Materi sosiologi kelas x semester genap terdiri dari 3 bab, yaitu:
· Sosialisasi
· Perilaku Menyimpang
· Pendendalian Sosial
Berikut ini adalah rangkuman dari ketiga bab diatas, semoga dapat membantu siapa saja yang ingin mempelajari Sosiologi
A. Sosialisasi
- Pengertian: Proses seseorang mempelajari nilai- nilai dan norma- norma yang ada di lingkungan masyarakat.
- Tujuan:
1. Mengembangkan keterampilan dalam hidup bermasyarakat.
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara efektif.
3. Membiasakan diri dengan nilai- nilai dan norma- norma yang berlaku di
masyarakat.
4. Mengendalikan fungsi- fungsi organik.
- Alasan:
1. Agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.
2. Agar dapat diterima di lingkungan masyarakat.
- Macam- macam sosialisasi:
1. Primer → proses bersosialisasi yang pertama kali dialami seseorang sejak
dilahirkan.
· Yang diperkenalkan adalah anggota keluarga dan aturan- aturannya.
· Yang berperan adalah anggota keluarga.
2. Sekunder → proses sosialisasi berikutnya dimana seseorang diperkenalkan
dengan sektor baru kehidupan.
· Yang diperkenalkan adalah masyarakat dan aturan- aturan yang ada di masyarakat.
· Yang berperan adalah masyarakat dan lingkungan sekitar.
- Faktor- faktor yang mempengaruhi sosialisasi:
1. Sifat dasar: sifat- sifat yang diturunkan dari orang tua.
Contoh: Orang tua pendiam → anak pendiam.
2. Lingkungan pranatal: kondisi seseorang saat berada dalam kandungan ibu.
Contoh: Ibu hamil depresi → anak yang lahir cacat mental.
3. Perbedaan potensi individu/ perbedaan perorangan: fisik, emosi, sosial.
Contoh: Pemarah atau humoris, tinggi atau pendek, terbuka atau tertutup.
4. Lingkungan: geografis, sosial, budaya.
Contoh: Masyarakat desa dan masyarakat kota, suku Sunda dan Jawa.
5. Motivasi: keinginan / dorongan untuk melakukan sesuatu
Contoh: Berkenalan untuk berteman.
- Media Sosialisasi (agen sosialisasi)
1. Keluarga → sebagai media sosialisasi yang pertama / primer.
2. Teman Sebaya → media sosialisasi yang memberikan pengaruh positif dan
negatif terhadap seseorang.
3. Media massa → media sosialisasi yang dapat menguatkan dan melemahkan
norma.
4. Sekolah → memberikan keterampilan dan penembangan sifat.
- Pola- pola sosialisasi
1. Represif: sosialisasi dengan tekanan- tekanan atau hukuman.
2. Partisipatif: sosialisasi yang dilakukan dengan memberikan imbalan.
- Tipe sosialisasi:
1. Formal: sosialisasi resmi melalui lembaga negara.
2. Informal: sosialisasi yang dilakukan untuk masyarakat / keluarga.
- Proses sosialisasi dalam keluarga:
1. Keluarga orientasi: keluarga dimana seseorang mengalami proses sosialisasi.
2. Keluarga prokreasi: keluarga dimana seseorang melakukan proses sosialisasi.
- Tahap Sosialisasi:
1. Playstage: tahap seseorang meniru peran orang lain.
2. Gaestage: tahap seseorang memahami peran orang lain dan peran dirinya.
3. Generalized other: tahap seseorang mencapai atau memahami jati dirinya.
- Kepribadian:
Adalah keseluruhan perilaku individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi.
Faktor yang mempengaruhi:
1. Warisan biologis (keturunan).
2. Lingkungan fisik atau geografis (tempat tinggal).
3. Lingkungan kebudayaan.
4. Pengalaman kelompok.
5. Pengalaman unik atau penglaman yang memberikan kesan mendalam.
B. Perilaku Menyimpang
- Pengertian: Segala suatu bentuk yperilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak masyarakat.
- Terjadi jika: Seseorang atau kelompok tidak memenuhi standar norma yang berlaku.
- James Van Zanden: Perilaku yang oleh sebagian orang dainggap sebagai hal yang tercel dan diluar batas toleransi.
- Robert M.Z. Lawang: tindakan yang menyimpang dari norma- norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial.
- Bentuk penyimpangan (menurut Lemert):
1. Penyimpangan primer → individu tidakdidominasi penyimpangan, dan masyarakat
masih mau menerima pelaku.
2. Penyimpangan sekunder → individu didominasi penyimpangan dan masyarakat
tidak mau menerima kembali perilaku penyimpangan.
- Sifat- sifat penyimpangan:
1. Bersikap positif:
· Penyimpangan yang mengarah ke perubahan yang lebih baik, inovatif, dll.
· Dapat diterima karena sesuai dengan perkembanan zaman.
· Contoh: wanita karir.
2. Bersikap negatif:
· Penyimpangan yang cenderung pindah ke nilai- nilai sosial yang rendah.
· Tidak dapat diterima atau dianggap tercela.
· Contoh: asusila, narkoba, pencurian.
- Macam- macam penyimpangan:
1. Tindakan kriminal / kejahatan:
Contoh: pencurian, penipuan, pembunuhan, pemerkosaan.
2. Penyimpangan seksual (kelainan seks):
Contoh: gay, waria, pedofil.
3. Penyimpangan dalam bentuk pemakaian atau pengedaran obat terlarang:
Contoh: narkotika, psikotropika, alkolisme.
Latar Belakang: Stres, emosi labil, trend, keluarga tidak harmonis, coba- coba,
salah pergaulan.
4. Penyimpangan dalam gaya hidup yang lain dari biasanya:
· Sikap arogansi → kesombongan terhadap segala sesuatu yang dimiliki untuk
menutupi kekurangannya.
· Sikap eksentrik → penyimpangan dari kebiasaan sehari- hari untuk mendapat
perhatian.
- Perilaku menyimpang akibat sosialisasi yang tidak sempurna disebabkan oleh:
1. Kekurang perhatian
2. Disorganisi keluarga (perpecahan dalam keluarga karena masing- masing tidak menjalankan tugasnya).
- Perilaku menyimpang sebagai hasil proses sosialisasi nilai- nilai sub kebudayaaan menyimpang, terjadi gejala anatomi yaitu:
1. Suatu keadaan yang kontras antara sub kebudayaan dengan kenyataan sehari- hari.
2. Masyarakat tidak mempunyai aturan- aturan untuk ditaati bersama.
3. Timbul keadaan chaos (kacau).
C. Pengedalian Sosial
- Pengertian: Suatu proses yang direncanakan atau tidak direncanakan yang bertujuan untuk mengajak, membimbing, bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi kaidah/ norma yang berlaku.
- Menurut Berger: berbagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggota masyarakat yang membangkan.
- Menurut Rouceh: proses terencana dimana individu dianjurkan, dibujuk, dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan kebiasaan dan nilai- nlai hidup kelompok.
- Tujuan Pengendalian Sosial:
1. Mewujudkan kondisi seimbang dalam masyarakat.
2. Mencapai keserasian antara stablitas dan perubahan dalam masyarakat.
- Berdasarkan cara:
1. Persuasif: Pengendalian dengan cara ajakan atau bimbingan
Contoh: seminar.
2. Koersif: pengendalian yang dilakukan penekanan, paksaan, atau ancaman fisik. Contoh: penertiban pedagang kaki lima.
3. Menurut Froman cara lain melalui sosialisasi yaitu masyarakat harus menjalankan
peranannya sebagai anggota masyarakat.
- Berdasarkan sifat:
1. Preventif: pengendalian yang dilakukan sebelum terjadi pelanggaran.
Contoh: nasihat.
2. Represif: Pengendalian yang dilakukan setelah terjadi pelanggaran.
Tujuan: memulihkan keadaan seperti semula.
Contoh: rehabilitasi, penjara.
- Jenis- jenis pengendalian sosial:
1. Gosip / desas- desus
2. Teguran / peringatan
3. Hukuman / imbalan
4. Pendidikan
5. Agama
6. Kekerasan fisik
- Peran pranata sosial dalam pengendalian sosial
Pranata sosial: suatu sistem sosial yang mengatur tingkah laku manusia guna memenuhi kebutuhan hidup manusi dalam bermasyarakat.
1. Polisi → memelihara ketertiban dan keamanan sosial.
2. Pengadilan → memutuskan perkara / masalah yang terjadi di masyarakat.
3. Adat → mengikat anggota masyarakat untuk mematuhi kebiasaan / tradisi secara turun- temurun.
4. Tokoh masyarakat → dijadikan sebagai teladan dalam bertingkah laku.
Demikianlah rangkuman sosiologi kelas x semester 2 yang dapat saya berikan, semoga dapat membantu memahami pelajaran ini dengan lebih mudah.
No comments:
Post a Comment