Irdanto Saputra Lase
Nama gua danto, inilah cerita kehidupan gua saat di SMA Labschool Kebayoran. Ga usah dibandingin dan emang bukan untuk dibandingin, tapi buat para kakak alumni, siswa SMA Labschool Kebayoran, orang tua murid, bapak dan ibu guru, pak satpam dan pramubakti, dan calon siswa SMA Labschool Kebayoran ataupun seluruh masyarakat Indonesia dan dunia diluar sana, gua cuman ngerjain tugas doang kok.
“Halo-Halo.... Labschoolku... Hari ini hari Luar Biasa..”, atau juga “Lari-Lari... Tiap Pagi.. Agar Kuat.. Otot Kaki....” tentu merupakan seruan-seruan yang lumrah dan biasa di dengar oleh para penduduk sekitar Labschool Kebayoran. Lari pagi yang memang rutin dilakukan oleh para siswa dan guru pada hari jumat tentu membuat para penduduk juga mungkin hafal akan beberapa-beberapa seruang tersebut. Yah, Labschool Kebayoran Jakarta, sekolah yang menurut saya paling proposional, paling seimbang, paling aman dan juga paling netral di daerah Jakarta. Banyak kini sekolah-sekolah di Jakarta bahkan Indonesia yang menjunjung tinggi perkelahian, persaingan dan hanya kecerdasaan. Bahkan ada istilah, Babu;Bos;Dewa untuk beberapa sekolah yang menyatakan bahwa kelas X adalah masa paling suram disekolahnya, kelas XI adalah masa kebebasan dan kelas XII adalah masa kejayaan yang kalian bisa melakukan apa saja disekolah tersebut. Namun tidak dengan di Labschool Kebayoran. Mungkin yang ingin saya katakan adalah Tai;Asik;Selau. Yaitu dimana kelas X di Labschool Kebayoran memang masa yang paling susah dan paling melelahkan serta paling membosankan. Kelas XI di SMA Lasbchool Kebayoran adalah hal yang asik-asik ga asik. Dan Kelas XII adalah masa-masa kita selau aja disekolah buat lulus UN dan masuk PTN.
Sekolah ini adalah sekolah yang paling proporsional dahulu sebelum kini seiring berjalannya waktu dan pergantian kepala sekolah menjadi sekolah yang “Lame”. Sekolah yang tidak hanya mengutamakan kecerdasaan siswanya tau hanya fisik siswanya atau hanya kemampuan sosialisasi dan mental siswanya saja, di Labschool Kebayoran seluruh hal tersebut diusahakan menjadi 1 dan kita dididik menjadi seorang yang tangguh tidak hanya dalam berfikir namun juga dalam bersosialisasi di masyarakat. Bila kehidupan di SMA itu menurut orang-orang keras dan terutama hidup di Jakarta, memang itu betul adanya, namun di SMA Labschool Kebayoran bukan berarti karena kita saling menghargai dan menghormati maka kita disini adalah kumpulan orang-orang yang gemar belajar, mengaji dan menabung. Ya, memang kita gemar untuk itu, namun untuk menghadapi kehidupan Jakarta dan SMA yang keras sekolah ini telah membuat program-program baik dan mendidik yang selalu dilakukan setiap tahunnya. Memang karena pergantian pimpinan, pergantian tahun, perkembangan zaman, kualitasnya semakin menurun dan kesannya hanya sekolah ini bertujuan untuk mendidik secara kemampuan otak saja, namun kegiatan-kegiatan tersebut sangatlah menarik dan berkesan karena berisi nilai-nilai positif dan ditanamkannya keberanian dan kemampuan kita dalam menghadapi keadaan-keadaan sulit untuk menjalani kehidupan. Walau kualitasnya menurun karena pergantian kepala sekolah atau pimpinan, namun kegiatan tersebut masih memiliki nilai-nilai positif seperti dahulu di impikan oleh para pimpinan dan kepala sekolah sebelum saat ini.
Kelas X
Baiklah, mari kita mulai apa sih kegiatan siswa SMA Labschool Kebayoran. Kelas X adalah saat dimana kita paling lelah, cape, dan juga letih, memang begitu adanya, kegiataannya begitu banyak dan menguras tenaga semua, SEMUA, dan mendidik tentunya. Bukan hal yang aneh di SMA Labschool Kebayoran kita berdandan dan berpakain yang aneh-aneh serta berperilaku yang kreatif dan seru terutama di kelas X. Saat pertama kali Pra MOS (Masa Orientasi Siswa) bisa saja kita tercengang dan berfikir bagaimana kita harus melakukan seluruh instruksi dan membawa seluruh peralatan yang harus dibawa saat hari pertama MOS hingga usai. Bagi para senior disekolah ini, tentu mereka telah melakukannya sebelumnya dan telah terlatih serta cekatan untuk melakukan seluruh instruksi yang ada, dan untuk para siswa baru, kalian harus bisa seperti para senior kalian yang telah mengenakan jas abu-abu tua atau abu-abu terang yang memberikan instruksi kepada kalian. MOS merupakan awal perjumpaan kalian dan interaksi kalian terhadap SMA Labschool Kebayoran, tak perlu heran dan bingung apalagi malas melakukan hal yang diinstruksikan, karena seluruhnya bisa dilakukan. Para senior kalian tentu tidak memberikan kalian hal yang tidak bisa mereka lakukan, karena mereka telah melakukannya sebelumnya. Apabila disuruh botak, berpakaian yang aneh dan menggunakan peralatan-peralatan yang memaksa para wanita terlihat lucu tak perlu kalian takutkan. Seluruhnya hanya ingin membuat kalian semua rata dimata para guru dan senior. Makan yang sangatlah butuh kecepatan dan bantuan bersama tentu pernah saya lewatin di masa MOS SMA Labschool Kebayoran. Kalau diluar sana MOS bahkan bisa meninggal, menurut saya di SMA Labschool Kebayoran yang ada MOS membuat kalian lebih dewasa dan berfikir selayaknya siswa SMA. Setiap harinya haruslah lari pagi mengelilingi kebayoran dan dengan bernyanyi seperti contoh nyanyian yang saya buat diawal tadi. Hebatnya bahwa saat kita bernyanyi bersama dan berada dibawah tekanan senior saat MOS, lari pagi seharunya tidak membuat kalian lelah apabila bernyanyi.
Kegiatan berikutnya adalah saat kalian memasuki bulan Ramadhan adalah Pilar. Pesantren .... Ramadhan. Saya sendiri lupa apa tengahnya, tapi kegiatan ini sangatlah mendidik. Ada kejutan atau acara yang tidak diduga-duga oleh siswa SMA Labschool kebayoran, termasuk saya, saat kita menjalani kegiatan Pilar ini. Tempatnya bervariasai, bisa berada disekolah dan pada saat saya sebagai senior, tempatnya di Bandung tempat Aa Gym itu. Kegiatannya memang sangat membangun dan penuh dengan nilai-nilai religi selama acaranya. Namanya juga dilaksanakan saat Ramadhan dan bertema Ramadhan, tentu tidak ada kegiatan yang bersifat fisik ataupun melelahkan, namun untuk kalian para kafir, maka siap-siaplah letih kalian dengan duduk berjam-jam mendengarkan tausiyah dan dakwah-dakwah para ulama yang tentunya diujung acara Ustad Aa Gym hadir memberikan dakwah yang isinya selalu sama setelah 3x saya mendengarkan dirinya berceramah. Nilai ketuhanan dan akhlak kalian dijamin 100% akan bertambah dan kalian akan lebih tau bagaimana berperilaku dan bersifat saat menjalani kehidupan ini dengan bantuan Agama Islam. Memang tidak banyak yang bisa diceritakan karena saya hanya tidur dan ngobrol pada saat kegiatan ini, namun percayalah kalau kalian serius pasti ada manfaat yang berlipat dari Allah SWT dan pahala yang berlipat pula tentu dari Allah SWT.
Nah, ini dia nih kegiatan yang bisa mendeskripsikan “Tai” untuk kelas X yang saya bilang tadi dan “Asik” untuk kakak kelas XI yang menjadi OSIS dan MPK. Oh iya, OSIS adalah organisasi siswa intra sekolah dan MPK adalah Majelis Permusyawaratan Kelas. Nama kegiatannya adalah Pra Trip Observasi dan Trip Observasi. Namanya juga Trip Observasi, artinya kita bakal trip-trip alias jalan-jalan menuju suatu daerah untuk meng-Observasi daerah tersebut. Tentu saja sebelum kita pergi ke daerah orang, tingkah laku dan sifat kita haruslah dibina dan didik disaat Pra Trip Observasi atau Pra TO. Pra TO intinya adalah mempersiapkan diri kalian serta peralatan yang harus dibawa selama TO nanti. Bagi saya ini adalah 3 Hari paling suram dan memalaskan serta menjengkelkan plus membosankan alian melelahkan selama di SMA Labschool Kebayoran. Ada yang dikenal sebagai Ketua Angkatan, dimana 3 orang di suatu Angkatan SMA Labschool Kebayoran akan menjadi ketuanya dan mengkoordinir setiap hal-hal yang dilakukan dan harus bertanggung jawab akan setiap hal yang terjadi dan hal yang dilakukan pada angkatannya. Bertanggung jawab kepada siapa? Bisa ke ibu dan bapak guru, ade dan kakak kelas, bahkan menjadi sorotan utama serta headline pada saat terjadi kekisruhan diangkatannya, antar angkatan atau antar sekolah, nama 3 orang inilah yang disebut-sebut nantinya. Ada 3 orang untuk angkatan Nawa Drastha Sandyadira, yaitu angkatan ke 9 yang bermahkotakan persatuan yang kokoh, yang menjadi ketua angkatannya: Nabel Ihsan Muhammad, Irdanto Saputra Lase (Ane Gan, yang nulis ini), dan Pandji Olaf Sulaiman, ada juga sih yang strong dan megang angkatan ini namanya Nadya Amalia Hakim dan satu lagi orang yang saat masa penggojlokan dan pemilihan ikut tercantum sebagai salah satu CaKeTan alias calon ketua angkatan, namanya Tahlia Salima Motik. Walaupun 3 orang ketua angkatan, namun Nadya dan Tahlia ikut berperan dan merasakan gimana MELELAHKANNYA menjadi CaKeTan saat Pra TO. Seperta yang saya bilang tadi, Pra TO intinya mempersiapkan untuk TO, dan salah satu yang dipersiapkan adalah perilaku dan sifat kita yang baik, agar terjadi sifat yang baik dan perilaku yang baik tentu saja harus ada kekompakan dalam satu angkatan yang berangkat TO. Dan siapa yang digadang-gadang dan diclaim menjadi orang yang berperan mempersatukan mereka semua satu angkatan? Jawabannya = CaKetan dan nantinya 3 orang menjadi KeTan alias Ketua Angkatan, bukan ketan makanan, Beda yah! Yah begitulah, setiap kesalahan 1 orang dalam angkatan tersebut, senior pasti nanya Why, What, When, Where, Who and How. Udah kayak mau bikin kartul, 1 kesalahan bisa bikin Ketua Angkatannya dimaki, dicaci, dihabisi, diledek, diargumenin, dan seterusnya. Yah pokoknya semua pertanyaan yang membuat mental kami bisa menjadi down, dan itulah tujuannya, membuat kita kuat dan mampu bertahan membela teman kita, sahabat kita, seperjuangan kita dalam 1 angkatan. Bukan hal yang mudah memang, namun begitulah kira-kira gambaran Pra TO. Ga cuman itu aja sih, ada yang bikin tongkat, nametag, belajar masak dan juga olahraga. Tapi yang paling berkesan adalah bagaimana kita semua bisa mengetahui sifat masing-masing teman kita. Sifat asli manusia itukan baru bisa keliatan kalo dalam kondisi susah dan tertekan, sedangkan kalo lg Pra TO, 3 hari isinya susah dan tertekan, yang mendidik tentunya, maka kita tau bagaimana sifat asli teman-teman kita. Oh iya, tadi nama yang aneh, Nawa Drastha Sandyadira adalah nama angkatan ke 9 SMA Labschool Kebayoran. Setiap angkatan memiliki nama yang berasal dari bahasa sansekerta. Sama juga, Ketua Angkatan itu dibentuk, dipilih, diresmikan, dan di beri “selamat” pas Pra TO, tp ada juga “selamatan” di TO. Namun kini, kualitas penggojlokannnya tentu sudah jauh turun dibanding yang lalu, tentu ada hal positif dan negatifnya dan setiap tahun yang negatifnya harus dibuang sedikit demi sedikit, namun ini hal positif nya juga dihilangkan dikit-dikit karena terlalu inilah itulah dll. Jujur sajalah bahwa saya, kita semua, di SMA Labschool Kebayoran tentu awalnya bisa merasa kompak karena susah bersama disini, tapi kalo tingkat tekanan dan kesusahan semakin diturunkan, maka bisa jadi SMA Labschool Kebayoran menjadi sekolah dengan orientasi hanya Nilai saja..
Lanjut ke TO. TO ngapain aja? Sejujurnya saya sebagai Ketua Angkatan TO kerjanya hanya tidur dirumah penduduk saja dan jarang keluar. Oh iya, intinya TO adalah kalian tinggal dirumah orang tua asuh yang jauuuuuuuuhhhh di dalam hutan dan menaiki bukit, untuk merasakan tinggal menjadi orang seperti mereka dan belajar mandiri sambil mengobservasi apa yang mereka lakukan, jadi kalo kalian udah jadi wakil rakyat, kan gamungkin tuh balik lg tinggal atau merasakan kyk gitu, jadi kalian rasain sekarang biar bisa memperbaiki bangasa ini. Lalu ada juga, lari pagi, masak sendiri dirumah sama ibu asuh kalian, pergi keladang sama bapak asuh kalian, bakti sosial, pentas seni, games menarik berserta hadiahnya dan juga masih ada dong tekanan dan keisengan kakak kelas dalam kegiatan TO. TO adalah kegiatan yang paling asik dan berkesan pas kalian di SMA Labschool Kebayoran. Kalian bisa ngerasain gimana susah bareng, seneng bareng, masak bareng dan satu lagi, tidur bareng. Tentu rumahnya sempit dan kita harus tidur bareng semua jadi 1 kayak teri, tapi jangan berfikir negatif karena saya yakin bahwa siswa SMA Labschool Kebayoran tidak suka dengan cowo botak pelontos sepatu 0. Namun, yang saya lakukan kebanyakan hanyalah tidur dirumah dan masak, karena lelah dan kegiatan seperti pentas seni atau bakti sosial, saya tidak ikut terlibat. Tapi tentu saja saya bisa punya banyak cerita dari kegiatan ini untuk dibagi ke adik-adik kelas atau ke masyarakat luas bahwa enak juga tidur di dalam hutan, disamping sawah dan di depan kandang sapi. Bekal yang cukup buat saya atau seluruh siswa SMA Labschool Kebayoran memperbaiki negara ini saat duduk di Wakil Rakyat nanti.
Ada lagi yang namanya Bintama, Bina Takwa Kepemimpinan Siswa, yang dilakukan di Markas Kopassus, Serang, Banten. Jadi kalo ada cerita anak SMA Labschool masuk dan berlatih ala Kopassus, itu benar adanya. Komando Pasukan Khusus adalah elit militer Indonesia, saat saya menjadi Junior alias kelas X tentu hal yang tidak enak, namun saat menjadi Senior alias OSIS kelas XI, saya belajar banyak dari Kopassus bagaimana hingga mereka bisa masuk jajaran pasukan militer terbaik ke-3 di dunia. Seperti yang saya bilang diawal bahwa kelas X adalah hal yang paling ga enak, di Kopassus kita didik layaknya orang yang baru belajar akan etika, perilaku dan sifat. Kita diajari bagaimana harus bertahan hidup dihutan, masuk dan keluar masuk hutan, izin saat melakukan sesuatu dan mental kita tentu terjaga betul saat kita berlatih disana. Pelatihnya tentu anggota Kopassus terbaik di Indonesia berhubung disitulah letak Markas 1 alias 10 orang terbaik dari latihan Kopassus seluruh indonesia. Kopassus saja sudah elit, 10 orang terbaiknya lagi tentu yang paling baik. Kita dilatih fisik, metal dan tatakrama. Mandi tengah malam tentu sudah biasa apabila saat kita menjaga barak ketiduran, atau kita menjaga barak tidak berpakaian lengkap rapih. Atau juga merayap, push up, ataupun jalan jongkok sudah biasa untuk sampai angaktan ke 9 alias angkatan saya. Namun seperti yang saya bilang tadi, kualitasnya seiring pergantian kepala sekolah dan pimpinan semakin menurun. Angkatan setelah saya tidak merasakan merayap, push up atau jalan jongkok. Bahkan diangkatan saya tidak ada lagi malam hari dibangunkan dengan TNT. Seluruhnya tentu aman dan dibawah pengawasan para elit militer, jadi kalo takut akan bahaya TNT dan patah atau sakit saat Push Up, merayap, atau jalan jongkok, jangan buat latihan di Kopassus. Begitlah kira-kira latihan di Kopassus, mereka semua mampu menjadi yang terbaik dalam bidang militer dan menularkannya pada kita nilai-nilai positif sehingga kita mampu memperbaiki bangsa ini.
Setelah itu ada yang namanya Lapinsi, TPO, dan Lalinju. Lapinsi adalah Latihan Kepemimpinan Siswa yang bertujuan untuk menjaring para siswa yang ingin menggantikan seniornya mengenakan jas abu-abu terang (OSIS), tidak banyak yang bisa saya ceritakan karena saya hanya tidur dan ngobrol serta bermain bersama teman-teman saya saat kegiatan berlangsung. Bukan hal yang baik untuk dicontoh namun, Lapinsi wajib diikuti apabila kalian ingin menjadi Pengurus OSIS di SMA Labschool Kebayoran. Setalah itu terjaringlah beberapa siswa untuk mengikuti TPO, Tes Potensi Organisasi, yaitu dimana siswa disaring fisik, kemampuan agama, dan kemampuan presentasi serta membuat proposalnya untuk kemudian menjadi Calon Pengurus OSIS. TPO dilakukan 1 hari penuh dengan materi fisik, tes agama dan juga tes presentasi. Yang kita presentasikan adalah dari proposal yang kita buat, disitulah dimana kita diuji kemampuan berbicara, berargumen dan berpendapatnya. Karena hal itulah yang salah satunya sangat penting dalam berorganisasi. Selanjutnya tibalah saatnya Lari Lintas Juang dari TMP Kalibata hingga SMA Labschool Kebayoran berjarak 17 km. Kita menunjukan rasa perjuangan kita dalam mendapatkan jas OSIS nanti dengan berlari. Saya tentu merasa ini adalah hal yang biasa saja, namun kebersamaan dan bayang-bayang akan menjadi OSIS membuat kita semua bersemangat dan lari dengan semangat. Inilah mungkin yang menjadi ciri khas SMA Labschool. Lari dari Kalibata baik menuju Rawamangun atau Kebayoran, pada tanggal 17 agustus setiap tahunnya kecuali saat terjadinya pas bulan puasa, Lalinju akan digeser kehari yang lain. Namun tanggal 17 agustus inilah yang menjadi titik kita naik jabatan menjadi OSIS atau turun Jabatan menjadi ManSis alias Mantan OSIS.
Kelas XI
Inilah yang saya bilang kelas XI ASIK! Saat menjadi OSIS kalianlah yang berperan penting pada pembentukan angkatan adik kelas kalian nanti, kalian yang pergi TO kalian yang pergi Bintama untuk seksi tertentu dan kalian juga yang mengadakan kegiatan kebanggaan setiap angkatan atau gengsi angkatan yaitu, Sky Battle dan Sky Avenue. Apasih itu Battle sama Avenue? Battle atau Sky Battle atau SkyBat adalah lomba Olahraga dan Seni antar siswa se Jabodetabek, disinilah letak asiknya, sebagai salah satu anggota tim Labschool Kebayoran FC, dipundak saya dan teman-temanlah gengsi pertandingan Futsal antar sekeloah dipikul, walau hanya sampai babak perempat final, namun itulah raihan terbaik sepanjang sejara yang pernah saya tahu. Bermain melawan tim-tim kuat dengan skill individu yang baik dan merata, konsentrasi dan kekompakan tim yang dibutuhkan. Bicara kekompokan, tentu TO dan Bintama berpengaruh, ada manfaatnya juga kan. Kemampuan bertahan sekaligus menyerang harus sama baiknya, di tangan Pak Pratikno, ingat namanya, Pratikno, orang yang menurut saya paling jago melatih selama saya pernah dilatih oleh banyak orang, kita dilatih. Latihan fisik, mental, bahkan yang beliau latihkan adalah skill dasar bermain bola, yaitu passing, dribbling, covering dan tackling. Namun, hasilnya juga bukan main-main.
Kalo kelas XI Asik salah satunya lagi adalah pas TO dan Bintama. Saat menjadi senior adalah saat yang paling asik kan tentunya, mendidik serta mengerjai dan mengisengi adik kelas itu memang asik. Namun yang lebih asik adalah, bagaimana saya belajar. Kalau waktu kelas X sama belajar menjadi orang yang dipimpin, maka saat telah menjadi OSIS dan Senior kelas XI saya belajar menjadi pemimpin yang bijak dan baik. Tentu pengalaman kami yang menjadi OSIS sedikit lebih banyak dibanding yang lain, kedekatan kami terhadap adik kelas dan juga informasi yang kita dapat. Yang saya paling berkesan adalah saat membimbing adik-adik mengikuti Bintama di Kopassus, sebagai senior kamu diperlakukan layaknya teman oleh para pelatih. Banyak yang beliau ceritak mengenai kerasnya menjadi Kopassus yang bisa berjalan ratusan KM, berenang menyebrangi selat madura, melihat temannya mati saat menjalani pelatihan menjadi Kopassus hingga bagaimana mereka sangatlah tangguh dan pantaslah menjadi elit militer di Indonesia. Ditambah lagi pengalaman saya menembak menggunakan senjata serbu dengan bantuan para pelatih Kopassus. Hal yang tidak di dapat oleh para siswa lain yang tidak menjadi OSIS. Asiknya kelas XI, tentu saja demikian.
Ada satu hal yang saya lupa ceritakan adalah MisBud, alias Misi Budaya, ini sebenernya kelas X sih waktu masih botak-botak habis bintama pergi ke eropanya tetapi tak apalah. Misi Budaya pergi ke Eropa selama 3 minggu merupakan hal paling menyenangkan. Bersama teman-teman para penari dan pemain musik, yang paling berkesan adalah saat kita menjalani fetival di kota Romance, Prancis. Bagaimana kekompakan, lagi-lagi kekompakan dan kekompakan adalah hal yang dibutuhkan. Pergi jalan-jalan 3 mingggu di Eropa bareng teman-teman buat saya ga bisa dialami lagi. kapan lagi kita pergi bareng temen ke Eropa? Kalo sama keluarga yaudahlah, kalo sama teman-teman ber-30? LUAR BIASA! Sedikit doang ceritanya kalo ini, soalnya isinya jalan-jalan doang emang, ke Prancis, Belanda, Belgia, Jerman, Swiss, Itali. Nah bayangin aja gimana ke negara-negara itu, dan sebagai cowo sayalah yang menjadi kuli panggul bersama 6 orang cowo yang lainnya melayani koper 25 orang cewe yang ikut kesana. BERKESAN! ASIK! SERU! Gabisa dibayangin deh, udah tanggung jawan juga sebagai ketua angkatan menemani paling ga kemana aja teman-teman pergi. Hal yang selalu ditanamkan saat saya menjalani Pra TO dan TO.
Kelas XII
Kelas XII Selau! Emang gitu sih, berhubung saya baru naik kelas juga jadi masih selau. Tapi ada kegiatan terakhir sebelum kegiatan full belajar menunggu, yaitu Sky Avenue 2011. Kegiatan pentas seni ini merupakan salah satu gengsi angkatan juga, suksesnya acara ini adalah suksesnya kekompakan suatu angakatan dalam berkoordinasi antar angaktan dan sesama angkatan. Lagi-lagi kekompakan, penting banget deh di SMA Labschool Kebayoran kekompokan, dan semua di pupuk pas Pra TO, TO, Bintama dan MOS. Balik lagi ke Sky Avenue, kegiatan ini secara umum berhasil banget buat pribadi saya, saya dan teman-teman yang saling bahu membahu melakukan koordinasi agar acaranya berjalan dan sukses tentu kebanggan buat saya pribadi. Sebelum memasuki kepenatan yang begitu hebat menghadapi UMPTN dan UN, hiburan sedikit saja saat Sky Avenue berjalan sukses membuat saya semakin senang. Melewati likunya sebelum hari-H, bareng-bareng sama temen-temen dan juga nyari uang 600 juta gimana, 20 juta perkelas gimana, BAGUS BANGET DEH!! Dan habis itu, selesai udah kegiatan main-main kita. Adanya kegiatan selau, yang isinya cuman belajar doang, bimbel, dan belajar, dan bimbel, dan kartul dan belajar dan bimbel. Melihat susahnya masuk PTN ITB, ITS, UI, UNPAD, UNAIR, dlll......
Ringkasannya adalah, SMA Labschool buat Irdanto Saputra Lase adalah sekolah yang paling proporsional, paling aman, paling nyaman, dan paling netral. Diluar dari sekolah ini, kami memiliki banyak teman, bukan banyak musuh dan itu baik. Pendidikannya yang baik, serta kegiatannya yang sangat menunjang. Namun, kualitasnya yang menurun, dan selalu menurun. Memang pergantian itu terkadang ga semulus awalnya, namun nilai positif selayaknya lah dipertahankan dan nilai negatif haruslah dibuang. Jadi buat Kakak Alumni, teman-teman SMA Labschool Kebayoran, Adik Kelas, Orang Tua, Bapak dan Ibu Guru, Bapak dan Ibu satpam dan pramubakti dan juga calon Siswa SMA Labschool Kebayoran serta seluruh masyarakat Indonesia dan Dunia, tulisan ini cuman buat menuhin tugasnya Pak Shobirin, beliau guru yang sangat melihat dunia dengan visi dan misi kedepan, jadi bukan untuk dibandingkan atau diperdebatkan. Ini dia pengalaman saya di SMA Labschool Kebayoran.
No comments:
Post a Comment