Friday, 9 September 2011

Tugas-1: Dua Tahun di Labsky, Autobiografi seorang Rizki Rahmalina


Tahun Pertama di SMA Labschool Kebayoran (2009-2010)

Awalnya saya tidak menyangka bisa diterima di SMA Labschool Kebayoran, sekolah yang memiliki image sekolah orang-orang pintar karena saya menganggap otak saya juga pas-pas an, saya pun tes di sekolah ini atas kemauan orang tua. Ketika hari pengumuman tes penerimaan SMA Labschool Kebayoran saya ditelfon teman saya kalau dia tidak diterima dia melihat hasilnya online di website Labschool dan dari SMP Bakti Mulya 400 hanya nomer tes saya yang tercantum. Walaupun akhirnya ada juga teman yang masuk karena cadangan. Alhamdulillah saya diterima di sekolah ini sangat bersyukur dan tidak percaya. Saya juga menerima surat tawaran untuk mengikuti tes kelas akselerasi, tapi saya tidak mengikutinya karena takut tidak sanggup mengikuti kurikulum dan menjadi terbebani. Karena sudah diterima di sekolah swasta yang bagus kedua orang tua sudah tidak menganjurkan saya ke sekolah negri, pada waktu itu saya mendapatkan nilai nem 35,70 dan SMA Labsky sudah cukup bagus dibandingkan dengan SMA negri yang mampu menampung saya dengan nilai nem tersebut.
Setelah libur panjang, akhirnya hari pertama sekolah tiba. Hari yang sangat dinanti-nantikan seluruh murid yang baru lulus SMP. Saat-saat pertama kali memakai seragam putih-abu, bukan putih-biru lagi. Sebelum mulai belajar siswa siswi SMA pasti mengikuti kegiatan MOS, yang kata anak-anak SMP menakutkan bakal dikerjain atau disuruh bawa macam-macam. Tapi sebelum kegiatan MOS juga terdapat kegiatan Pramos (Pra Masa Orientasi Siswa) . Pada saat Pramos kami diberi tahu apa yang harus dipakai pada saat MOS, menu makanan pada saat MOS, dan barang-barang yang harus dibawa pada saat MOS. Kami juga diberitahu design nametag yang harus sudah dipakai untuk kegiatan MOS. Saya pertama kali melihat kakak-kakak OSIS yang terlihat berwibawa dan tegas agak terkesan galak. Saat itu kami dibagi 10 kelompok terdiri dari sekitar 20an siswa siswi baru untuk diberi arahan mekanisme kegiatan MOS. Saya merupakan angkatan ke-9 SMA Labschool Kebayoran terdiri sekitar 170an murid. Pada saat Pramos saya belum berkenalan dengan anak-anak baru, tetapi pada saat MOS saya sudah mulai kenal dengan teman-teman baru. Pada saat MOS kami mendengarkan materi-materi tentang menyesuakan diri belajar di SMA Labschool, kami juga memakai aksesoris yang aneh-aneh dirambut dan memakai nametag yang lumayan ribet membuatnya dan selama 3 hari tersebut membawa makanan dengan kode nama yang aneh-aneh dan selalu pulang malam karena banyak yang harus dikerjakan. Saat MOS adalah saat-saat yang menyenangkan dan melelahkan.
Setelah melalui hari-hari Masa Orientasi Siswa diadakan Tes Matrikulasi untuk mengetahui kemampuan dasar matematika, pada waktu itu nilai saya dibawah rata-rata semua sehingga harus mengikuti kelas tambahan matrikulasi matematika. Setelah lihat daftar kelas ternyata saya ditempatkan di kelas sepuluh XC. Kelas ini banyak didominasi alumni SMP Labsky, awalnya masih agak canggung berada dikelas baru ini tapi lama kelamaan saya bisa berbaur dengan teman-teman sekelas. Wali kelas XC yaitu Bapak Suhartanto yang merupakan guru Komputer, beliau sangat baik terhadap murid-murid di kelas dan lemah lembut. Pada acara  Ekspo Ekskul diadakan pameran tentang seluruh ekskul-eksul di SMA Labschool Kebayoran, ternyata disekolah ini ada banyak ekskulnya tidak seperti di SMP saya yang ekskulnya cuma sedikit dan cenderung tidak aktif. Di kelas sepuluh kemarin sebenarnya saya tertarik memasuki ekskul dance, karena dari SMP saya mengagumi dance SMA Labsky Dazzling yang cukup tenar dan keren-keren, tetapi saya cukup gugup dan tidak pede mengikutinya jadi saya melanjutkan eksul yang saya ikuti semasa SMP yaitu Tari Tradisional Aceh, Tari Saman. Saya akhirnya menjadi manager dazzling karena diajak teman-teman. Saat Ekspo Ekskul ada hal menarik yang tidak pernah saya lihat sebelumnya yaitu kerumunan orang yang memainkan benda bekas untuk dijadikan perkusi dan menimbulkan suara yang berirama, mereka adalah Lamuru sebuah perkumpulan perkusi dari SMA Labsky, begitu dibuka pendaftaran saya langsung mendaftar jadi anggotanya karena sangat tertarik.
Pada sekitar tanggal 17 Agustus 2009 diadakan acara lomba-lomba 17-an yang khas seperti tarik tambang,balap karung, dan lain lain. Saya juga melihat kakak-kakak osis yang mendampingi saya MOS digantikan oleh kakak-kakak osis baru dari kelas XI saya sangat kagum karena pelantikan osisnya sangat beda dan menarik untuk dilihat. pada saat 17 Agustus-an itu juga menjadi ajang saya menambah teman dari orang-orang yang berbeda kelas. Saat itu masih diadakan Lomba 17-an karena pada tahun-tahun berikutnya bulan Agustus bertepatan pada bulan Ramadhan. Pada saat bulan puasa diadakan acara yang bernama PILAR yaitu Pesantren Kilat Ramadhan. PILAR diadakan di gedung SMA Labschool Kebayoran selama 3 hari 2 malam. Hal ini merupakan pengalaman pertama kalinya saya disuruh tidur disekolah mandi juga dikamar mandi sekolah. Saat pilar kami seharian disajikan materi-materi tentang keagamaan juga diselingi kegiatan outbond kami juga didampingi oleh kakak-kakak osis kels XI yang baru dilantik. Sama dengan sebelumnya, kegiatan ini juga berdampak menambah teman dan lebih mengenal teman-teman di satu angkatan karena baru bulan-bulan awal masuk sekolah jadi harus banyak bersosialisasi agar lebih membaur dengan satu angkatan. Pada malam kedua PILAR kami semua tiba-tiba disuruh turun dari lantai 4 dengan mata tertutup setelah mendengarkan materi dan disuruh membuat puisi tentang orang tua. Karena mata kami semua ditutup, maka pada saat turun tangga agak susah. Tiba-tiba kami disuruh duduk di suatu tempat dan ada dua anak yang disuruh membacakan puisi tentang orang tua. Puisi nya sangat mengharukan sehingga banyak yang menangis. Setelah selesai kegiatan membaca puisi kami dipersilahkan membuka tutup mata kami, tiba-tiba didepan kami sudah ada orang tua kami masing-masing kemudian kami disuruh mencuci kaki orang tua dengan air yang sudah tersedia masing-masing di ember. Saat-saat tersebut sungguh emosional dan mengharukan.
Pada bulan Oktober 2009, kira-kira tanggal 22-26 saya dan teman-teman seangkatan menjalani Trip Observasi(TO) di Kampung Pasir Muncang, Purwakarta. Sebelum mengikuti TO kami wajib mengikuti kegiatan yang bernama Pra Trip Observasi (Pra TO) selama 3 hari. Pada saat Pra TO merupakan hari-hari yang sangat melelahkan, kurang lebih sama seperti saat MOS tapi lebih parah lagi. Kami disuruh membuat nametag yang jauh lebih rumit dan susah dibanding nametag MOS, foto nametag dengan aksesoris rambut yang susah dicari, berfoto dengan gaya yang aneh dan muka dicoret-coret lipstik. Pada saat Pra TO kami juga disuruh mewarnai sebuah tongkat bambu dengan berbagai cat warna diterik matahari badan belepotan penuh cat dengan pola yang rumit. Disela-sela mengecat kami juga sering dikerjai disuruh melakukan permintaan-permintaan aneh kakak osis. Sungguh hari-hari yang melelahkan. Belum lagi diteriaki dan dimarahi disuruh bergerak cepat kalau tidak dapat hukuman. Setiap pagi lari pagi yang sangat jauh sambil diteriaki, kemudian ada hari dimana ada siaga tongkat, yaitu kegiatan dimana kita harus mempertahankan tongkat kita dari kakak-kakak osis yang iseng mengambil jika terambil kita harus berargumen tidak sedikit dari kami yang mendapat hukuman seperti lari dan push up. Tetapi dari semua perlakuan kakak osis saat Pra TO menunjukan betapa kerasnya hidup dialam luar yaitu saat mengikuti Trip Observasi, Tujuan kakak osis agar kami adik-adiknya siap mengikuti TO dimana kita harus menginap di rumah penduduk di desa terpencil yang serba kekurangan sehingga keadaan nya tidak senyaman dirumah. Saya mendapat kelompok 18 atau Serimpi dan 8 teman lainnya dari berbagai kelas yaitu sapi,arfi,alvin dan lainnya didampingi kakak osis Kak Avicena dan Kak Agninta kami juga memiliki orang tua asuh yang baik walaupun rumahnya agak sempit buat kami semua. Saat TO merupakan saat-saat menyenangkan tidak seperti Pra TO yang sangat melelahkan saya menjadi lebih dekat dengan teman-teman sekelompok karena terus bersama melewati suka duka selama 5 hari dirumah, kegiatan-kegiatan saat TO hampir semuanya tidak terlupakan dari membajak sawah, penjelajahan ke hutan belantara, tampil pensi Power Ranger didepan teman-teman dan warga desa dan banyak lagi lainnya. Kami juga diwajibkan memberika surat cinta kepada kakak osis untuk mendapatkan pita hijau. Semakin banyak pita hijau semakin baik kelompoknya, sedangkan pita kuning menunjukan keburukan kelompok seperti saat melakukan kesalahan, mendapat hukuman. Saya senang dengan kegiatan TO karena kami bisa lebih mengenal angkatan dan merasakan rasanya tinggal di desa. Rumah saya pada saat di desa termasuk rumah yang paling bagus. Ibu dan Bapak pemilik rumah tersebut juga sangat baik. Ibu selalu memasak untuk kami, walaupun sebenarnya kami harus memasak sendiri. Saya juga pernah ikut Bapak membajak sawah dengan kerbau. Saya sangat senang memiliki pengalaman TO yang sangat berharga dan tidak semua anak SMA bisa mengalaminya.
Pada awal tahun 2010 sekolah mengadakan acara lagi yaitu studi lapangan bersama Nawastra ke Bandung. Saat itu kami mengunjungi berbagai tempat dan mengerjakan tugas yang sudah tersedia di Modul Tempat yang kami kunjungi ada sebuah perusahaan PT. Pindad, yaitu tempat membuat senjata dan logam berat kemudian Museum Geologi. Setelah tugas kami di Museum Geologi selesai, kami diizinkan berkeliling Bandung untuk belanja sambil mengerjakan tugas ekonomi. Setelah puas belanja, kami masuk kembali ke dalam bus untuk berganti pakaian rapih. Kami berganti ke pakaian yang lebih rapih karena kami akan mengadakan makan malam sekalian malam keakraban angkatan disini kami seangkatan berkumpul makan bersama bernanyi bersama dan sharing suka duka yang selama ini dihadapi bersama angkatan Nawastra. Setelah selesai malam keakraban kami kembali masuk ke bus dan langsung menuju wisma tempat menginap, karena harus segera tidur, karena tempat kami menginap sedikit seram gelap tak ada ac dan berjauhan saya jadi susah tidur dan berjalan-jalan ke kamar teman sampai akhirnya tidur. Keesokan harinya kami dibawa ke tempat bioteknologi, lalu sekalian jalan pulang kami mampir ke tempat rekreasi dan pemandian air panas ciater. Kami diberikan waktu bebas bermain, saya menaiki kuda berkeliling dengan ongkos 30ribu, lihat wahana rumah hantu dan banyak lagi sampai akhirnya kembali ke bus dan berjalan pulang ke jakarta.
Pada akhir tahun ajaran 2009-2010 saya mengikuti kegiatan yang bernama BINTAMA yang berlangsung selama 6 hari 5 malam di Grup 1 Kopassus, Serang, Banten. Tujuan kegiatan BINTAMA adalah untuk melatih mental siswa. Saat itu kami dilatih berat oleh kopasus dan sangat melelahkan. Pelatih-pelatih yang mendampingi BINTAMA  sangat baik ada juga yang tegas dan lucu, kami menjadi hitam karena terus-terusan berada diterik matahari, yang tak terlupakan adalah jurit malam BINTAMA kita disuruh menyusuri jalanan hutan yang gelap ber5 tanpa membawa apapun hanya bermodal tali yang sudah disediakan untuk menyusuri jalan disana tidak sedikit pelatih yang menakut-nakuti dengan suara dan baju aneh. Saat pembagian rapot alhamdulillah saya naik kelas dengan melanjutkan kelas XI di jurusan IPA. Selama liburan kenaikan kelas, saya beserta teman-teman dari ekskul Tari Tradisional mengikuti Festival International de’Floklore di Perancis tepatnya di kota Romans disana kami menyajikan total 7 tarian khas berbagai daerah di Indonesia hasil kerja keras kami berlatih kurang lebih 4 bulan membuahkan hasil dengan antusias penonton dan standing applaus. Negara lain juga ikut berpartisipasi dalam festival ini antara lain negara Mongolia, Georgia, Brazil dan masih banyak lagi. Selama festival 9hari kami tinggal di camp khusus peserta festival beserta orang-orang negara lain didampingi oleh guide yang sangat baik yaitu Mike dan Lara, seusai lelah menjalani hari-hari di festival kami melanjutkan tur keliling Eropa selama 11 hari, sehingga menyebabkan ketinggalan pelajaran 2 minggu memasuki semester baru kelas XI. Tetapi untung guru-guru pelajaran memberikan jam pelajaran tambahan untuk murid yang mengikuti misi kebudayaan untuk bisa mengejar kembali pelajaran di awal kelas XI.

Tahun Kedua di SMA Labschool Kebayoran (2010-2011)
               Setelah ketinggalan pelajaran pada 2 minggu pertama kelas XI karena misi budaya ke eropa saya pun harus benar-benar fokus belajar lebih giat. Saya berada di kelas XI IPA 1 tidak sedikit teman-teman saya yang berpisah dari kelas XC tapi saya menjadi memiliki teman baru dikelas baru ini, berwali kelas Bapak Endang Sumarna atau kerap dipanggil Pak Osa guru fisika yang baik dan lumayan gabut. Tingkah lakunya suka aneh dan lucu tapi terkadang juga tegas agak galak kalau ada yang bercanda. Memasuki kelas sebelas pelajarannya jadi lebih menjurus, karena saya dikelas jurusan ipa sudah tidak belajar pelajaran ips lagi. Saya terpilih menjadi bagian dari Osis periode 2010-2011 setelah mengikuti Tes Potensi Organisasi saya ditempatkan di Bidang Publikasi dan Dokumentasi. Osis saya bernama Dranadaraka Wiraksaka, banyak pengalaman berharga yang saya alami selama menjadi bagian dari Osis ini.
Pada awal tahun 2011 kami mengikuti kegiatan studi lapangan ke Jogjakarta. Banyak sekali tempat yang kami kunjungi, seperti Akademi Angkatan Udara (AAU), PT. Sritex, Jalan Malioboro, PT. Air Mancur, SMA Muhammadiyah 1, Universitas Gajah Mada, Candi Prambanan, Sendratari Ramayana dan Keraton Jogjakarta. Sama seperti studi lapangan kelas 10  kami berjalan-jalan sambil mengerjakan tugas yang terlampir dimodul. Bedanya tahun ini studi lapangan lebih menyenangkan tak hanya belajar kami juga menyempatkan bersilaturahmi kr SMA Muhammadiyah 1, mengikuti workshop jurusan sesuai minat di Universitas Gajah Mada, dan menyaksikan Sendratari Ramayana yang sangat menakjubkan menceritakan kehidupan percintaan Arjuna dan Shinta. Pada tahun ini saya dan semua anggota Osis Dranadaraka Wiraksaka dan MPK Bathara Satya Hayaskara membimbing angkatan 10 Daswira untuk mengikuti kegiatan Pra TO, TO, Lapinsi, Bintama dan semua kegiatan-kegiatan sekolah pada angkatan mereka, kurang lebih kegiatannya sama seperti  yang dilakukan kakak-kakak osis yang membimbing saya tahun lalu. Tetapi pada tahun kedua saya bersekolah di Labsky ini lebih banyak kegiatan diluar pelajarannya karena saya tergabung dalam osis kami banyak disibukan dengan program-program kerja diantaranya yang paling besar adalah Hunting On The trip, Sky Battle dan Sky Avenue.
Seminggu setelah pulang dari Jogja kami menyelenggarakan acara yang bernama Skybattle, sebuah ajang perlombaan olah raga berbagai cabang, diikuti oleh berbagai SMA di Jakarta. Acara ini adalah program OSIS bagian olahraga, didukung oleh seluruh warga SMA Labschool Kebayoran. Kegiatan berjalan seminggu, kami semua warga SMA Labsky bekerja keras untuk kesuksesan acara ini. Kemudian pertengahan Mei 2011 kami melaksanakan kegiatan Hunting On The Trip merupakan program kerja osis bidang publikasi dan dokumentasi, merupakan acara hunting foto dengan workshop oleh pakar fotografi dilaksanakan 2 hari di Tasikmalaya. Objek-objek fotografi yang kami kunjungi ada Situ Gede dan kampung Naga perjalanan dengan Bis bersama kurang lebih 70 oran peserta beserta panitia. Sebuah perjalanan yang tak bisa dilupakan, kegiatan berjalan lancar dan tertib hasil kerja keras osis bidang dokumentasi dan publikasi. Proker terbesar osis kami yaitu SkyAvenue bertema HalloweenTown, sebuah pentas seni yang menampilkan semua bakal siswa siswi SMA Labsky juga mengundang Band papan atas untuk meramaikan acara disertai Stand festival makanan dan pakaian yang keren-keren pastinya. Semua Nawastra dan Daswira ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan dan kelancaraan acara ini.
Liburan kenaikan kelas 12 kami kelas XI IPA 1 mengadakan acara liburan bersama atau refleksi kelas. Setelah berminggu-minggu repot mempersiapkan akhirnya tujuan jatuh pada keindahan pantai di Tanjung Lesung. Tidak sedikit teman-teman yang tidak bisa berpartisipasi dikarenakan berbagai acara walaupun begitu tetap pengalaman mengesankan. Wali kelas tidak ikut dan kami didampingi ketua WOTK kelas yaitu mama Cahyo. Kami menyewa satu bis untuk bersama dengan perjalanan kurang lebih 5 jam. Dalam perjalanan saya tidak bisa tidur di dalam bus karena jalanan yang sangat buruk membuat bus berguncang sangat keras, tetapi kita tetap senang dengan bernyanyi bersama.  Ketika sampai lokasi kami terpesona dengan indahnya pantai dan megahnya villa yang disewa oleh teman saya, kami semua sangat senang. Pada hari pertama kami masih terpesona dengan nuansa pantai dan berjalan-jalan menyusuri pantai dekat villa sampai jauh, kami juga bermain volly pantai dan berenang-renang dipantai. Malamnya sehabis mandi kami makan malam dipinggir pantai sungguh bagus untuk berfoto-foto kemudian dilanjutkan menonton dvd bersama sampai larut malam. Keesokan harinya kami melakukan kegiatan snorkeling di laut yang letaknya lumayan jauh dari villa, pada malam harinya kami mengadakan pesta barbeque dengan makanan yang sudah disiapkan sebelumnya seperti daging, ayam, sosis dan membuat fettucini. Besoknya kami menyempatkan bermain di pantai dari pagi karena kami harus pulang pada siang hari. Sekitar pukul 12 siang kami berangkat kembali ke Jakarta, dan kami sampai sekitar pukul 5-6 sore. Saat itu merupakan liburan terseru bersama teman-teman sekelas dan saya ingin mengulanginya lagi, tak terlupakan. Sekian suka duka saya selama berada dilingkungan SMA Labschool Kebayoran, dua tahun yang tak terlupakan. :-D

Menari Saman pada saat Misi Kebudayaan di Perancis



Didepan Candi Borobudur saat studi lapangan kelas XI
Bersama Osis Pubdok dan penerus 
Snorkling bersama XI IPA 1 di Tanjung Lesung

Bersama sarita,dinda dan dama saat lari pagi
Menyanyi bersama saat ulang tahun Nawastra

No comments:

Post a Comment