Sunday, 11 September 2011

Dari Labsky untuk Indonesia, Rangkuman Materi Seni Musik Semester 2


Begitu banyak seni yang bisa kita pelajari dalam hidup, diantaranya seni rupa, seni musik, seni tari, dan masih banyak lagi. Saya mengambil pelajaran seni musik untuk dipaparkan disini, seni tersebut adalah seni bagaimana bermain drum yang baik dan benar. Rangkuman seni bermain drum ini semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu para peminat dan penikmat seni di seluruh dunia.
Membaca Not Balok
Not balok sangat berguna untuk mempermudah kita dalam bermain drum. Banyak sekali keuntungan yang bisa kita dapatkan dengan kita mengerti dan bisa membaca not balok, contohnya :
  1. Di internet sekarang sudah banyak pelajaran tentang drum yang bagus, dan sudah banyak orang yang belajar otodidak drum hanya dari internet, salah satunya adalah Cobus Potgieter, dia adalah salah seorang yang belajar otodidak dengan belajar drum via internet, nah untuk bisa belajar dari internet, yang dibutuhkan adalah koneksi ke internet, bisa bahasa inggris karena sebagian besar pelajaran drum adalah berbahasa inggris, dan yang terakhir adalah bisa membaca not balok. Kenapa? Karena banyak dari pelajaran tersebut yang ditulis dalam bentuk notasi not balok. Nah sayang kan kalau kita tidak bisa menyerap ilmunya semuanya karena keterbatasan kita dalam membaca not balok.
  2. Dengan mengerti not balok, kita bisa bekerjasama dengan musisi dari luar negeri, atau musisi yang tidak satu daerah dengan kita, ataupun kita bisa mengajar, karena untuk bisa mengajar, kemampuan membaca not balok dengan fasih sangat diperlukan.
  3. Kita bisa mengembangkan kemampuan bermain drum kita dengan lebih baik, karena ada satu titik dimana untuk berkembang dengan lebih baik dibutuhkan pemahaman tentang not balok. Bisa juga sih tanpa mengerti sama sekali, namun dengan mengerti dan bisa membaca akan lebih cepat kita berkembangnya.
Untuk bisa membaca not balok dengan fasih, langkah yang harus kita lakukan sederhana saja, yaitu :
  1. Menghafal nama not balok dan tanda istirahatnya. Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah kita harus berkenalan terlebih dahulu dengan not-not balok tersebut.
  2. Mengerti dan memahami nilai dari not balok. Setelah kita sudah menghafal nama-nama not balok tersebut, maka kemudian kita harus mengerti dan memahami bahwa tiap not balok mempunyai nilai.
  3. Mengerti mengenai hal-hal basic seperti misalnya, time signature atau tanda mula, contoh : 4/4 itu apa sih? terus treble clef bedanya sama bass clef itu apa? kalau drum biasanya menggunakan bass clef untuk menuliskan not baloknya, namun ada juga yang tidak menggunakan bass clef tapi hanya langsung saja menuliskan time signaturenya saja.
  4. Mulai melatihnya, sedikit demi sedikit saja, mulai dari yang paling mudah, dan berkembang, naik sedikit demi sedikit lebih sulit, dilakukan rutin tiap hari walau hanya 15 menit saja.
Cara Memegang Stick
Ada 2 cara memegang stick yang dikenal, yaitu :
1.  Traditional Grip
2.  Matched Grip
Mari kita bahas satu persatu mengenai dua cara memegang stick ini.
1. Traditional Grip
Dari gambar dibawah ini, dapat kita lihat seperti apa cara memegang stick Traditional Grip ini
Traditional Grip ini berawal dari marching band. Dalam marching band snare drum biasanya dikalungkan dengan menggunakan sebuah tali, yang mengakibatkan posisi snare yang sebelah kiri lebih tinggi daripada posisi snare yang sebelah kanan, sehingga tidak memungkinkan jika para marching drummer tetap memaksakan menggunakan matched grip. Posisi ini memaksa para marching drummer untuk merubah cara memegang stick dengan tangan kirinya, yang pada akhirnya melahirkan cara memegang stick yang dinamakan dengan nama traditional grip.
Kalau kita melihat para marching drummer yang sekarang, sudah ada suatu sistem support yang dikenakan dibadan mereka sehingga snare drum mereka bisa lurus dan tidak tinggi sebelah. Namun jaman dulu belum tercipta sistem support yang seperti itu sehingga mau tidak mau mereka harus merubah cara memegang tangan kirinya.  Kalau sekarang karena sudah ada sistem support yang memungkinkan snare drum menjadi lurus, maka para marching drummer sebenarnya mempunyai pilihan untuk bisa menggunakan matched grip. Namun mengapa sampai sekarang masih ada aja drummer yang tetap menggunakan traditional grip? Ada beberapa alasan antara lain :
  1. Mempertahankan tradisi.
  2. Ternyata cara memegang stick dengan traditional grip menghasilkan sound yang berbeda dengan sound yang dihasilkan dari cara memegang matched grip. Traditional grip menghasilkan sound yang jauh lebih lembut daripada matched grip, sehingga traditional grip masih sering dipakai oleh para drummer jazz dan drummer-drummer yang membutuhkan sound yang lembut.
  3. Cara memegang stick dengan traditional grip terlihat lebih keren daripada matched grip, itulah salah satu alasan juga mengapa traditional grip masih dipertahankan hingga saat ini.
Itulah kira-kira 3 alasan mengapa traditional grip masih dipertahankan hingga kini, nah selanjutnya mari kita tengok cara memegang stick yang satu lagi yaitu matched grip.
2. Matched Grip
Cara memegang dengan matched grip ini adalah cara memegang stick yang paling mudah, karena setiap dari kita jika kita mengambil sepasang stick pasti akan memegang dengan cara matched grip secara tidak sadar. Cara memegang dengan matched grip ini sendiri terbagi 2, yaitu:
  1. German Grip
Cara memegang german grip adalah ketika kita memegang dengan matched grip, telapak tangan kita menghadap ke bawah, atau ke lantai. Teknik memegang german grip ini biasanya digunakan oleh para pemain marimba, atau xylophone.
     2. French Grip
Cara memegang french grip ini adalah ketika memegang dengan matched grip, telapak tangan kita menghadap ke samping, sama seperti ketika kita hendak bersalaman. Teknik memegang french grip ini biasanya digunakan oleh para pemain tympani, yang biasanya bermain dalam sebuah orkestra.
Cara manapun yang kita pilih dalam memegang stick, apakah itu traditional grip atau matched grip(french grip atau german grip) langkah pertama yang harus kita lakukan adalah menentukan titik fulcrumnya terlebih dahulu. Apakah titik fulcrum itu? Titik fulcrum adalah titik tumpu atau daerah pada stick dimana ketika kita jatuhkan stick, stick tersebut akan memantul dengan paling sempurna. Dititik tumpu tersebut stick akan memantul paling tinggi ketika stick kita pantulkan ke pad drum atau snare drum.
coba kita jatuhkan stick tersebut ke lantai, dan kita geser perlahan-lahan titik tumpunya sampai kita mendapatkan titik tumpu dimana stick tersebut akan memantul ke atas, dengan pantulan tertinggi. Setelah titik fulcrum itu kita dapatkan lalu kita mulai pegang dengan jari telunjuk dan jempol kita
kalau kita memegangnya dengan cara traditional grip, berarti setelah titik fulcrum itu kita temukan, yang kemudian kita lakukan adalah menyelipkan stick diantara jempol dan telunjuk tangan kiri kita.
Cara Menginjak Pedal

Cara menginjak pedal ada 2 macam yaitu Heel down dan heel up. Kedua posisi kaki tersebut dapat dilakukan sesuai dengan aliran lagu dan selera pemain drum. Jika anda pemain jazz (swing, pop jazz) maka heel down merupakan pilihan yang tepat, tetapi jika anda pemain rock atau fusion dan funk maka heel up diperlukan untuk menciptakan groove yang lebih solid karena kecepatan dan kekuatan kaki akan bertambah.
Heel down sangat mengandalkan pergelangan kaki untuk memukul. Jadi, anda jangan berharap untuk medapatkan pukulan yang keras dengan posisi ini, hanya buang-buang tenaga saja. Heel up menggunakan ujung kaki untuk menginjak pedal sehingga semua tenaga dapat dikerahkan. Untuk mendapatkan kecepatan yang lebih pada saat heel up, posisi kaki dimundurkan sehingga pada saat menginjak pedal (pada saat menginjak pedal kaki jangan ditahan tapi dilepas kembali), maka pedal akan kembali pada posisi semula karena ditarik oleh pegas dan anda tinggal menginjaknya lagi untuk memukul.
Teknik Memukul Rimshot
 
Teknik memukul biasa sering digunakan pada lagu-lagu country, pop. Tetapi jika anda memainkan musik rock, fusion, funk, latin, jazz dan metal yang anda butuhkan andalah RIMSHOT!
Jika anda belum tahu mengenai rimshot, lihatlah gambar dibawah ini. Ini adalah pukulan biasa. Ujung stick hanya memukul drumheadnya saja, suara yang dihasilkan tidak terlalu fokus apalagi jika dipukul keras dan drumheadnya akan cepat menjadi cekung. Ini adalah pukulan Rimshot. Stick mengenai drumhead dan rim pada snare secara bersamaan, sehingga suara yang dihasilkan nyaring, penuh dan tajam, dengan pukulan seperti ini maka drumhead, rim dan shell akan 'bersuara' sehingga lebih terdengar karakter snare drumnya. Biasakanlah bermain dengan menggunakan teknik ini. Teknik ini merupakan keharusan jika anda hendak rekaman. Jadi, biasakanlah menggunakan teknik ini pada setiap lagu yang anda mainkan.

Teknik Slide
Teknik slide adalah sebuah teknik yang digunakan pada single pedal untuk menghasilkan suara yang mirip dengan bila kita menggunakan double pedal, saya katakan mirip disini karena memang tidak akan sama persis, apabila kita menggunakan double pedal maka sound yang dihasilkan antara pukulan yang pertama dengan pukulan yang kedua bisa sama kerasnya, sedangkan jika kita menggunakan teknik slide pada single pedal pukulan pertama pasti lebih lemah daripada pukulan yang keduanya. Namun sekilas akan terdengar mirip.
Teknik slide ini dilakukan dengan cara menslide kaki kita pada single pedal, walau bisa menghasilkan suara yang mirip dengan kita menggunakan double pedal, tetap kita membutuhkan double pedal atau double bass jika ingin memainkan beat yang banyak pukulannya pada bass drum.

No comments:

Post a Comment