BAB 4 ASAL
USUL KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA
A.
Periodisasi
Pra Sejarah Indonesia
1.
Zaman
Sebelum Ada Kehidupan Manusia
Zaman pra sejarah terbagi dalam berbagai bagian zaman. Pembagian
zaman berdasarkan kurun waktu perkembangan zaman disebut periodisasi zaman. Perkembangan zaman dari kurun waktu tua sampai
sekarang ditentukan oleh umur masa bumi. Para ahli membagi periodisasi zaman
sebagai berikut.
a. Zaman Arkhaekum → Sekitar 250 juta tahun yang lalu. Pada zaman itu bumi masih sangat panas kulit bumi masih dalam proses pembentukan dan belum
ada tanda-tanda kehidupan.
b. Zaman Paleozoikum → Sekitar 34 juta
tahun yang lalu. Mulai ada kehidupan di bumi yang ditandai dengan adanya jenis
binatang kecil. Binatang yang tidak bertulang belakang, beberapa jenis ikan,
amphibi, dan reptile. Zaman ini disebut juga zaman primer.
c.
Zaman Mesozoikum → Sekitar 14 juta
tahun yang lalu. Kehidupan makhluk hidup sudah berkembang lebih pesat terutama
jenis ikan, amfibi, dan reptil. Terdapat dinosaurus. Zaman ini dinamakan zaman sekunder.
d. Zaman Neozoikum atau Kaenozoikum → Sekitar 6 juta
tahun yang lalu. Terbagi menjadi 2 zaman yaitu zaman tertier dimana binatang raksasa berkurang dan muncul
binatang menyusui dan jenis kera, dan zaman kuarter dimana mulai ada
tanda-tanda kehidupan manusia.
2. Pembagian Zaman Pra Sejarah Indonesia
a.
Zaman Batu
·
Zaman Batu Tua (Paleolitikum) → Manusia membuat
perkakas dari batu, teknik pembuatan alat masih sangat sederhana dan bentuk
alat-alat masih kasar
·
Zaman Batu Madya (Mesolitikum) → Perkakas manusia sudah lebih
baik atau lebih halus pembuatannya
·
Zaman batu baru (Neolitikum) → Pembuatan alat-alat sudah sangat
halus
b. Zaman Logam
(Perunggu)
Pada zaman ini orang-orang sudah membuat alat-alat dari logam
atau perunggu. Berdasarkan penemuan para ahli logam, yang digunakan oleh
orang-orang Indonesia terdiri atas perunggu dan besi.
B. Manusia Purba di Indonesia
1. Australopithecus Paleojavanicus (Meganthropus Javanicus)
Von Koenigswald pada tahun 1936-1941, mengadakan penelitian
fosil-fosil di Sangiran (Surakarta). Dalam penelitian ini ditemukan tulang
rahang dan gigi dalam ukuran yang lebih besar.
Diperkirakan jenis manusia purba ini merupakan manusia tertua
yang pernah hidup di Indonesia. Alat-alat yang mereka gunakan terbuat dari batu
kasar. Makanan mereka diperkirakan tumbuh-tumbuhan dan hewan.
2. Homo Erectus
Jenis manusia purba ini diperkirakan mempunyai tinggi badan
antara 165-180 cm. Homo Erectus dulu
dikenal dengan nama Pithecantropus.
Jenis-jenis Homo Erectus yang ditemukan di Indonesia adalah Homo Erectus Modjokertensis yang
ditemukan di Mojokerto (Jawa Timur), Homo
Erectus Erectus (Pithecantropus Erectus) yang ditemukan oleh E. Dubois pada
tahun 1891 di Trinil Ngawi Jawa Timur, Homo
Erectus Soloensis yang ditemukan oleh Ter Haar dan Van Optennorth tahun
1931 di Ngandong, lembah sungai Bengawan Solo.
3. Homo Sapiens
Homo Sapiens disebut juga manusia cerdik karena lebih sempurna
dibandingkan dengan manusia purba sebelumnya.
4. Homo Sapiens Sapiens
Jenis Homo Sapiens Sapiens yang ditemukan di Indonesia adalah
Homo Sapiens Sapiens Sadjakensis. Jenis ini adalah makhluk yang sudah tergolong
manusia seperti kita sekarang. Ditemukan oleh Van Rietschoten di Wajak 1889 dan
Dubois 1890.
C. Kebudayaan Manusia Pra Sejarah Indonesia
1. Masa Berburu dan meramu tingkat sederhana
·
Hidup berkelompok
·
Food Gathering
·
Alat-alat yang dipakai terbuat dari batu seperti kapak perimbas,
juga alat-alat yang terbuat dari tulang dan tanduk
2. Masa Berburu dan Meramu Tingkat lanjut
·
Tempat berlindung di gua-gua
·
Berburu binatang di hutan, menangkap ikan, mencari kerang dan
siput di laut atau sungai
·
Membuat gambar-gambar di dalam gua
·
Alat-alat yang digunakan terdiri dari kapak genggam, alat-alat
dari tulang dan tanduk
3. Masa bercocok tanam
·
Hidup menetap → merubah gaya hidup dari food gathering menjadi
food producing dengan menanam tanaman yang menghasilkan makanan. Mulai tinggal
menetap di suatu daerah.
·
Hidup bercocok tanam → mulai bercocok tanam dan memelihara
binatang. Mulai mengenal lading, tanah persawahan, dan peternakan. Membuat
alat-alat yang lebih halus seperti kapak persegi
·
Alat-alat masa bercocok tanam → kapak persegi, kapak lonjong,
mata panah, gerabah, perhiasan.
4.
Masa Perundagian
·
Peleburan biji logam dan pembuatan alat dan benda dari logam
·
Golongan undagi yaitu golongan masyarakat yang terampil
melakukan kegiatan tertentu seperti pembuat rumah, gerabah, benda-benda logam,
dan perhiasan
·
Benda-benda yang dibuat antara lain: nekara, moko, bejana, kapak
perunggu, patung
5.
Sistem kepercayaan
·
Percaya pada hal-hal menakutkan atau serba hebat seperti melihat
phon yang sangat besar, binatang buas, kekuatan alam, atau gunung meletus
dianggap menakutkan
·
Selain memuja benda atau binatang menakutkan, mereka juga memuja
leluhurnya
6.
Bangunan-bangunan Megalitik
·
Menhir → untuk peringatan dan pemujaan kepada arwah nenek moyang
·
Dolmen → batu tempat meletakkan sesaji
·
Peti kubur batu
·
Sarkofagus → untuk menyimpan mayat
·
Punden berundak → tempat pemujaan
·
Waruga → peti kubur batu dalam ukuran lebih kecil
BAB 5 PERADABAN KUNO ASIA-AFRIKA
A. Peradaban Lembah Sungai Kuning
Manusia dari lembah sungai Kuning (Hwang Ho) tergolong mempunyai
warisan peradaban yang cukup banyak. Sejak Dinasti Shang sudah mulai berkembang
tradisi tulis-menulis kemampuan meramal serta kepandaian membuat perkakas dari
perunggu. Banyaknya peristiwa perang antar pernguasa daerah mendorong munculnya
kelompok Juchia (anti perang). Tokoh-tokoh dari kelompok itu, antara lain
Konfusius, Mensius, Hsun Tsu, Shan Yang dan Lissu. Ajaran para tokoh Juchia
hingga kini sangat mempengaruhi cara berpikir dan bertindak orang Cina modern.
B. Peradaban Lembah Sungai Indus
Peradaban lembah Sungai Indus ditemukan di kampung Mohenjo-Daro
dan Harappa melalui usaha penggalian yang dilakukan oleh pihak Jawatan
Pemeriksaan Kebudayaan Kuno India sekitar tahun 1917. Barang-barang yang
ditemukan berupa bekal perabot rumah tangga. Barang-barang perhiasan sisa-sisa
bangunan gedung dan benteng membuktikan bahwa bangsa Dravida yang tinggal di
Lembah Indus sudah mempunyai peradaban yang tinggi tingkatnya. Mereka sudah
mempunyai sistem kepercayaan karya arsitektur dan sistem pemerintahan yang
baik.
Keberadaan bangsa Dravida menjadi terancam karena masuknya
bangsa Arya ke India sekitar tahun 150 SM. Bangsa pendatang itu kemudian
mengembangkan agama Hindu yang kini menjadi agama mayoritas penduduk India.
Dari agama Hindu kemudian muncul agam abaru yang besar pula pengaruhnya yaitu
agama Buddha yang dikembangkan oleh Sang Buddha atau Sidartha Gautama.
Peradaban lembah Sungai Eufrat dan Tigris diketahui setelah ditemukanya batu
Behistu yang mengandung parsasti dengan menggunakan 3 bahasa sekaligus.
C. Peradaban Lembah Sungai Eufrat-Tigris di Mesopotamia
Pada masa pra sejarah, Mesopotamia sudah didiami oleh bangsa
Ubai dan bangsa Semit. Mereka sebenarnya sudah memperlihatkan sebagai
masyarakat yang tergolong maju sebab sudah membuat rumah dari batu lumpur dan
juga mengenal peribadatan kepada dewa-dewa. Orang Sumeria yang dating dari Asia
kecil dikenal sebagai pembuka zaman sejarah Mesopotamia. Di bawah kepemimpinan
Raja Etana mereka mewariskan bentuk tulisan gambar yang disebut pictograf.
Kebudayaan Sumeria makin berkembang hingga masa keruntuhannya sekitar tahun 185
SM. Orang Amor yang masuk ke Mesopotamia dengan mengalahkan orang Sumeria segera
membangun ibu kota baru di Babilon. Di bawah kepemimpinan Raja Hammurabi,
Babilon mencapai puncak kejayaan. Oleh karena itu nama Babilonia dipakai di
seluruh negri untuk menggantikan nama Sumeria.
D. Peradaban Lembah Sungai Nil
Mesir kuno terbagi ke dalam tiga masa kerajaan yaitu Kerajaan
Kuno, Kerajaan Pertengahan, dan Kerajaan Baru. Setiap masa diakhiri dengan
proses kemunduran dan kemerosotan sehingga memungkinkan timbulnya kekuatan
baru. Akan tetapi, setiap masa juga mengukirkan prestasi. Pada jaman Kerajaan
Mesir Kuno, Mesir dapat membuat pyramid, spinx, mengembangkan projek imigrasi ,
mengembangkan metode penghitungan dan sebagainya. Pada masa Kerajaan Mesir
Pertengahan dicapai prestasi berupa dilaksanakannya program pengairan secara
besar-besaran, dibangunnya kuil dan patung dalam ukuran besar dan dicapainya
masa keemasan bidang kebudayaan. Zaman Kerajaan Baru adalah diperluasnya
wilayah kekuasaan Mesir sampai ke daerah Asia.
BAB 6 PERADABAN YUNANI KUNO DAN ROMAWI KUNO
Peradaban Yunani dan Romawi merupakan cikal bakal dari
kebudayaan Eropa modern Dari kedua pusat peradaban kuno itu, masyarakat
sekarang mewarisi sistem demokrasi, rasionalitas, individualitas, sistem
pemerintahan, sistem kemiliteran, dan sistem hukum tertulis.
Dalam kebudayaan Yunani dikenal adanya polis atau Negara kota.
Setiap polis mempunyai tata cara hidup yang berbeda-beda, mempunyai jiwa
swasembada (mandiri secara ekonomi), serta kemerdekaan, yaitu perasaan tidak
tertekan oleh kekuatan dari polis lain. Di samping itu pada setiap polis
terdapat bangunan keagamaan citadel dan agora (tempat pertemuan warga polis).
Di dalam agora itulah warga polis mendiskusikan berbagai persoalan pembangunan
bangsanya. Kebiasaan diskusi itu pada akhirnya melahirkan pemikir-pemikir yang
termahsyur hingga sekarang.
Tempat-tempat yang penting semasa berkembangnya peradaban
Yunanai kuno (klasik) adalah Pulau Kreta, Sparta, dan Athena. Pulau Kreta
adalah pusat berkembangnya kerajaan Minoan. Polis Sparta dikenal karena bidang
militernya yang sangat kuat, sedangkan Athena sangat termahsyur karena sistem
demokrasi yang berkembang disana sangat baik. Masyarakat Yunani kuno Adalah
penganut Polyhtheisme yaitu penyembah banyak dewa. Dewa mereka yang tertinggi
bernama Zeus yang bersemayam di bukit Olympus dan permaisurinya bernama Hera.
Di Yunani sebenarnya sering terjadi permusuhan antar polis.
Namun demikian mereka tetap merasa dipersatukan oleh tiga faktor, yaitu
kesamaan bahasa, kesamaan dewa tertinggi (Zeus), dan adanya perlombaan olahraga
setiap tahun di bukit Olympus.
Sejarah Romawi kelihatan lebih rumit dan menarik. Dari dongeng
dapat diketahui baha nama Roma berasal dari nama Romulus, orang yang pertama
kali membangun kota Roma di bukit Capitoline.
Roma tumbuh di daerah sempit di dataran rendah yang berada di
sebelah selatan Sungai Tiber. Daerah tersebut bernama Latium. Pada abad ke 6
SM, orang-orang Etrusca dari Asia Kecil berhasil menguasai daerah Latium yang
kemudian mendirikan kerajaan. Meskipun di bawah pemerintahan raja Etrusca,
Latium menjadi makmur. Namun masyarakat setempat tidak suka pada pemerintahan
asing. Maka pada abad ke 5 SM Raja Tarquin berhasil digulingkan oleh
orang-orang setempat.
Jatuhnya kerajaan Etrusca menjadi pertanda berdirinya Republik
Romawi. Semasa republik itulah lahir sistem militer yang baik, pemerintahan
yang ttidak memusatkan kekuasaan pada satu orang saja, serta mulai lahirnya
hukum-hukum tertulis Roma. Daerah jajahannya pun mencapai Sicilia, Spanyol,
Macedonia, dan bahkan Afrika Utara. Namun, pemerintahan republik itu pun
akhirnya runtuh pada tahun 31 SM.
Keruntuhan republik menjadi titik awal berdirinya Kekaisaran
Romawi yang dipelopori oleh Oktavianus Augustus. Pada masa kekaisaran itu
wilayah Romawi menjadi sangat luas, yaitu hampir seluruh wilayah benua Eropa,
Afrika Utara, dan Asia Minor. Pada masa pemerintahan kaisar Diocletanius,
Romawi dibagi menjadi dua, yaiu Romawi Barat dan Romawi Timur. Romawi Barat
kemudian runtuh secara penuh pada tahun 476M, sedangkan Romawi Timur jatuh pada
tahun 1453M. Romawi mewariskan sejumlah peradaban yang sangat tinggi nilainya
yang mencakup banyak bidang, yaitu militer, pemerintahan, hokum, seni bangunan,
seni patung, ilmu pengetahuan, dan agama.
No comments:
Post a Comment