Tuesday, 11 October 2011

Tugas 1 : Dua Tahun di Labsky, Sebuah Autobiografi Gitasha Afiyah Putri


SMA Labschool Kebayoran, sebuah sekolah di Jakarta Selatan yang menjadi tempat saya menjalani pendidikan SMA.
Berawal dari bulan Juli tahun 2009. Ketika itu  saya kembali memasuki sekolah Labschool Kebayoran seperti tahun-tahun sebelumnya. Bedanya, tahun ini saya telah menjadi murid SMA yang memakai seragam putih abu-abu. Kehidupan SMA saya di mulai dengan mengikuti pra mos yang dilakukan untuk menyiapkan segala sesuatu keperluan untuk mos. Di hari itu saya dan teman-teman SMA saya yang baru dikumpulkan di hall basket Labsky, kemudian di bagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan berkumpul bersama kakak osis yang menjadi mentor kelompok. kami diberitahukan apa-apa saja yang diperlukan selama mos, seperti atribut-atribut yang digunakan dan membuat name tag yang cukup rumit. Saya dan 3 orang teman saya, yaitu Atika, Filza, dan Listy pun memutuskan untuk membuat name tag bersama. Dengan mengerjakan name tag bersama-sama akhirnya name tag kami pun selesai dalam waktu yang tidak terlalu lama. Tugas pertama mos pun selesai dan kami kembali kerumah masing-masing.
Kemudian dilanjutkan dengan mos. Mos SMA kami jalani selama 3 hari. Di sana kami diajarkan dan diperkenalkan hal-hal yang berhubungan dengan Labschool. Kami mendengarkan materi-materi dari narasumber dan melakukan aktivitas yang bermacam-macam. Setelah 3 hari mos, kami masuk ke sekolah dan di bagi kedalam kelas-kelas. Saya masuk kedalam kelas XD dengan walikelas Bapak Edy Rufianto. Di hari pertama sekolah setelah mos ini, kami mengikuti tes matriks untuk mengetahui kemampuan kami. Saya bertemu dan berkenalan dengan teman-teman baru dikelas, walaupun kebanyakan yang berasal dari SMP yang sama dengan saya jadi saya sudah kenal. Kemudian hari-hari menjadi anak kelas 1 SMA pun saya jalani.
Di tahun pertama ini, saya dan teman-teman seangkatan mengikuti berbagai macam kegiatan. Yang pertama adalah pesantren ramadhan. Pesantren ramadhan dilakukan di bulan ramadhan. Kami harus menginap selama 3 hari 2 malam di sekolah bersama kakak-kakak osis dan panitia dari Daarut Tauhid Bandung. Kegiatan ini tentunya membuat saya lebih mengenal teman-teman baru di angkatan.
Kemudian kegiatan selanjutnya yang saya ikuti adalah Trip Observasi. Trip Observasi adalah kegiatan di mana kami pergi ke suatu desa  dan mencoba tinggal dan hidup bersama warga di desa tersebut. Trip Observasi (TO) angkatan saya diadakan di Desa Pasir Muncang, Purwakarta. Sebelum TO berlangsung. Pertama-tama kami harus melaksanakan pra-TO. Kegiatan ini sangatlah melelahkan serta menguras tenaga. Di hari pertama kami berkumpul dengan kelompok yang sudah dibagikan kemudian bersama-sama membuat tongkat yang nantinya akan selalu kami bawa kemana-mana. Kami mengamplas tongkat tersebut kemudian mengecatnya mengikuti pola yang sudah ditentukan. Namun ternyata pengecatan tongkat tidak dapat selesai dalam waktu 1 hari. Kami juga membuat name tag lagi seperti mos hanya saja name tag untuk TO ini lebih rumit dan sulit daripada name tag mos. Ketika pra-TO, setiap paginya kami melaksanakan lari pagi yang rutenya menurut saya sangat jauh. Kami lari sambil membawa tongkat yang telah kami buat. Di pra-TO ini kami diajarkan dispilin, ketegasan kakak-kakak osis membuat saya dan teman seangkatan semakin kompak. Di pra-TO ini juga lahirlah nama angkatan saya yang bernama Nawadrastha Sandyadira (Nawastra) yang berarti angkatan 9 yang bermahkotakan persatuan yang kokoh, diketuai oleh Nabel, Danto, dan Olaf.
Setelah pra-TO, kami angkatan Nawastra bersama-sama dengan kakak osis dan guru pergi ke Pasir Muncang, Purwakarta. Di sana kami menginap di rumah warga selama 5 hari. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama TO sangatlah menyenangkan. Kami mencoba membajak sawah, kemudian melakukan penjelajahan yang sangat seru. Kami belajar hidup mandiri di sana, memasak sendiri dengan menggunakan tungku, mencuci sendiri, bersih-bersih rumah sendiri, dan lain-lain. Saya mendapatkan pengalaman yang sangat menyenangkan di TO ini. Angkatan kami pun menjadi semakin kompak.
Di bulan Januari, saya bersama teman-teman seangkatan melakukan study tour ke Bandung. Pengalaman yang sangat menyenangkan untuk saya karena bisa jalan-jalan bersama teman-teman seangkatan. Kami menginap selama 2 hari. Hari pertama kami mengunjungi museum geologi, kemudian melakukan studi di daerah Dago, kemudian malamnya kami mengadakan malam keakraban di sebuah restoran. Di hari kedua, kami mengunjungi balai inseminasi buatan dimana kami diterangkan cara menginseminasi sapi-sapi yang ada disana, kemudian dilanjutkan ke Ciater dan pulang kembali ke Jakarta.
Kegiatan wajib selanjutnya di kelas 1 SMA ini adalah BINTAMA. Di BINTAMA ini, saya dan teman-teman seangkatan di latih mental dan fisiknya oleh KOPASSUS di serang selama 6 hari.
Setelah BINTAMA, tibalah saatnya pembagian raport dan yang paling menegangkan adalah penjurusan. Nilai saya dikelas 1 ini tidaklah terlalu cemerlang sehingga sangat membuat saya khawatir akan jurusan yang akan saya dapat di kelas 2 nanti. Ternyata saya mendapatkan jurusan IPA sesuai dengan yang saya harapkan, Alhamdulillah.
Selama SMA ini, saya mengikuti ekskul tari tradisional dan ketika liburan kenaikan kelas, saya beserta 30an orang teman lainnya mengikuti festival yang diadakan oleh CIOFF di Perancis. Untuk mengikuti festival ini tidak lah mudah. Kami harus menjalani latihan rutin setiap minggunya selama berjam-jam disekolah untuk menyempurnakan tarian yang akan kami tampilan nanti. Ketika saatnya kami berangkat ke sana, perasaan saya sangatlah senang dan gembira. Selain telah mendapatkan jurusan yang saya inginkan, saya dapat mengunjungi benua Eropa bersama teman-teman. Perjalanan dari Indonesia ke Perancis memakan waktu sekitar 10 jam dengan sekali transit di Dubai. Sesampainya kami disana, kami langsung pergi menuju sebuah kota bernama Romans-sur-Isere dimana festival tersebut diadakan. Kami tinggal di pondok-pondok kecil yang sudah disiapkan oleh panitia CIOFF. Festival ini diikuti oleh beberapa negara seperti Mongolia, Georgia, Nigeria, Peru, dll. Kami sebagai perwakilan dari Indonesia menampilkan beberapa tarian tradisional Indonesia seperti tari saman, rapai geleng, tari piring, tari giring-giring, dan yang lainnya. Festival berlangsung selama 10 hari. Selain menari, kami juga melakukan parade ke jalan-jalan. Dengan menggunakan baju tari sambil menyanyikan lagu-lagu Indonesia, kami berkeliling di sekitar kota. Saya merasa sangat senang dan bangga pada diri saya sendiri, teman-teman, terutama kepada Indonesia, karena setiap kami selesai membawakan suatu penampilan, para penonton yang tidak lain adalah orang asing sangat menyukai penampilan kami dan memberikan apresiasi yang sangat baik.
Setelah 10 hari mengikuti festival, dengan closing yang sangat mengesankan, saya dan rombongan melanjutkan tour ke ibukota Perancis yaitu Paris. Kami menetap selama 3 hari disana. Setelah itu kami melanjutkan tour ke beberapa negara di Eropa seperti Jerman, Swiss, Belanda, dan Itali. Ketika kami memulai tour ini sebenarnya teman kami yang di Jakarta sudah mulai masuk sekolah, sehingga kami harus ketinggalan pelajaran kurang lebih selama 2 minggu. Namun tentu saja saya tidak menyesal mengikuti kegiatan ini. Saya merasa sangat senang dan ingin sekali kembali ke masa ini.
Setelah 2 minggu menjalani tour, saya dan rombongan kembali ke ibukota tercinta, Jakarta. Kami kembali masuk sekolah dengan kelas yang baru. Saya mendapatkan kelas XI IPA 3 dan lagi-lagi wali kelasnya adalah Bapak Edy Rufianto. Agak sedih sebenarnya berpisah dengan teman-teman di kelas 1 terdahulu karena kami sudah mulai akrab dan lebih mengenal satu sama lain. Namun kehidupan saya sebagai siswi kelas 2 SMA tetap harus dijalani. Saya berkenalan dengan teman-teman yang sebelumnya tidak saya kenal.
Di kelas 2 SMA ini, kami disibukkan dengan kegiatan-kegiatan non akademis, seperti SKYBATTLE, SKYFEST, dan terakhir SKYAVENUE. Ketika itu saya dan teman-teman yang mengikuti ekstrakurikuler tari tradisional juga aktif mengikuti lomba-lomba yang diadakan. Biasanya kami berlatih setiap pulang sekolah sampai jam 5 sore. Saya pun sangat bersemangat menjalani latihan-latihan dan lomba-lomba tersebut. Alhamdulillah, kami sempat menjuarai beberapa perlombaan tari saman.
Kegiatan-kegiatan ini membuat saya dan teman-teman sibuk  dan harus meninggalkan pelajaran di kelas. Apalagi ketika kami mengadakan acara-acara besar seperti SkyBattle. Sky Battle adalah acara perlombaan yang tiap tahunnya diadakan SMA Labsky, dan tahun ini merupakan tahun dimana angkatan saya yang mengurus acara ini. Di tahun-tahun sebelumnya, Skyfest, yaitu acara lomba tari saman yang di adakan Labsky, menjadi acara yang terpisah dari SkyBattle, tapi untuk tahun ini kedua acara tersebut digabung. Saya dan teman-teman tari tradisional juga ikut serta dalam perlombaan saman di Skyfest. Sky Battle dan Skyfest pun berlangsung sukses.
Setelah acara-acara tersebut, kami disibukkan kembali dengan acara terakhir angkatan dan yang paling besar yaitu Sky Avenue. Acara ini membuat kami semua sangat lah sibuk. Di Sky Avenue tahun ini, kami mengundang Sheila on 7, White Shoes and The Couples Company, The Sigit, serta Gugun and The Blues Shelter untuk tampil membawakan lagu-lagu andalan mereka. Ketika Sky Avenue berlangsung, Tennis Indoor Senayan pun di padati oleh pengunjung dan bersama-sama menikmati penampilan-penampilan yang di tampilkan. Alhamdulillah, sekali lagi acara angkatan kami pun sukses. Hasil jerih payah kami pun terbayarkan.
Berakhirnya Sky Avenue merupakan pertanda awal bahwa kami sudah harus fokus menjalani kehidupan sebagai siswa kelas 3 SMA.  Di tahun ini saya bergabung dengan kelas XII IPA 2 dengan walikelas Bapak Ajmain. Lagi-lagi saya harus berpisah dengan teman-teman dari kelas 2 yang  sudah saling dekat satu sama lain. Tetapi teman-teman di kelas 3 ini sudahlah tidak asing bagi saya, karena kami sudah bersama-sama menjalani kegiatan yang ada di SMA Labsky ini selama 2 tahun terakhir.
Kami juga sempat melakukan study tour ke Jogjakarta. Disana kami mengunjungi beberapa tempat seperti Keraton, akademi angkatan udara, Candi Prambanan, PT. Air Mancur, PT. Sritex, Sendratari Ramayana, UGM, SMA Muhammadiyah 1, dan Malioboro. Ketika di Sendratari Ramayana, saya dan teman-teman tradisional memberika penampilan sebagai pembuka acara. Kami dibagi ke dalam 2 tim. Tim pertama menarikan tari Zapin, dan tim kedua menarikan Tari Saman.
Sekarang saya sedang menjalani kehidupan sebagai siswi kelas 3 SMA yang sangat melelahkan. Saya harus mengerjakan tugas yang sangatlah banyak, di samping itu saya juga harus tekun belajar dan mengikuti les-les untuk mencapai cita-cita saya. Semoga apa yang saya dan teman-teman cita-citakan dapat tercapai kelak, amin.

XD Nawastra

Penari Tim Misi Budaya

Tim Misi Budaya Eropa

XI IPA 3 Nawastra


Nawastra ke Jogja


No comments:

Post a Comment