; atau ia dapat memainkan nada berjarak satu kempyung dengan nada balungan, untuk mendukung rasa pathet. Pada kenongan bergaya cepat, dalam ayaka yakan, srepegan, dan sampak, tabuhan kenong menuntun alur lagu gendhing-gendhing tersebut.
Kethuk sama dengan kenong, fungsinya juga sama dengan kenong. Kethuk dan kenong selalu bermain jalin-menjalin, perbedaannya pada irama bermainnya saja.


7. Gender
Instrumen terdiri dari bilah-bilah metal ditegangkan dengan tali di atas bumbung-bumbung resonator.
Gender ini dimainkan dengan tabuh berbentuk bulat (dilingkari lapisan kain) dengan tangkai pendek.
Sesuai dengan fungsi lagu, wilayah nada, dan ukurannya, ada dua macam gender :
-gender barung dan gender panerus.



saat pelajaran gamelan ini yang diadakan di Labschool, kami mempelajari lagu-lagu tradisional seperti : sue ora jamu, jaranan, dan lainnya. dan diberikan tes gamelan sesuai latihan kami untuk lagu tersebut dan pengetahuan kami tentang gamelan dan alat-alatnya. sekian dari saya semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment