Mencoba mengikuti tes masuk SMA Labsky, dan Alhamdulillah diterima. Awalnya ingin masuk SMA Negri namun nilai UAN kurang memuaskan sehingga tidak mencukupi untuk dapat masuk ke SMA Negri yang diinginkan. Untung saja sudah mendapat satu bangku di Labsky jadi tak masalah masuk SMA Swasta asalkan orangtua mendukung dan kualitas sekolah ini juga baik, SMA Labschool Kebayoran yang dipilih untuk meneruskan pendidikan selama 3 tahun ke depan. Itulah sedikit cerita asal mula saya, Ramadhan Adita Putra menjadi siswa SMA Labschool Kebayoran.
Saya mendapat surat undangan untuk mengikuti tes akselerasi, dan orang tua sangat mendukung agar saya mengikuti tes tersebut. Saya ikuti dukungan orang tua, akhirnya saya tes aksel dan masuk ke dalam kelas 10 aksel selama sebulan untuk penyesuaian. Jujur saja saya kurang nyaman mengikuti pembelajaran di kelas akselerasi karena semuanya serba cepat dan saya tidak suka itu. Saya ingin pembelajaran di kelas tidak terburu-buru dan saya ingin 3 tahun di SMA ini, bukan 2 tahun. Maka dari itu saya sudah memutuskan matang-matang setelah sebulan disini saya bisa langsung lanjut ke kelas regular. Sedikit masalah terjadi, pendapat bapak bertentangan dengan saya sehingga harus berdebat untuk mendapat keputusan akhir. Pengumuman pun tiba, dibagikan sebuah surat yang dibagikan kepada masing-masing siswa yang menentukan nasib siswa lolos atau tidak untuk dapat melanjutkan pendidikan akselerasi. Ternyata saya lolos. Ibu mendukung semua keputusan saya, namun bapak belom tahu setuju atau tidak. Akhirnya ibu dan saya berbicara serius dengan bapak, akhirnya keputusan telah dibuat yaitu untuk tidak melanjutkan kelas akselerasi dan melanjutkan ke kelas regular, yaitu kelas XE.
Kelas XE, kelas yang menyenangkan dan damai. Beruntung saya dimasukkan ke dalam kelas ini oleh guru BK. Tidak butuh waktu lama untuk saya bisa beradaptasi di kelas ini. Saya merasakan kenyamanan di kelas ini karena obrolan yang seru dan nyambung. Berjalannya waktu, saya mendapat 3 teman dekat yaitu Hanifan, Dyo, dan Ahmad. Kami berempat sering menghabiskan waktu bersama. Satu peristiwa yang berkesan adalah saat kami berempat ditambah 8 perempuan dalam satu kelompok membuat film pendek untuk memenuhi tugas akhir Bahasa Indonesia. Masa-masa pembuatan film yang menarik, kami semua menikmatinya dan akhirnya membuahkan hasil yang manis, film tersebut telah jadi dan layak untuk ditonton.
Sebenarnya masih banyak pengalaman berkesan selama saya menjadi makhluk XE, namun tidak bisa saya tuliskan satu persatu pastinya. Terlalu banyak cerita menyenangkan, cerita seru, cerita lucu, bahkan cerita menyedihkan juga ada. Yah intinya terlalu banyak kenangan di kelas sepuluh, yaitu kelas X-E.
Berbicara kelas sepuluh, berbicara juga kesibukkan. Sibuk disini maksudnya hari-hari yang dipenuhi oleh kegiatan wajib sekolah seperti PILAR, TRIP OBSERVASI, Studi Lapangan dan BINTAMA. Kegiatan-kegiatan itu membuat lelah dan merepotkan, tapi sebenarnya sangat berguna dan bermakna untuk siswa-siswi SMA Labsky. Pasti banyak pengalaman-pengalaman unik yang terjadi, maka dari itu saya akan menceritakan pengalaman secara singkat dan jelas dalam masing-masing kegiatan wajib sekolah menengah atas Labsky.
Kegiatan pertama yaitu PILAR atau pesantren Ramadhan. Dilaksanakan pada bulan Agustus tahun 2009. Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan dan meningkatkan ibadah siswa-siswi di bulan Ramadhan. Kegiatan yang berlangsung 3 hari 2 malam ini dilaksanakan di sekolah SMA Labschool Kebayoran. Keseluruhan berlangsung biasa saja, kegiatan umum seperti Pembicara menyampaikan materi. Yang paling berkesan di kegiatan ini adalah Muasabah karena kegiatan ini sangat menyentuh hati peserta pilar. Jadi waktu pukul 9 malam peserta ditutup matanya lalu diarahkan ke hall basket SMA yang memang dari sebelumnya sudah disiapkan banyak sekali kursi berjejer rapi, kursi tersebut telah diduduki oleh para orangtua peserta. Lalu peserta dihadapkan ke orangtua masing-masing sambil mendengarkan muasabah dari kakak mentor Darul Tauhid. Tak lama kemudian, dibukalah penutup mata dan peserta memeluk dan mencium orang tuanya masing-masing. Telah disediakan ember berisi air yang digunakan oleh peserta untuk membasuh kaki Ibunya. Sungguh mulia kegiatan ini, awalnya saya tak bisa berkata apa-apa. Perasaan saya campur aduk, namun saya mendapatkan makna dari kegiatan ini, yaitu orang tua manusia yang paling berharga dalam hidup.
Kegiatan kedua adalah TO, kepanjangannya adalah Trip Observasi. Kegiatan yang berguna untuk melatih kemandirian siswa-siswi dan belajar bermasyarakat dan mengenal lebih dalam kehidupan di desa. Diawali oleh kegiatan Pra-TO yang dilaksanakan di sekolah SMA Labsky. Berlangsung 3 hari, dan pra-TO adalah kegiatan melelahkan dan merepotkan. Dimulai dari pembuatan nametag dan syarat-syarat peserta TO yang menjengkelkan. Rambut peserta laki harus botak 1 cm, semua peserta cowok botak massal, tukang cukur dekat sekolah laris manis. Selain itu ada pentas seni dan masak-masak yang dilakukan di sekolah. Mempersiapkan bahan dan peralatan untuk kegiatan esoknya dan membawanya ke sekolah pagi-pagi buta, hmm…merepotkan. Bangun super pagi untuk melaksanakan lari pagi di sekolah yang start lari dari jam 5.15, sungguh menyehatkan. Banyak peserta TO yang dijahili kakak-kakak OSIS dengan memanggil peserta memakai panggilan yang dibuat OSIS. Panggilan yang hanya untuk bahan lelucon, menggelikan tapi seru juga untuk memeriahkan suasana capek. Untungnya saya tak dapat panggilan, jadi aman-aman saja.
Kegiatan TO dilaksanakan 5 hari 4 malam di desa Pasir Muncang. Salah satu kegiatan disana yang paling ditunggu-tunggu adalah penjelajahan. Sebelumnya peserta diperiksa oleh dokter untuk memastikan peserta sehat total. Esoknya penjelajahan dimulai, start dari jam 6 pagi. Kelompok saya ada 3 orang yang tidak bisa mengikuti penjelajahan karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan kegiatan. Penjelajahan berlangsung sangat seru dan sangat melelahkan, para peserta diharapkan untuk bisa bekerjasama dan kompak. Selesainya kegiatan ini, perasaan puas itu ada. Saya puas, senang, dan bangga bisa mengikuti banyak kegiatan di desa ini. Kegiatan ini sungguh berkesan.
Kegiatan ketiga adalah Studi Lapangan yang dilaksanakan di Bandung pada bulan Februari 2010. Kegiatan ini berlangsung 2 hari 1 malam. Tidak ada yang begitu menarik dalam kegiatan ini, hanya saja disaat malam keakraban saya merasakan kesenangan tersendiri. Semua murid bernyanyi bersama sepuas-puasnya, melepas rasa penat dan saya merasa nyaman dengan itu. Malam itu seru, dilengkapi dengan 2 orang teman saya, Heza dan Widi yang menyatakan perasaannya kepada cewek yang disukainya, acara jadi tambah meriah. Kota Bandung menjadi jauh lebih menyenangkan jika bersama teman-teman.
Kegiatan terakhir adalah BINTAMA. Kegiatan yang bertujuan untuk membina mental dan kemandirian siswa ini berlangsung selama 5 hari 4 malam. Kegiatan yang sangat melelahkan dibandingkan kegiatan Labsky yang lain. Apalagi di hari pertama, benar-benar terasa capeknya. Pengalaman Bintama yang tak akan terlupa adalah disaat jaga malam. Waktu itu pukul 2 pagi dan giliran saya untuk berjaga malam di depan kamar atau barak peserta kelompok saya. Saya ditemani oleh Yoga. Karena suasana sunyi lelap, mata saya sangat berat sehingga saya tertidur dengan menggunakan sarung karena malam itu diluar cukup dingin. Disaat tertidur, saya dipergoki oleh pelatih yang terkenal paling galak dan jahil, namanya pelatih Ribut. Alhasil saya kena hukuman karena tertidur dan menggunakan sarung saat jaga malam. Hukumannya disuruh mandi tengah malem dan tidak boleh lepas baju. Sialnya baju itu harus dipakai esok paginya, jadi saya harus mengeringkan baju itu segera sebelum saya masuk angin karena memakai baju basah. Hari terakhir Bintama sangat menyenangkan, saya merasa bebas, terbebas dari kekangan para pelatih dari kopasus yang galak. Banyak sekali pengalaman yang didapat, pengalaman yang baru bisa saya dapatkan di Bintama. Terima kasih pelatih.
Untuk prestasi akademik kelas 10 menurut saya cukup baik. Alhamdulillah saat semester 1, saya dapat meraih ranking 11. Sebenarnya agak sedikit kecewa karena sedikit lagi saya bisa masuk 10 besar, apa daya saya harus menerima dan mensyukurinya. Di semester 2 saya lebih giat belajar karena mentargetkan rank 5 besar, dan syukur Alhamdulillah target saya tercapai. Saya mendapat ranking 4 di kelas. Sewaktu saya mengetahuinya dari sms Ibu saya, sungguh puas dan senang. Sekaligus mengobati perasaan kesal saya karena bersamaan saat itu tim bola Labsky mengalami kekalahan di kejuaraan Astrolabs, kejuaraan yang diadakan oleh SMA Labschool Rawamangun. Untuk prestasi non akademik, tidak ada sepertinya. Harapan satu-satunya hanya bisa meraih juara Futsal karena saya cuma mengikuti satu ekskul yaitu futsal. Namun belum beruntung, mengikuti kejuaraan Skybattle, Labsky mengirim 2 tim dan saya termasuk ke tim B. Sangat disayangkan kedua tim gagal meraih piala.
Beralih ke kelas 2 SMA, kelas 11. Di masa ini belajar agak sedikit lebih santai karena sudah masuk ke penjurusan, yaitu jurusan IPA. Tapi di prestasi akademik kelas 11 semangat belajar saya menjadi menurun, alhasil hanya mendapatkan ranking 20 di semester 1 dan ranking 14 di semester 2. Untungnya masih mengalami peningkatan nilai rapor, jadi cukup puaslah saya walaupun 10 besar tidak di tangan. Untuk prestasi non akademik, lagi dan lagi saya hanya bertumpu pada futsal dan mini soccer, namun gagal meraih juara. Saat Skybattle 2011, tim A dan tim B Labsky gagal meraih juara dimana saya masih dalam tim B. Begitu juga di Astrolabs, gagal merebut juara mini soccer padahal peluangnya sangat besar. Keberentungan belom didapat lagi.
Saya menjadi bagian dari kelas XI IPA 2. Beruntung sekali saya masuk ke kelas ini, karena sudah banyak yang saya kenal baik teman cowok ataupun teman cewek. Anak-anak cowok semuanya bisa menyatu, bisa kompak dan nyambung. Yah pastinya saya punya teman yang lebih dekat yaitu Dito, Danto, dan Ewin. Mereka yang sering sekali bercanda tawa dengan saya, selain itu kami mempunyai kesamaan yaitu suka sekali bermain bola. Kesimpulannya kelas ini punya banyak cerita kocak dan kenangan lucu, dan juga kenangan indah.
Kelas 11, hal yang paling menarik adalah pergantian pengurus OSIS dan MPK. Siapa saja orang-orang yang berhasil mendapatkan posisi sebagai pengurus osis dan mpk, perlu diseleksi dengan cukup ketat. Ada kegiatan bernama LAPINSI, yaitu latihan kepemimpinan siswa untuk menanamkan sifat kepemimpinan dan bagaimana menjadi pemimpin yang baik. Untuk yang berminat menjadi osis, wajib mengikuti kegiatan ini. Setelah kegiatan ini berlangsung selama 3 hari, dua minggu kemudian diadakan lagi TPO yaitu tes potensi dan organisasi. TPO yang bertujuan untuk menyeleksi murid-murid yang mau dan berpotensi untuk menjadi osis. Saya mengikuti lapinsi dengan niat ingin menjadi osis sie. Olahraga, tapi saya mengurungkan niat saya dan batal mengikuti TPO. Padahal makalah untuk TPO sudah saya buat dan telah dikumpulkan tapi setelah itu saya berubah pikiran, saya ingin menjadi MPK saja. Saya harus optimis bisa menjadi mpk periode berikutnya.
Di awal kelas 11 telah terbentuk calon pengurus osis, lalu dilakukanlah calon pengurus mpk melalui pemilihan suara terbanyak di setiap kelas. Waktu itu di kelas XI IPA 2 cukup banyak yang mencalonkan diri dan saya menjadi sedikit khawatir. Hasilnya sangat memuaskan, saya mendapatkan suara terbanyak diikuti Fitri dan Tsara setelahnya. Terbentuklah calon pengurus MPK berjumlah 32 orang. Peristiwa yang paling ditunggu adalah pengukuhan dan pelantikan kepengurusan OSIS dan MPK yang baru. Sebelum itu calon pengurus osis dan mpk harus melewati kegiatan lari lintas juang sebagai simbolisasi semangat juang yang tinggi.
Lalinju adalah kegiatan yang menyenangkan dan sangat sangat melelahkan karena harus berlari sejauh 17 km dari kalibata sampai ke Labsky. Saya sangat antusias melakukan kegiatan ini, berlari sambil bernyanyi bersama teman-teman seperjuangan sungguh mengasyikan. Setiba di sekolah dilaksanakan pengukuhan pengurus osis mpk yang baru, pelantikan belum dilaksanakan karena belum tanggal 17 Agustus. Tanggal yang dinanti tiba, tepat saat Indonesia merayakan ulang tahunnya yang ke-65, telah resmi dilantik pengurus OSIS dan MPK periode 2010-2011. Perasaan yang sangat menyenangkan, saya resmi menjadi anggota MPK Bathara Satya Hayaskara dengan mengemban tugas-tugas dalam bidang kerohanian. Yeah jabatan apa yang saya dapat? Pastinya MPK sie. Rohani.
Tugas apa yang harus saya kerjakan saat menjadi MPK Rohani? Jawabannya adalah mengawasi, menilai, mengevaluasi seluruh kegiatan progam kerja OSIS Rohani. Satu lagi tugasnya, yaitu memimpin doa saat sidang. Proker rohani yang besar adalah Saur On The Spots (SOTS) dan LAMPION. Saya wajib mengikuti kedua kegiatan tersebut, ohya ditambah dengan kegiatan wajib sekolah yaitu PILAR 2010. Yang pertama saya ikuti adalah pilar, awalnya saya malas-malasan untuk mengikutinya tapi setelah saya tahu tempatnya bukan di sekolah lagi melainkan di Bandung, saya jadi sedikit bersemangat. Kegiatan disana berjalan lancar dan cukup menyenangkan, dan tugas saya pun hanya mengawasi jalannya kegiatan, tidak merepotkan.
Lanjutlah dengan mengikuti kegiatan proker osis. SOTS saya ikuti dengan semangat karena kesempatan yang sangat jarang bisa saur bersama teman-teman dan bersama anak-anak panti asuhan. Setelah itu di bulan Januari saya mengikuti lampion. Kegiatan untuk murid yang ingin menjadi komunitas rohis. Peserta yang mengikuti kegiatan ini sedikit, sangat sedikit hanya 13 orang, malah jauh lebih banyak jumlah panitianya. Setibanya di lokasi kegiatan, (saya lupa nama tempatnya) saya dan panitia yang lain bermusyawarah mengatur berbagai macam kegiatan agar berjalan lancar dan menarik. Villa yang kami tempati cukup nyaman, dan wilayah disana juga menyenangkan. Kegiatan yang paling menarik disana adalah caraka malam. Panitia memikirkan matang-matang untuk menyukseskan kegiatan ini, dimulai dari membuka jalur yang aman, menyusun jebakan menakutkan, membuat pos yang terencana dan membuat pesan berantai. Akhirnya saya menjaga di pos pertama, yaitu sebuah saung yang sangat gelap. Agak mengerikan disana tapi saya harus bekerja secara professional, jangan sampai berantakan. Tugas saya disana hanya mengagetkan peserta dan memberikan pesan pertama. Sampailah dipeserta terakhir dan waktu telah menunjukan pukul 3 pagi. Di akhir acara lampion, telah dilantik ketua komunitas rohis yang baru. Acara selesai dan saya cukup puas turut membantu kegiatan lampion lancar.
penjelajahan TO |
Mengikuti TO namun bukan sebagai peserta melainkan sebagai pengurus MPK yang mengawasi kegiatan sungguh sangat sangat menyenangkan. Banyak pengalaman menarik dan tak terlupakan selama pra-TO dan TO. Kebersamaan yang hangat bisa saya rasakan selama TO, kekompakkan para pengurus mpk dan kerjasama yang baik dengan osis membuahkan hasil yang manis. Dimulai dari pengalaman menjaga pos di air terjun yang sangat dingin saat penjelajahan sampai dengan bernyanyi dan bergoyang bersama-sama di malam api unggun, itu sangat sangat menggembirakan. Intinya secara keseleruhan saya dan pengurus mpk,osis, dan peserta sangat menikmati TO tahun 2010.
Kegiatan besar angkatan adalah SKYBATTLE dan SKYAVENUE. Kedua kegiatan inilah yang paling menyibukkan panitia. Saya dipercaya menjadi Panitia Futsal Skybattle 11 dan menjadi panitia publikasi Skyavenue 11. Bisa menjadi bagian yang turut serta menyukseskan acara besar ini adalah suatu kebanggan tersendiri. Saya yang harus datang tepat waktu menjadi Official Table pertandingan futsal. Saya yang harus mempublikasikan kegiatan Skyavenue dengan turut hadir menempel poster coming soon yang ditempel dari jam 12 sampai jam 3 pagi dan menyebar flyer di daerah yang ramai dikunjungi orang. Syukur Alhamdulillah acara besar ini berjalan dengan lancar dan terkendali ditambah dengan surplus yang cukup besar. Kebanggan dan kepuasan yang amat besar dari angkatan Nawastra.
Begitu banyak cerita selama 2 tahun di SMA tercinta, SMA Labsky. Begitu banyak pengalaman berkesan dan tak terlupakan. Begitu banyak pelajaran yang bisa kita ambil. Dan begitu cepat waktu 2 tahun yang telah berlalu, sungguh tidak terasa. Syukur Alhamdulillah ya Tuhan, terimakasih ibu dan bapak, terimakasih SMA Labsky.
bersama X-E |
Bersama teman-teman XI-IPA2 |
MPK Bathara Satya Hayaskara |
No comments:
Post a Comment