BAB 5: KEBUDAYAAN
A. HAKIKAT KEBUDAYAAN
· Pengertian Kebudayaan
- Menurut Melville J. Herkovits: Suatu yang superorganic karena dapat diwariskan secara yang turun-temurun dari generasi ke generasi dan tetap hidup walaupun orang-orang yang menjadi anggota masyarakat senantiasa berganti
- Menurut Edward B. Taylor: Hal kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, kemampuan-kemampuan, kebiasaan-kebiasaan, atau semua hal yang dimiliki manusia sebagai anggota masyarakat.
- Menurut Ralph Linton: Keseluruhan dari pengetahuan, sikap, dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu.
- Menurut Koentjaraningrat: Keseluruhan system gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan manusia.
- Menurut Selo Soemardjan & Soelaeman Soemardi: Semua hasil karya rasa cipta masyarakat.
- Kebudayaan berdasarkan wujudnya:
1. Kebudayaan yang bersifat abstrak adalah wujud ideal dari kebudayaan. Contoh: gagasan, ide, nilai-nilai, norma, peraturan, cita-cita.
2. Kebudayaan yang besifat konkreat, wujudnya berpola dari tindakan manusia di dalam masyarakat. Contoh: perilaku, bahasa, dan materi.
· Unsur-Unsur Kebudayaan
1. Peralatan & perlengkapan hidup manusia
2. Mata pencaharian hidup dan system-sistem ekonomi
3. Sistem kemasyarakatan
4. Bahasa
5. Kesenian
6. Sistem pengetahuan
7. Sistem kepercayaan
· Fungsi Kebudayaan
1. hasil karya manusia melahirkan teknologi atau kebudayaan kebendaan.
2. Karsa masyarakat yang merupakan perwujudan norma dan nilai-nilai social dapat menghasilkan tata tertib dalam pergaulan masyarakat.
3. Di dalam kebudayaan juga terdapat pola-pola perilaku yang merupakan cara-cara masyarakat untuk bertindak atau berkelakuan yang sama dan harus diikuti oleh semua anggota masyarakat tersebut.
· Karakteristik Kebudayaan
1. Kebudayaan adalah milik bersama
2. Kebudayaan merupakan hasil belajar
3. Kebudayaan didasarkan pada Laambang.
4. Kebudayaan Terintegrasi
· Sifat Kebudayaan
1. Kebudayaan bersifat universal, akan tetapi perwujudan kebudayaan memiliki ciri-ciri khusu yang sesuai dengan situasi maupun lokasinya.
2. Kebudayaan bersifat stabil dan dinamis.
3. Kebudayaan cenderung mengisi dan menentukan jalannya kehidupan manusia walaupun jarang disadari oleh manusia itu sendiri.
B. HUBUNGAN ANTARA UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN DALAM MASYARAKAT
· Peralatan dan Perlengkapan Hidup
Hasil karya manusia melahirkan teknologi atau kebudayaan kebendaan yang mempunyai keguanaan utama melindungi masyarakat dari lingkungannya. Teknologi pada hakikatnya meliputi:
- Alat-alat produksi
- Senjata
- Wadah
- Makanan dan minuman
- Pakaian dan perhiasan
- Tempat berlindung dan perumahan
- Alat-alat transportasi
· Sistem Mata Pencaharian
- Berburu dan meramu
- Beternak
- Bertani
- Menangkap ikan
· Sistem kemasyarakatan
- sistem kekerabatan
- organisasi sosial
· Bahasa
Merupakan alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi dan berhubungan.
· Kesenian
Kesenian mangacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi perasaan hati manusia.
· Sistem ilmu pengetahuan
Pengetahuan dalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan.
· Sistem Kepercayaan (Religi)
Edward Burnett Taylor mengemukakan bahwa tumbuhnya raligi ini dimulai dari kesadaran manusia akan adanya roh yang tidak nyata di ala mini terutama berasal dari orang-orang yang meninggal.
C. DINAMIKA UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Tidak ada suatu kebudayaan pun yang statis, perubahanterjadi karena adanya unsure-unur kebudayaan asing yang masuk ke kebudayaan Indonesia. Sebuah kebudayaan dapat masuk ke kebudayaan lain melalui proses-proses berikut:
· Akulturasi
· Asimilasi
· Inovasi
· Difusi
BAB 6: KELOMPOK SOSIAL
A. HAKIKAT KELOMPOK SOSIAL
· Pengertian Kelompok Sosial
- Pengertian umum: Kumpulan individu yang memiliki hubungan dan saling berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnyarasa kebersamaan dan rasa memiliki.
- Menurut B. Horton: Setiap kumpulan manusia secara fisik (misalnya, sekelompok orang yang sedang menunggu bus kota).
- Roland L. Warren: Sejumlah manusia yang berinteraksi dan memiliki pila interaksi yang dapatdipahami oleh para anggotanya secara keseluruhan.
- Menurut Mayor Polak: Sejumlah orang yang saling berhubungan dalam sebuah struktur.
- Menurut Wila Huky: Suatu unit yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang saling berinteraksi atau berkomunikasi.
- Menurut Robert K. Merton: sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan.
- Menurut Mac Iber & Charles H. Page: Himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan antarmanusia dalam humpunan itu bersifat salung mempengaruhi dan dengan kesadaran untuk saling menolong.
· Syarat dan Ciri-Ciri Kelompok Sosial
- Menurut Robert K. Merton:
1. Memiliki pola interaksi
2. Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok.
3. Pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota kelompok.
- Menurut Sorjono Soekanto
1. Adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang bersangkutan.
2. Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan lainnya dalam kelompok itu.
3. Ada suatu factor pengikat uang dimiliki bersama oleh anggota-anggota bertambah erat. Factor tadi dapat berupa kepentingan, tujuan, atau ideologi politik yang sama.
4. Memiliki struktur, kaidah, dan pola perilaku yang sama.
5. Bersistem dan berproses.
B. TIPE-TIPE KELOMPOK SOSIAL
· Klasifikasi Durkheim
- Solidaritas Mekanik
Ciri dari masyarakat yang masih sederhana dan belum mengenal pembagian kerja. Dalam masyarakat ini yang diutamakan adalah persamaan perilaku sikap.
- Solidaritas organik
Bentuk solidaritas yang telah mengenal pembagian kerja. Bersifat mengikat.
· Klasifikasi Ferdinand Tonnies
- Gemeinschaft
Merupakan kehidupan bersama yang intim, pribadi, dan eksklusif.
- Gesselschaft
Merupakan kehidupan publik sebagai sekumpulan orang yang secarakebetulan hadir bersama tapi masing-masing tetap mandiri.
· Klasifikasi Charles H. Cooley dan Ellsworth Farris
- Kelompok Primer
Ditandai dengan pergaulan dan kerja sama tatap muka yang intim.
- Kelompok Sekunder
Formal, tidak pribadi, dan berciri kelembagaan.
· Klasifikasi W.G. Summer
In-group & Out-Group
Apabila kelompok dalam berhubungan dengan kelompok luar, mucullah rasa kebencian.
· Klasifikasi Soerjono Soekanto
- Berdasarkan besar kecilnya jumlah anggota
- Berdasarkan pada kepentingan dan wilayah
- Berdasarkan derajat organisasi
- Berdasarkan kesadaran terhadap jenis yang sama
- Berdasarkan hubungan sosial dan tujuan
C. HUBUNGAN ANTARKELOMPOK DALAM MASYARAKAT
· Dimensi Hubungan Antarkelompok
Dalam hubungan antarkelompok terdapat berbagai macam dimensi, di antaranya:
1. Dimensi Sejarah
Hubungan antarkelompok dilihat dari dimensi sejarah diarahkan pada masalah tumbuh dan berkembangnya hubungan antarkelompok.
2. Dimensi Sikap
Dalam hubungan antarkelompok sering muncul suatu prasangka dan seterotip.
3. Dimensi institusi
Dimensi institusi dalam hubungan antarkelompok dapat berupa institusi politik dan ekonomi
4. Dimensi gerakan sosial
Hubungan antarkelompok sering melibatkan gerakan sosial, baik yang diprakarsai oleh pihak yang menginginkan perubahan maupun oleh mereka yang ingin mempertahankan keadaan yang sudah ada.
· Pola Hubungan Antarkelompok
- Menurut Banton:
1. Akulturasi terjadi ketika kadua kelompok ras yang bertemu mulai berbaur dan berpadu
2. Dominasi terjadi bila suatu kelompok ras menguasai kelompok ras lain,
3. Paternalisme adalah suatu bentuk dominasi kelompok ras pendatang atas kelompok rass pribumi.
4. Integrasi adalah suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak membetikan perhatian khusus pada perbedaan ras tersebut.
5. Pluralisme adalah suatu pola hubungan yang mengakui adanya persamaan hak politik dan hak perdata masyarakat.
- Menurut Lieberson:
1. Pola dominasi kelompok pendatang atas pribumi
2. Pola dominasi kelompok pribumi atas kelompok pendatang
BAB 7: MASYARAKAT MULTIKULTURAL
A. MASYARAKAT MULTIKULTURAL DAN MULTIKULTURALISME
- Masyarakat Multikultural: Masyarakat yang terdiri atas beragam kelompok sosial dengan sistem norma dan kebudayaan yang berbeda-beda. Masyarakat multicultural merupakan bentuk dari masyarakat modern yang anggotanya terdiri dari berbagai golongan, suku, etnis, ras, agama, dan budaya.
- Multikulturalisme menuntut masyarakat untuk hidup penuh-toleransi, saling pengertian antarbudaya, dan antarbangsa dalam membina suatu dunia baru. Dengan demikian, multikulturalisme dapat menyumbangkan rasa cinta terhadap sesama dan sebagai alat untuk membina dunia yang aman dan sejahtera.
B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERLUNYA MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Menurut Tilaar, sekurang-kurangnya ada tiga hal yang mendorong berkembang pesatnya pemikiran multikulturalisme, yaitu HAM, globalisme, dan proses demokratisasi.
C. REALITAS SOSIAL MASYARAKAT INDONESIA
· Pengelompokan Masyarakat Indonesia
1. Ditinjau dari sukap pergaulannya terhadap masyarakat lain, masyarakat Indonesia terbagi atas:
a. Masyarakat eksklusif: Masyarakat yang merasa takut terhadap pengaruh budaya lain yang mereka anggap dapat merusak budayanya.
b. Masyarakat Inklusif: Masyarakat yang akomodatif terhadap budaya lain sehingga mereka cenderung mudah berhubungan dengan masyarakat lain dan menganggap bahwa setiap anggota masyarakat memilki harkat yang sama.
2. Ditinjau dari sikapnya terhadap perubahan, masyarakat Indonesia terbagi atas:
a. Masyarakat konservatif: Masyarakat yang tidak suka terhadap perubahan karena menganggap kebudayaannya telah sempurna.
b. Masyarakat modern: Masyarakat yang cenderung menyukai perubahan sesuai dengan kebutuhannya yang semakin berkembang dan kompleks.
3. Ditinjau dari lokalitasnya, masyarakat Indoneia dibagi atas:
a. Masyarakat desa: Masyarakat yang tinggal di suatu kawasan yang biasanya disebut masyarakat setempat.
b. Masyarakat kota: Umumnya memiliki ciri-ciri seperti bersifat individualistis, pola pikirnya cenderung rasiona, masyarakatnya cenderung sekuler, mata pencahariannya sangat beragam, dan lain-lain.
4. Ditinjau dari mata pencaharian penduduknya, masyarakat Indonesia terdiri dari:
a. Masyarakat pertanian
b. Masyarakat nelayan
c. Masyarakat industri
5. Ditinjau dari segi laju perubahan, masyarakat Indonesia terdiri dari:
a. Masyarakat tradisional: Masyarakat desa yang masih memegang teguh tradisi leluhurnya.
b. Masyarakat modern: Masyarakat yang telah mengalami treansformasi ilmu pengetahuan ilmu.
· Dinamika Masyarakat Indonesia
Sejarah perkembangan masyarakat Indonesia menunjukkan bahwa potensi konflik antarberbagai kelompok masyarakt di Indonesia cukuplah besar. Bahkan, di beberapa daerah. Potensi itu muncul dalam bentuk kekerasan yang berakibat pada kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia.
D. MEWUJUDKAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL
1. Pengakuan terhadao identitas budaya lain.
2. Adat kebiasaan dan tradisi yang hidup dalam suatu masyarakat merupakan tali pengikat kesatuan perilaku di dalam masyarakat.
3. Kemajuan-kemajuan yang diperolah kelompok-kelompok tertentu di dalam masyarakat dilihay juga sebagai sumbangan yang besar bagi kelompok yang lebih luas, seperti negara.
E. MANFAAT MASYARAKAT MULTIKULTURAL
- Melalui hubungan yang harmonia antarmasyarakat, daoat digali kearifan budaya yang dimiliki oleh setiap budaya.
- Munculnya rasa penghargaan terhadap budaya lain sehingga muncul sikap toleransi yang merupakan syarat utama dari multicultural.
- Merupakan benteng pertahanan terhadap ancaman yang timbul dari budaya kapital yang cenderung melumpuhkan budaya yang beragam.
- Multikulturalisme merupakan alat untuk membina dua yang sejahtera.
- Multikulturalisme mengajarkan suatu pendangan bahwa kebenaran itu tidak dimonopoli oleh satu orang atau kelompok saya, tetapi kebenaran itu ada di mana-mana, tergantung dari sudut pandang setiap orang.
No comments:
Post a Comment