Tuesday, 6 September 2011

Tugas-1: Dua Tahun Di Labsky, Sebuah Autobiografi.

Hari itu, saya pergi ke SMA Labschool Kebayoran untuk mengambil seragam dan buku pelajaran kelas 10 Ditemani tante dan saudara saya, saya berjalan membawa buku pelajaran yang sangat banyak dan pastinya berat, saya memandang sekolah baru saya itu. Asing. Saya merasa asing ditempat itu, karena banyak sekali murid SMP Labschool yang berkeliaran, sehingga merasa seperti di ‘sekolah orang’. Lalu saya pergi ke koperasi membeli seragam sekolah, disana terlihat beberapa anak yang sepertinya murid baru seperti saya. Ada hal lucu yang sampai sekarang masih saya ingat, ada anak laki-laki bertubuh besar, yang dulu saya rancu apakah dia murid atau bapak-bapak. Karena orang itu menghalangi, tante saya menegur ‘Misi Pak!’. Dan ternyata orang itu adalah teman satu kelompok mos saya! Hahahahahaha.

Hari sabtu 11 Juli 2009, saya mengikuti PRA-MOS. Kegiatan sebelum MOS ini menerangkan kegiatan apa saja yang akan saya lakukan di MOS. Cukup terkesan melihat nametag yang harus saya buat, sangat sulit menurut saya, karena sewaktu SMP dulu, nametag saya sangat simpel, berbeda dengan saudara saya yang bersekolah di SMP Labschool Kebayoran. Ternyata memang khas MOS Labschool adalah nametagnya yang ribet dan sulit!

Hari-hari MOS pun saya jalani, 3 hari yang hectic dan baru bagi saya. Lari pagi, makan komando, pergerakan yang cepat, memulai pergerakan dengan teriak ‘LABSCHOOL!’, teka-teki untuk makanan, salam Labschool, dan hal hal lainnya yang tidak saya rasakan waktu SMP. Sungguh berbeda. Saya akhirnya terbiasa makan siang sambil dihitung, bergerak dari mesjid ke konblok dengan teriakan hitungan kakak osis. Intinya, saya terbiasa bergerak cepat. Saya juga akhirnya terbiasa dengan budaya meneriakan ‘LABSCHOOL!’ dan salam Labschool.

Setelah 3 hari yang sungguh berkesan, saya resmi menjadi murid SMA Labschool Kebayoran. XB lah ternyata kelas baru saya dengan wali kelas pak Ali Fikri Pane. Saya berkenalan dengan teman-teman baru dan sungguh asyik dan menyenangkannya teman teman saya di kelas XB ini. Ditambah lagi, kelas XB saya ini mempunyai murid dari Amerika yang mengikuti AFS. 1 tahun saya jalani bersama mereka dan terasa sangat menyenangkan. Studi lapangan ke bandung. Perjalanan lama yang sungguh menyenangkan di dalam bus!


Selain studi lapangan, dikelas 10 itu saya juga melaksanakan kegiatan Pesantren Ramadhan, salah satu program wajib sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan di sekolah selama 2 malam.

Labschool mewajibkan kami semua untuk memiliki ekskul, akhirnya saya memilih Tari Tradisional sebagai ekskul saya. Saya juga bergabung dalam Lamuru atau Labsky Community Drum.

“Bulan Oktober aku pergi TO, TO ceria program sekolahkuu. ♪♪
Yap! Di bulan Oktober sekolah saya memiliki kegiatan Trip Observasi, kegiatan ini dilaksanakan selama 5 hari di kampung pasir muncang. Tapi, sebelum menjalani TO (singkatan dari Trip Observasi), ada Pra-TO yang dilaksanakan selama 3 hari.

Pra-TO benar-benar melelahkan. Lari pagi jarak yang jauh, nametag yang jauh lebih sulit dari MOS, mengecat tongkat, makan komando, pergerakan yang cepat, dan banyak hal melelahkan lainnya. Kelompok saya adalah kelompok 13 yang dinamakan Joged Lambak. Nama dari kelompok-kelompok yang ada memang berasal dari tarian Indonesia. Kelompok saya ini terdiri dari 8 orang, yaitu saya, Listy, Vanya, Nana, Ananta, Ahmad, Haryo, dan Aan, dibimbing oleh 2 orang kakak Osis yaitu Kak Sheila dan Kak Deo. Kami berasal dari kelas yang berbeda-beda, sehingga saya sendiri pun belum begitu mengenal mereka. Bahkan banyak diantaranya yang baru saya ketahui namanya.
Di hari terakhir Pra-TO, angkatan kami telah resmi memiliki 3 ketua angkatan, dan kami juga telah resmi memiliki nama angkatan yaitu ‘NAWA DRASTHA SANDYADIRA’ yang artinya angkatan 9 yang bermahkotakan persatuan yang kokoh. Kami juga memiliki yel angkatan yang harus dihafal sebelum TO dilaksanakan.


Hari Kamis tanggal 22 Oktober sampai Senin 26 Oktober, Trip Observasi pun dilaksanakan. Kegiatan ini sangat menyenangkan, tidak seperti Pra-TO yang melelahkan. Disana kami tinggal di rumah penduduk kampung pasir muncang. Masak sendiri, mencuci sendiri, walau begitu sangat menyenangkan, karena kami jadi dekat satu sama lain, walaupun tadinya tidak saling kenal. Jaga vendel dilaksanakan 2 kali, yaitu 2 malam pertama. Jaga vendel dilakukan oleh 2 orang per kelompok setiap malamnya dari dalam rumah. Di luar rumah ada tongkat tongkat angkatan kelompok kami yang digabung menjadi sebuah tower. Pada malam jaga vendel, akan ada kakak osis yang berkeliling mengarahkan senter dengan bermacam warna ke vendelnya. Kami diminta untuk membalas nya dengan senter juga dengan warna dan tempo yang sama. Ada lagi Penjelajahan, kegiatan ini juga sangat seru, kami menjelajah hutan yang ada di kampung itu dan melewati pos pos yang ada.

Kegiatan wajib terakhir Labschool yaitu BINTAMA. Bintama diadakan di serang, kami dibina oleh KOPASSUS-1 selama 6 hari. Saya berada di Pleton-2, yang isinya mayoritas anak kelas XB. Kami dibimbing oleh pelatih Tri yang sangat kebapakan :’) beliau begitu baik, sangat baik. Serang yang panas menjadi hambatan bagi saya karena saya sering pusing akibat teriknya matahari yang langsung mengenai kepala saya. Kami juga diminta untuk selalu mengikat rambut, ini menjadi kesulitan bagi kami juga karena kami tetap harus mengikat rambut walau dalam keadaan basah. Walaupun begitu BINTAMA seru menurut saya, setidaknya pada hari-hari terakhir bintama.

Pada liburan kelas 10, saya dan teman teman lainnya pergi ke eropa dalam rangka melaksanakan Misi Budaya di acara Romans Folklore Festival yang diadakan di kota Romans, Perancis. Disana kami menampilkan beberapa tarian yang sebelumnya sudah latihan beberapa bulan setiap hari Jumat dan Sabtu. Festival ini dilaksanakan selama 10 hari. Suka duka saya rasakan di hari-hari itu. Dengan penyakit maag saya yang kambuh di 3 hari pertama karena sulitnya adaptasi dengan jadwal makan dan makanan yang disediakan oleh panitia Folklore Festival. Baju tari Salama saya juga sempat hilang walau ternyata terselip di bawah koper teman saya. Terjatuhnya saya saat tampil menari, hilangnya saya di kota Paris bersama Viga. Itu semua adalah kenangan manis yang menyedihkan yang saya alami disana. Namun, kenangan manis yang sangat menyenangkan jauh lebih banyak dari yang menyedihkan.

Kelas 10 pun usai, saya naik ke kelas 11. Alhamdulillah saya berhasil naik ke kelas 11 dan mendapatkan jurusan yang saya inginkan, yaitu IPA. Kelas baru saya saat itu adalah XI IPA 1. Alhamdulillah saya terpilih menjadi MPK, dan menjadi Koordinator Komisi Kesenian. Sebelum saya naik jabatan, diadakan Lari Lintas Juang (Lalinju) yang sekitar 17 km dari kalibata sampai sekolah. Sulit memang tapi dengan semangat yang ada alhamdulillah saya berhasil melewati itu semua.

XI IPA 1 benar benar sangat banget super menyenangkan, saya tau kalimat ini sangat tidak efektif, namun memang begitu adanya, XI IPA 1 benar benar menyenangkan, benar benar kelas yang paling saya sayangi!!! Sulit rasanya berpisah dengan XI IPA 1. Hal hal menyenangkan dan kekanak kanakan kami jalani bersama, dan sulit untuk meninggalkan itu semua.

Di bulan oktober 2010, OSIS dan MPK angkatan 9 (nawastra) membimbing angkatan 10 (daswira) dalam menjalani Trip Observasi. Sedikit banyak, saya mulai mengenali wajah adik adik kelas saya. Di Trip Observasi ini saya juga tetap mengikuti penjelajahan walau bukan sebagai peserta. Setelah istirahat sejenak di pos air terjun, saya kembali menjelajah bersama Tsara, Arin, Nina, dan Homie. Friendship sekali! Tanah begitu licin sehingga sering kali kami terjatuh, karena saat itu hujan lebat mengguyur kami semua.

Pada bulan Februari 2011 saya menjadi bagian dari panitia acara Sky Battle. Dengan koordinator acara yaitu Nadya Amalia atau dikenal dengan Naad. Di Sky Battle saya juga tampil lamuru dan lamuru berhasil memuaskan penonton, walaupun lightingnya kurang baik sehingga di video tidak begitu kelihatan.

Pada liburan kenaikan kelas, saya dan beberapa teman tetap datang ke sekolah untuk mengurus lamuru dan Skylite 2011. Lamuru tampil di crowning night gogirl look sehingga saya harus latihan keras pada hari hari menjelang hari H. Begitupun dengan Skylite. Skylite merupakan drama musikal yang diselenggarakan di Usmar Ismail untuk menggalang dana Sky Avenue yang diadakan 2 minggu setelah Skylite. Skylite merupakan salah satu hal yang paling berkesan untuk saya, latihan-latihan yang diadakan sampai malam, menginap di usmar ismail, benar-benar berkesan. Dan Alhamdulillah Skylite 2011 sukses. Tiket sold-out. Dan kami semua bahagia bagai satu keluarga.


Sky Avenue diadakan pada tanggal 30 Juli 2011. Hal-hal menyedihkan menguji saya dalam bagian dari Sky Avenue ini, baik dalam bagian dari Lamuru maupun panitia festival. Namun dengan dukungan dari berbagai pihak Sky Avenue pun sukses!

Sedih hari itu, karena hari itu adalah hari terakhir lamuru nawastra tampil bersama lamuru daswira di acara sekolah. Lamuru benar benar keluarga kedua buat saya, dan saya tidak mau semuanya berakhir, walau sebenarnya tidak berakhir, postpone sebenarnya karena nawastra sudah kelas 3, jadi harus fokus untuk sekolah.


Di kelas 11 saya juga aktif mengikuti ekskul tari tradisional dan alhamdulillah kami memenangkan juara 1 saman skyfest. Walaupun banyak lomba yang telah gagal kami jalani tapi itu semua merupakan kenangan tersendiri buat kami.

Akhirnya, tanggal 17 Agustus saya turun jabatan, setelah sebelumnya pada tanggal 24 Juli saya mengikuti Lalinju.

Sekian Autobiografi saya, benar-benar menyenangkan sekolah di SMA Labschool Kebayoran dengan berbagai kegiatan yang ada, lelah memang, tapi itu semua setimpal dengan pengalaman yang ada.

No comments:

Post a Comment